Tips Hadapi Menopouse dan Andropause yang Nyaman dengan Gaya Hidup Sehat

SURYA.co.id | SURABAYA - Gaya hidup sehat menjadi hal utama bagi manusia di segara umur, termasuk bagi orang dengan usia di atas 45 tahun yang sudah atau mulai mengalami Menopouse untuk wanita dan Andropause untuk laki-laki.

Menopause merupakan fase perubahan hormonal pada wanita, dan Andropause, kondisi serupa yang dialami oleh laki-laki dan keduanya sangat penting dalam menjaga kesehatan hormon.

"Kesehatan hormonal secara signifikan sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Baik itu wanita maupun  laki-laki," kata dr Sonnyl Santoso SpOG, yang dibenarkan oleh dr Cennikon P Sp.nd, saat keduanya menjadi narasumber dalam kegiatan talkshow edukasi penting mengenai Menopause dan Andropause, yang di gelar RSIA Ferina di Surabaya.

Kedua narasumber sepakat bahwa gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap kesehatan hormonal itu bisa berupa merokok, polusi udara, pola makan, dan pekerjaan yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit hormonal pada pria maupun wanita.

"Seiring dengan perubahan gaya hidup modern, perubahan hormon seperti itu semakin umum terjadi," kata dr Cennikon.

Kalau misalnya usia semakin lanjut, resiko untuk munculnya penyakit-penyakit kronis semakin besar.

Hormon, seperti testosteron, membantu untuk tetap sehat di usia tua.

"Ketika hormon testosteron menurun, kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit juga meningkat,” tambahnya.

Oleh karena itu, pria perlu aktif menjaga kesehatan dan memantau tingkat hormon testosteron mereka, terutama dengan gaya hidup modern yang cenderung kurang sehat.

Ia juga menekankan bahwa pria di Indonesia seringkali tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang Andropause, terutama karena budaya patriarki yang masih dominan.

"Padahal kesadaran tentang pentingnya merawat kesehatan hormonal pada pria, serta mendorong mereka untuk mengambil langkah proaktif," lanjut dr Cennikon.

Sementara itu dr Sonnyl Santoso SpOG, menyoroti pentingnya pemahaman tentang Menopause pada wanita.

“Menopause biasanya yang datang ke saya untuk kontrol adalah sebelum mereka memasuki fase Menopause. Ini disebut sebagai peri-menopause. Pada fase ini, banyak gejala muncul, seperti nyeri, kelelahan, dan penurunan gairah seksual," terang dr Sonnyl.

Setelah menopause, banyak wanita tidak kembali untuk kontrol, kecuali gejala yang mereka alami masih berlanjut atau menjadi lebih buruk.

Dia mengingatkan bahwa sebagian besar masyarakat sering menganggap Menopause sebagai sesuatu yang wajar.