Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Posisi Sulit Danu, Jadi Tumbal dan Diancam Yosef, Dulu Disekolahkan hingga Disuruh seperti Pembantu

Terungkap posisi sulit Danu, anak angkat yang diancam Yosef agar tak buka suara mengenai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Istimewa
Danu dan Yosef, tersangka pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu 

SURYA.CO.ID - M Ramdanu atau Danu baru buka suara mengenai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang setelah dua tahun.

Bukannya tanpa alasan, Danu baru berani angkat suara atas kasus pembunuhan tersebut karena ia berada di posisi yang sulit.

Danu merupakan anak angkat kakak Tuti Suhartini, juga sepupu Amalia Mustika Ratu.

Adapun, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu merupakan ibu dan anak korban pembunuhan.

Danu menjadi satu di antara lima tersangka.

Selain Danu, Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amel, juga ditetapkan sebagai tersangka.

Mimin Mintarasih, istri muda Yosef juga turut jadi tersangka.

Sementara dua tersangka yang lain yakni Arighi dan Abi, anak kandung Mimin Mintarsih.

Belakangan, terungkap bahwa Danu dijadikan tumbal oleh Yosef.

Ia juga kerap diancam oleh Yosef agar tidak buka suara atas kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu. 

Posisi Danu juga kian Sulit karena ia merupakan anak angkat di keluarga besar korban dan tersangka.

Danu juga disebut disekolahkan dan kerap diberi uang oleh Yosef.

Sekian lama bungkam, akhirnya Danu menyerahkan diri dan membongkar sandiwara Yosef cs. 

Ia mendatangi Mapolda Jabar pada Senin (16/10/2023).

Danu mengatakan, bahwa ia memang dikorbankan sejak awal.

Hal itu dilakukan agar para pelaku bisa berlenggang bebas.

Danu mengaku dari awal akan dikorbankan sehingga para pelaku lain pun bisa berlenggang bebas.

"Danu ini sudah akan dikorbankan," kata Achmad Taufan dalam wawancara eksklusifnya di kantor Tribun Jabar, Jumat (20/10/2023), dilansir Surya.co.id dari TribunJabar.id.

Ekspresi Yosef dan Danu Saat Ditahan di Polda Jabar.
Ekspresi Yosef dan Danu Saat Ditahan di Polda Jabar. (istimewa/Tribun Jabar)

Fakta Danu dijadikan tumbal terlihat dari beberapa fakta yang didapatkan oleh kuasa hukum di lapangan.

Dia mengatakan Danu bahkan mendapatkan ancaman dari Yosep Hidayah untuk menyimpan rahasia apa yang sebenarnya terjadi.

"Pagi setelah kejadian, ada ancaman dari tersangka Yosep yang menyampaikan kepada Danu jangan sampai bocor, jangan sampai ketahuan," tambah Achmad Taufan.

Dugaan itu kian menguat usai Kapolres Subang saat itu, AKBP Sumarni mengatakan bahwa pembunuh Tuti dan Amalia adalah orang dekat korban.

Pada saat itu, Danu pun disebut-sebut tidak pernah menandatangani BAP atau Berita Acara Pemeriksaan di Polisi.

"Bayangkan, selama ini pengalaman kami sebagai pengacara sudah diperiksa oleh polisi, tidak mungkin tidak tanda tangan BAP," tegas dia.

Adapun BAP itu sendiri menurut tim kuasa hukum sebenarnya sudah mengarah pada pelaku pembunuhan tersebut.

Achmad Taufan meyakini kalau Danu takut dan tidak berani membongkar sepenuhnya urutan kejadian di BAP.

Ia khawatir jika Danu sebenarnya sudah mendapatkan intervensi sejak awal pemeriksaan.

Kemudian, fakta lain mengungkapn bahwa sejak awal kasus, Danu diketahui telah belasan kali diperiksa.

Setidaknya, Danu lebih dari 15 kali sering dijemput, namun ia tak diabwa ke Polres, Polsek atau pun Polda.

"Pada saat kita belum pegang Danu, Danu itu lebih dari 15 kali sering dijemput, alasannya untuk diperiksa," lanjut Achmad Taufan.

"Tapi Danu tidak dibawa ke Polres, Polsek atau Polda, tapi di tempat-tempat yang Danu juga tidak mengetahui di mana"

"Di situ banyak intervensi dan tekanan sehingga terkena mental Danu."

Baca juga: KATA Ahli soal Danu Jadi Justice Collaborator dalam Kasus Pembunuhan Subang, Tegas Sebut Tak Pantas

Posisinya dalam keluarga besar korban juga menjadi dasar mengapa Danu menuruti perintah untuk menutupi kasus tersebut.

Ternyata, Danu selama ini disekolahkan oleh keluarga Yosep Hidayah.

Selain disekolahkan, Danu juga sering mendapat uang dari Yosep.

Perekenomian Danu yang sering dibantu Yosep membuatnya hormat dan segan.

"Dia ini keponakan dari keluarga korban sehingga Danu ini sering disuruh-suruh seperti pembantu, kadang-kadang pak Yosef juga sering ngasih (uang) untuk Danu, jadi Danu ini hormat pada pak Yosef," ujar Achmad Taufan.

Terlebih Danu berstatus anak angkat di keluarga besar Yosep.

Polisi Cari Golok di TKP

Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunJabar.id, Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar memasang kembali garis polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di subang tepatnya di Kampung Ciseuti Desa/Kec. Jalancagak Kabupaten Subang.

Pemasangan garis polisi ini untuk kepentingan penyelidikan di TKP, dikarenakan kasus pembunuhan yang dikenal dengan sebutan kasus Subang ini mulai terungkap.

Para tersangka kasus Subang sudah ditetapkan oleh polisi dan polisi akan menggelar reka ulang kembali, Selasa (24/10/2023).

Kasus pembunuhan yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut saat ini sudah mulai terungkap.

"Tadi kami mendatangi TKP bertujuan untuk mencari barang bukti berupa golok.

Namun hampir 3 jam melakukan pencarian tapi tidak membuahkan hasil," kata Kepala Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, saat ditemui di TKP, Sabtu (20/10/2023) 

Lanjut Surawan, polisi juga sudah membersihkan halaman belakang TKP.

Baca juga: DOA Yosef di Makam Tuti dan Amel Terkabul Meski Cuma Akting, Video Lawas Kasus Subang Mendadak Viral

"Belakang TKP sudah kita bersihkan dari rerumputan liar, tujuannya mencari barang bukti dan untuk kepentingan olah TKP ulang nanti,"ucapnya

Surawan menambahkan, saat ini TKP sudah kembali dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di subang yang terjadi 2 tahun silam dan saat ini sudah mulai terungkap.

"Pemasangan garis polisi ini, agar TKP tidak terus dimasuki oleh orang luar dan juga pemasangan garis polisi ini untuk kepentingan penyelidikan nantinya, yang rencanannya kita akan lakukan oleh TKP ulang," ungkapnya

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, Subang, kedatangan pihak penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar ke TKP Kasus Pembunuhan Jalancagak kali ini tidak membawa satu orang tersangkapun.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved