Berita Viral

Sosok Wisudawan Universitas PGRI Semarang Viral Diantar 10 Orang, Perdana Raih Sarjana di Keluarga

Seorang wisudawan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) diantar sejumlah orang saat prosesi wisuda. Ini sosoknya!

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Instagram
Wisudawan UPGRIS viral diantar 10 orang 

Ia bercerita, Indra yang memilih perguruan tinggi pilihannya dan berhasil mengentaskan pendidikan dalam 8 semester.

Sebagai keluarga petani, Asih berharap dengan pendidikan dan gelar yang disandang Indra, bisa memberikan pekerjaan dan penghidupan yang layak untuknya.

"Semoga bisa dapat pekerjaan yang enak lah," harapnya pada adik yang lahir pada 8 Mei 1998.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati, M.Hum., menyatakan lembaga yang ia pimpin merupakan pilihan dari masyarakat dari berbagai daerah di Jawa Tengah maupun di Indonesia.

Dengan biaya yang terjangkau dan pilihan Prodi yang beragam, hingga biaya hidup yang ekonomi membuat UPGRIS menjadi pilihan kampus rakyat..

"Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat, mempercayakan pendidikan putra-putri kesayangan di UPGRIS, agar bisa mengejar cita-cita mereka," terangnya.

Bagi Dr. Suci, wisuda bukan hanya mementaskan individu dari perguruan tinggi dan menyandang gelar sarjana, melainkan juga mengentaskan mereka sebagai anggota masyarakat.

Sebagai anggota masyarakat, nantinya mereka tak hanya berkontribusi secara intelektual, namun juga berkontribusi secara moral dan sosial dengan ilmu yang telah diperoleh.

Adapun pada momen wisuda tak hanya wisudawan mengenakan jubah dan toga, melainkan juga keluarga yang datang dengan pakaian terbaik mereka.

Baginya selaku dosen, wisuda merupakan momentum tahunan yang terus ia rasakan, bahkan ia selalu mendorong para mahasiswa segera menuntaskan pendidikan agar bisa segera diwisuda.

"Namun bagi orang tua, wisuda merupakan momentum pencapaian yang tak bisa diulang setiap tahunnya," tegasnya.

Menurut Dr. Suci, banyak orang tua yang meneruskan estafet cita-cita maupun doa mereka melalui jenjang pendidikan tinggi pada anak-anak mereka.

Kebanggaan itu kerap tak hanya dirasakan oleh orang tua, tapi juga keluarga lainnya, mulai dari kakak, adik, paman, bibi, hingga eyang.

Tak hanya kebahagiaan, kerap tangis haru menjadi pemandangan saat maupun setelah prosesi upacara wisuda.

Uforia dirasakan tak hanya oleh para wisudawan, tapi juga keluarga.

"Dapat dilihat antusiasme keluarga akan wisuda putra-putri mereka, mereka menjadi kebanggaan dan merupakan harapan orang tua agar dapat memperoleh penghidupan yang lebih baik selepas kuliah," terangnya.

Dr. Suci berharap, dengan usaha dan doa dari keluarga, para wisudawan dapat mewujudkan cita-cita orang tua, bangsa, dan negara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved