Berita Gresik

Perajin Gresik Pertahankan Ciri Khas Batik Lokal, Angkat Motif Damar Kurung Hingga Kota Tua Grissee

Berbagai motif batik lokal tetap dilestarikan, di antaranya motif damar kurung, Gajah Mungkur dan motif kota Tua Gresik Bandar Grissee.

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Kegiatan membatik yang dikembangkan Nur Kholis, Selasa (3/10/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Nur Kholis (42), perajin batik tulis asal Desa Legowo, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik terus berinovasi di tengah-tengah persaingan batik digital.

Berbagai motif batik lokal tetap dilestarikan, di antaranya motif damar kurung, Gajah Mungkur dan motif kota Tua Gresik Bandar Grissee.

Motif-motif batik dengan mengangkat tema lokal tersebut menjadi daya tari tersendiri bagi peminat batik tradisional, dibandingkan dengan batik buatan secara mesin.

"Dengan tema batik lokal, sebagai salah satu cara melestarikan budaya Indonesia dan mengenalkan kepada generasi muda sekarang," kata Nur Kholis, kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

Lebih lanjut Nur Kholis menambahkan, banyak objek yang bisa digunakan untuk menjadi batik khas Gresik, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi penggemar batik.

"Contohnya, Damar Kurung, Gajah Mungkur dan wisata tua Bandar Grissee. Itu bisa kita jadikan motif batik secara tradisional. Sampai saat ini sudah 100 lebih motif batik kas Gresik,” katanya.

Sedangkan untuk penjualan, Nur Kholis memanfaatkan media online, media sosial dan offline. Harga batik kas Gresik dijual sekitar Rp 500.000 perlembar.

"Dari media sosial, pembeli banyak yang datang langsung untuk melihat berbagai motif batik kas Gresik," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved