Berita Viral

Aksi Nekat Emak-emak di Indramayu Gerebek Kos Bawa Spanduk dan Segel Paksa, Diduga Lokasi Prostitusi

Rombongan emak-emak di Indramayu nekat menggerebek kos dan melakukan segel paksa. Diduga, kos yang disewakan per jam itu digunakan untuk prostitusi.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Istimewa
Momen emak-emak di Indramayu gerebek kos yang diduga dijadikan tempat prostitusi 

SURYA.CO.ID - Aksi nekat dilakukan oleh emak-emak di Indramayu, Jawa Barat.

Emak-emak tersebut nekat menggerebek sebuah kos di kawasan permukimannya.

Adapun, tempat kos yang digerebek oleh emak-emak di Indramayu tersebut disewakan per jam.

Aksi nekat emak-emak tersebut dipicu kecurigaan mengenai tempat kos..

Mereka menduga bahwa kos itu digunakan sebagai tempat prostitusi.

Aksi emak-emak itu pun menyedot perhatian masyarakat sekitar.

Momen para emak menggerebek kos tersebut juga terekam kamera.

Setelah itu, aksi mereka langsung viral dan menjadi perbincangan.

Diketahui, penggerebekan kos itu dilakukan pada Minggu (1/10/2023).

Tepatnya, terjadi di Blok Pilangsari Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Para ibu tersebut resah dengan keberadaan kos yang diduga menjadi tempat prostitusi.

Selain menggeruduk, emak-emak juga menyegelnya secara paksa.  

Dalam aksinya, para emak membawa spanduk bertuliskan 'Kos-kosan ini ditutup oleh warga'.

Mengeni kejadian tersebut, pihak Satpol PP buka suara.

Dilansir Surya.co.id dari TribunStyle.com, kasat Pol PP dan Damkar Indramayu Teguh Budiarso mengatakan, pihaknya akan mengecek langsung lokasi kosan per jam yang digeruduk warga pada besok hari.

"Nanti Senin kita TL ke TKP," ujar dia saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com.

Teguh mengatakan, kedatangan petugas lokasi itu sekaligus untuk mengecek perizinan, peruntukan, tata ruang, hingga ketertiban umum kosan per jam tersebut.

Ia juga menegaskan, Satpol PP akan melakukan tugas sesuai fungsinya apabila ditemukan adanya pelanggaran.

Diketahui keresahan warga tersebut sudah berlangsung lama. Mereka resah karena banyak penyewa wanita yang membawa teman laki-lakinya.

Mereka berduaan di dalam kamar, bahkan hingga larut malam. Kondisi ini menimbulkan kecurigaan warga.

Emak-emak di Indramayu menggerebek tempat kos
Emak-emak di Indramayu menggerebek tempat kos (Istimewa)

Teror Misterius Hantui Emak-emak di Jambi usai Grebek Markas Narkoba, Rumah Dilempar Kotoran Manusia

Sebelumnya, teror misterius menghantui emak-emak di Kota Jambi.

Emak-emak di Jambi tersebut menerima teror misterius usai melakukan penggrebekan.

Sebelum mendapat teror misterius, emak-emak di Jambi itu menggrebek markas atau basecamp para pecandu narkoba.

Setelah aksi penggrebekan itu, teror pun bermunculan.

Tak ayal, warga menduga bahwa pelaku teror adalah si bandar narkoba.

Salah satu teror yang meresahkan yakni rumah emak-emak dilempari dengan kotoran manusia.

Selain itu, terduga bandar narkoba tersebut juga pernah melayangkan ancaman secara langsung.

Tidak terima dengan teror misterius itu, emak-emak mendatangi kantor polisi.

Mereka melaporkan kejadian teror yang menghantui mereka selama beberapa waktu terakhir tersebut.

Adapun, emak-emak itu merupakan warga Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alambarajo, Kota Jambi.

Sementara, basecamp narkoba yang digrebek berada di eks lokalisasi Pucuk, di RT 05, Payo Sigadung, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barang, Jambi.

Emak-emak tersebut menggrebek markas narkoba di Jambi pada Juli 2023 lalu.

Kini, mereka mengaku mendapat teror yang diduga dilakukan oleh bandar narkoba.

Mereka pun berbondong-bondong mendatangi Mapolresta Jambi, Kamis (24/8/2023).

Belasan emak-emak itu tiba sekira pukul 13.00 WIB.

Baca juga: EMAK-EMAK Bawa Anak Nekat Lompat di Peron Stasiun Pasar Minggu, Petugas Gercep Selamatkan Sang Bayi

Satu per satu, mereka menjalani pemeriksaan atas intimidasi yang dialami. 

"Kami ramai-ramai datang lapor ke polisi karena menerima ancaman dari diduga bandar setelah penggerebekan basecamp narkoba," kata Wati, warga RT 05 di Mapolresta Jambi, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com

Dia mengatakan, dua hari usai penggerebekan sarang narkoba, ada seorang berinisial D yang diduga bandar mendatangi dirinya.

D mempertanyakan mengapa Wati menghancurkan basecamp tersebut.

"Saya bilang tidak tahu apa-apa. D langsung pergi dan berkata, 'Awas ya'," kata Wati menirukan ucapan D.

Sepekan kemudian, Wati kembali bertemu dengan D di jalan. D kemudian melontarkan makian kepada Wati.

Tidak hanya itu, Wati juga menyebut rumah tetangganya selama empat hari dilempari kotoran manusia oleh orang tak dikenal pada malam hari.

"Kami menduga kejadian ini berhubungan dengan penggerebekan basecamp, karena itu terjadi setelah basecamp tutup.

Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," kata Wati.

Dengan adanya sejumlah teror, Wati berharap pihak kepolisian segera menangkap D.

Warga khawatir karena D masih saja berkeliaran di sekitar rumah mereka.

Sementara, Sekretaris RT 05, Didin mengatakan, emak-emak yang datang ke kantor polisi berjumlah 15 orang.

"Ya, hari ini kita berikan keterangan dan menjadi saksi.

Kami juga melapor karena ada warga yang diancam dan rumahnya dilempari kotoran," kata Didin.

Rumah yang dilempari kotoran merupakan milik warga bernama Rosti.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved