Ajudan Kapolda Kaltara Tewas

PENGACARA Brigpol SH Temukan Adegan Janggal dalam Rekaman CCTV, Minta Diusut Secara Transparan

Keluarga Brigpol SH yang ditemani oleh pengacara Aryas Adi Suyanto bahkan menemukan adanya kejanggalan dalam beberaa adegan yang tayang pada CCTV itu.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Pengacara Brigpol SH menemukan adanya adegan janggal saat melihat ulang rekaman CCTV. Minta pihak kepolisian mengusut kasus ini secara transparan. 

SURYA.CO.ID - Pihak keluarga Brigpol SH mendatangi Polres Kendal guna melihat hasil rekaman CCTV yang diputar ulang untuk melihat apa saja yang terjadi sebelum sang anak meninggal dunia.

Keluarga Brigpol SH yang ditemani oleh pengacara Aryas Adi Suyanto bahkan menemukan adanya kejanggalan dalam beberaa adegan yang tayang pada CCTV itu.

Selain CCTV, keluarga Brigpol SH pun telah menerima hasil autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Baca juga: MISTERI 2 Luka Lebam di Tubuh Brigpol SH Dibeber Keluarga, Komunikasi Terakhir ke Istri Bantah Ini

"CCTV tadi sudah diperlihatkan semua, nanti selanjutnya biar penyidik yang menjelaskan. Kami dari keluarga hanya minta perkara ini ditangani dengan sebaik-baiknya, transaparan, tidak ada yang ditutup-tutupi dan terang-benderang. Intinya seperti itu," terang Aryas Adi Suyanto, melansir Youtube Kompas TV.

"Tadi ada beberapa (kejanggalan) yang memang perlu didalami. Tapi karena ini proses belum selesai, kita keluarga tidak mau menyimpulkan," lanjutnya.

Sementara itu, pada wawancara lainnya, Aryas Adi Suyanto mengungkap adanya luka lebam di tubuh ajudan Kapolda Kaltara tersebut.

Luka lebam tersebut terdapat di tangan kanan dan kaki kiri Brigpol SH yang diyakini bekas benda tumpul. 

"Tentu keluarga tidak bisa menyimpulkan, yang pasti ada lebam," sebut Aryas Adi Suyanto dikutip dari tayangan Hotroom, di channel Youtube Metro TV, Kamis (28/9/2023).

Oleh pihak keluarga, dua luka lebam ini sudah difoto untuk dijadikan bukti.

Apakah luka lebam ini bekas pukulan atau hanya luka setelah jadi mayat? Aryas tidak bisa menyimpulkan, meski dia mengakui sangat mencurigakan.

Aryas berharap penyelidikan kasus ini diambilalih Bareskrim Polri agar tidak terjadi disinformasi.

Diakuinya, pihak keluarga tidak nyaman dengan banyaknya info yang berseliweran terutama yang menyebut adanya dugaan korban bunuh diri.

Menurut Aryas, pihak keluarga sangat keberatan dengan dugaan bunuh diri itu. 

Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya mereaksi tewasnya sang ajudan, Brigpol SH di rumah dinas.
Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya mereaksi tewasnya sang ajudan, Brigpol SH di rumah dinas. (kolase tribunnews/tribun jateng/istimewa)

Pasalnya, beberapa saat sebelum tewasnya Brigpol SH, dia masih berkomunikasi dengan sang istri yang hamil jalan 9 bulan.

"Keluarga keberatan sekali, Istrinya pukul 10.55 WIB masih komunikasi. Istrinya dalam kondisi hamil 8 bulan lebih. Mereka mendiskusikan mau melahirkan kapan".

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved