Berita Viral

Nasib Pilu Bayi Bertangan Kekar Dijuluki Baby Hulk akibat Penyakit Langka, Dulu Divonis Tak Selamat

Seorang bayi dijuluki baby Hulk karena lahir dengan tangan kekar. Penyebabnya, sang bayi mengidap penyakit langka yakni limfangioma.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
X via Kompas.com
Seorang bayi mengidap penyakit langka hingga memiliki tangan kekar dan dijuluki baby Hulk 

CM mengatakan, ia melewati proses mengandung yang penuh tantangan sebelum AM lahir.

Ketika usia kandungannya 17 minggu, dokter yang melakukan USG khawatir bila AM mengalami penumpukan cairan karena kondisi berbahaya bagi jantung.

Orang lain juga pernah bertanya kepada CM apakah dirinya akan melahirkan tiga bayi kembar karena perutnya yang begitu besar.

"Tubuh saya seperti mati. Berat badan saya hampir 200 kilogram, dan kesehatan saya semakin memburuk," ungkap CM.

Meskipun kondisinya sulit saat hamil, dia mengaku tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukan aborsi. Walaupun hal itu disarankan kepadanya. 

CM mengatakan, ketika ia melahirkan AM, sang suami berada di luar ruang operasi sambil berdoa agar bayinya selamat.

Ia juga menyampaikan, dirinya mengalami panic attack atau serangan panik selama persalinan.

Namun, hal ini terbayar tuntas ketika CM melihat wajah AM untuk pertama kalinya.

"Ketika saya benar-benar melihatnya, saya semakin menangis karena saya belum pernah melihat yang seperti itu, tetapi saya tidak peduli seperti apa dia, saya tetap mencintainya," tutur CM.

CM merasa diberkati karena ia dapat membuktikan bahwa para dokter salah karena memprediksi buah hatinya tidak akan lahir dengan selamat.

Setelah AM lahir, keluarga CM melakukan perjalanan sejauh 160 kilometer ke Cincinnati agar bayi tersebut dapat dirawat di rumah sakit spesialis.

AM akan menjalani operasi akhir tahun ini untuk mengangkat pembuluh limfatik agar ia bisa memiliki ukuran tangan yang normal.

Ia juga akan menjalani beberapa operasi untuk menghilangkan kelebihan kulit.

CM memang merasa lega putrinya selamat, namun ia harus berjuang melawan depresi pascamelahirkan.

"Saya berjuang melawan depresi pascamelahirkan, dan saya harus menyingkirkannya untuk mencoba menjadi orang terkuat yang bisa saya lakukan untuknya dan untuk kedua anak saya yang lain," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved