Dokter Gadungan di Surabaya
UPDATE NASIB Susanto Dokter Gadungan RS PHC Surabaya, Dituntut Hukuman Maksimal, Tidak Menyesal
Inilah update terbaru nasib Susanto, dokter gadungan RS PHC Surabaya yang menggemparkan masyarakat. Dituntut hukuman maksimal.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Saat wawancara virtual dengan HRD PT PHC, dia sengaja menggunakan kamera ponsel jadul agar terlihat tidak begitu jelas wajah aslinya," kata Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Jemmy Sandra kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Untuk semua syarat dokumen, dia mendapatkan dari media sosial dr Anggi Yurikno.
Dokumen-dokumen tersebut diunduh lalu discan dengan mengganti foto dr Anggi Yuriko menjadi fotonya.
"Ini juga peringatan bagi warga agar tidak sembarangan mengunggah dokumen penting agar tidak disalahgunakan oleh orang lain," terangnya.
Terpisah, dr Anggi Yurikno mengaku tak pernah mengunggah dokumen-dokumen pribadinya di media sosial.
Sementara, hasil kesaksian pelaku saat sidang, pelaku mendapatkan data dirinya dari Facebook.
"Kalau data saya gak terlalu tahu dia dapetnya dari mana. Cuma pas pengakuan dia dapetnya dari Facebook. Apalagi kan sekarang banyak yang jualin data-data gitu kan di Facebook," kata dr Anggi Yurikno dikutip dari kompas.com.
Sebelum namanya dicatut, Anggi mengaku sempat kehilangan telepon genggam miliknya.
Selain itu, ia mengatakan pelaku mencatut data serta dokumen dirinya dan kemudian mengunggahnya untuk syarat bekerja di wilayah Surabaya.
"Kayanya dari sana, kalau dari saya yang upload, ya gak merasa upload. Jadi mungkin dapetnya dari HP saya yang hilang, atau dari HP HRD yang hilang," jelas dia.
Selain itu, ia membenarkan pelaku telah mencatut data dan dokumennya untuk bekerja dua tahun di RS PHC.
"Kalau dari pengakuannya katanya selama dua tahun melakukan pemalsuannya," beber dia.
Anggi mengaku kali pertama tahu datanya dicatut Susanto dari seorang dokter bernama Rika, yang bertugas di RS PHC Surabaya.
"Saya dikabari Ibu Rika bulan Juni 2023, kalau ada orang yang mencatut nama saya," katanya ditemui di Puskesmas Wanasari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Saat mengetahui hal itu, Anggi kaget lantaran sama sekali tidak tahu bahwa identitasnya sudah dicatut oleh orang lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.