Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Sejarah Kelas 10 SMA Halaman 17: Nilai Apa yang Dipetik dari Terbentuknya Pulau?
Inilah kunci jawaban buku Sejarah kelas 10 halaman 17: Nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari proses terbentuknya pulau-pulau di Kepulauan Indonesia?
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut kunci jawaban dari buku Sejarah kelas 10 SMA.
Para orang tua dapat memanfaatkan kunci jawaban buku Sejarah kelas 10 ini untuk memeriksa pekerjaan anak.
Namun sebelum melihat kunci jawaban mata pelajaran Sejarah, pasa siswa sebaiknya menjawab pertanyaan secara mandiri terlebih dahulu.
Setelah itu, baru memeriksanya dengan kunci jawaban di bawah ini.
Kali ini, pertanyaan yang dibahas terdapat di halaman 17 buku Sejarah kelas 10 SMA.
Pada halaman tersebut, siswa diminta untuk menjawab soal secara berkelompok.
Setiap kelompok berdiskusi untuk mendapatkan jawaban yang terbaik.
Langsung saja, berikut kunci jawaban Sejarah kelas 10 halaman 17 kurikulum 2013 selengkapnya.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Latihan Ulangan No 1-5: Uraikan Periode Evolusi Bumi!
Soal
1. Kita wajib bersyukur karena Tuhan Yang Maha Pencipta telah menciptakan bumi kita ini dengan arif dan bijaksana serta penuh
kasih sayang kepada makhluk ciptaan-Nya. Coba beri penjelasan mengenai pernyataan di atas, kamu dapat berdiskusi dengan anggota kelompok!
2. Menurut kamu nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari proses terbentuknya pulau-pulau di Kepulauan Indonesia?
3. Hikmah apa yang dapat kita peroleh dengan bertempat tinggal di wilayah yang sering terjadi bencana alam?
4. Di setiap daerah tentu ada cerita rakyat ataupun dongeng yang berkaitan dengan bencana alam seperti gempa maupun gunung
meletus. Coba kamu cari dan tuliskan dalam bentuk cerita 3 – 4 halaman, kemudian diskusikan!
5. Sebutkan bencana alam yang pernah terjadi di daerahmu dan di Indonesia!
Kunci Jawaban
1. Bumi telah diciptakan dengan sebaik-baiknya.
Segala sesuatu yang ada di bumi ini saling berkaitan dan bermanfaat satu sama lain. Satu makhluk hidup dapat berguna bagi makhluk hidup yang lain.
Manusia yang merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna bertugas untuk melestarikan bumi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan yakni bijak mengolah sumber daya alam. Dengan demikian, bumi ekosistem alam dapat terjaga dan bermanfaat bagi makhluk hidup termasuk manusia.
2. Nilai yang dapat dipetik dari proses terbentuknya pulau-pulau di Kepulauan Indonesia yakni:
- Nilai geologis: Pulau di Indonesia terbentuk karena pergerakan lempeng. Pergerakan tersebut dapat mengakibatkan gempa bumi. Oleh sebab itu, kita harus mempunyai kemampuan bertahan dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
- Nilai sejarah: Terbentuknya pulau di Indonesia tidak lepas dari peristiwa alam di masa lampau. Oleh karena itu, kita harus mempelajarinya. Dengan demikian, kita bisa memaksimalkan potensi dari setiap pulau.
- Nilai budaya: Setiap pulau memilliki kebudayaan yang berbeda. Hal tersebut yang membuat kebudayaan Nusantara beragam. Oleh sebab itu, kita harus melestarikan budaya lokal.
- Nilai nasionalis: Indonesia memiliki banyak pulau. Meski terpencar, namun pulau-pulau tersebut merupakan satu kesatuan bangsa dan negara. Kita sebagai warga negara harus menjaga kesatuan, di antaranya saling menghormati dan menghargai.
3. Hikmah apa yang dapat kita peroleh dengan bertempat tinggal di wilayah yang sering terjadi bencana alam yakni memiliki kemampuan bertahan dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
Selain itu, juga senantiasa menjaga keselarasan alam untuk meminimalisir terjadinya bencana alam.
Kita juga harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: TERBARU Latihan Soal CPNS 2023 yang Diprediksi Akan Muncul di Ujian CAT TKD, Beserta Kunci Jawaban
4. Cerita Rakyat Minahasa Gunung Lokon
Pada zaman dahul , bumi dipenuhi gunung maupun pegunungan, termasuk daerah Minahasa.
Konon katanya, gunung dan pegunungan itu memiliki penghuni.
Gunung Lokon dihuni Makawalang. Ia berbahagia karena hidup aman sejahtera di tempat itu tanpa gangguan.
Namun pada suatu hari, ia disuruh pindah tempat karena didesak orang lain yang merasa lebih berhak tinggal di situ.
Penghuni itu bernama Pinontoan dengan istrinya bernama Ambilingan.
Makawalang tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menyerah dengan hati sedih.
Ia berjalan menerobos pohon-pohon besar sambil menuruni bukit mencari tempat lain.
Tiba-tiba Makawalang berhenti. Terlihat olehnya sebuah gua. Ia pun masuk ke dalam gua itu hingga jauh ke dalam.
Ia menancapkan tiang-tiang besar penyangga tanah agar bumi jangan runtuh menindihnya.
Ia juga memelihara babi hutan. Hiduplah ia dengan bebas dan bahagia, tidak ada orang yang dapat mengusiknya lagi.
Akan tetapi sayang, jika babi hutan-babi hutan itu menggosok-gosokkan badan mereka ke tiang penahan bumi, terjadilah gempa bumi.
Gerakan atau getaran bumi itu terjadi secara mendadak.
Apabila babi hutan kecil yang menggosokkan badannya, gempa itu tidak begitu terasa karena gerakan mereka lemah.
Sebaliknya, jika babi hutan besar menggosok badan, biasa disebut kantong, gerakan gempanya keras dan besar. Itu berarti, mereka tidak hanya menggosok-gosokkan badan, tetapi juga bersuir-suir (mengorek-ngorek tanah).
Di bumi bisa terjadi kerusakan rumah dan jembatan, bahkan dapat menyebabkan tanah longsor dan gelombang pasang.
Untuk meredakan gempa bumi itu, orang-orang di kampung yang berada di atas bumi harus menyembunyikan atau memukul tongtong, buluh, atau barang apa saja.
Mereka juga harus berseru, “Wangko! Tambah hebat lagi!” Maksudnya untuk mengolok babi hutan-babi hutan Makawalang supaya berhenti menggosok.
5. - Tsunami di Aceh tahun 2004, korban 168 ribu jiwa
- Gempa di Nias tahun 2006, korban 900 jiwa
- Banjir di Jakarta tahun 2007, korban 80 jiwa
- Gunung meletus di Jawa Tengah tahun 2010, korban 100 jiwa
Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.