Jaringan Narkoba Fredy Pratama

PENGAKUAN Anak Buah Gembong Narkoba Fredy Pratama: Transaksi Rp 300 Juta/2 Hari, Dapat Pesangon 1 M

Terungkap cara gembong narkoba Fredy Pratama membuat jaringan bisnis haramnya ini sangat kuat. 

Editor: Musahadah
kolase youtube TVOne/istimewa
Yusa dan Tri, anak buah gembong narkoba Fredy Pratama mengungkap seluk beluk bisnisnya. 

Menurut Yusa, dalam transaksi uang ini semuanya dikendalikan Fredy, dia hanya sebagai operator. 

"Dia semua yang perintahkan. kamu yang narik ke bak segini, setor ke sini," terangnya.

Selain sebagai operator uang Fredy, Yusa ternyata juga membantu Fredy untuk menabung aset. 

Yusa kerap diminta membeli sejumlah tanah untuk aset Fredy. 

Tanah itu dibeli dari transaksi cash yang didapat, kemudian saat pelunasan baru diambilkan dari rekening yang biasa dipakai transaksi narkoba.  

Diakui Yusa, sosok Fredy sebenarnya sangat baik dan suka membantu orang.

"Apalagi kalau kita bilang, ada orang gak mampu pasti dibantu,' katanya. 

Bahkan, saat Yusa meminta izin untuk pensiun dari bisnis narkoba pada tahun 2021, Fredy memberikan uang pesangon sampai Rp 600 juta. 

Hal serupa diakui Tri Wahyu, anak buah Fredy lainnya.

Tri Wahyu yang juga teman sekolah Fredy Pratama mengungkap awal mula bisnis narkoba Fredy. 

Tri Wahyu yang merupakan kakak kelas Fredy Pratama saat bersekolah di Malang tahun 1999 itu mengaku ditelepon Fredy pada tahun 2007. 

Saat itu, Fredy izin bertamu ke rumahnya. 

Dalam pertemuan di rumah Tri Wahyu ini lah, Fredy lalu menyampaikan niatnya untuk menjadi bandar narkoba. 

Saat itu Tri Wahyu kaget hingga mengatakan gila ke Fredy, namun ternyata dia tetap berbisnis narkoba. 

Suatu hari, Tri Wahyu ditelpon Fredy untuk mengecek nomor rekening karena dia sudah mengirimkan sejumlah uang. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved