Berita Tulungagung

Pengurus Dewan Pimpinan MUI Tulungagung yang Baru Dilantik : Tempat Ibadah Jangan Dipakai Kampanye

Gus Hadi kembali terpilih menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung, masa khidmat 2023-2028.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/david yohannes
Ketua MUI Tulungagung, Kiai Mochammad Hadi Mahfud alias Gus Hadi. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kiai Mochammad Hadi Mahfud alias Gus Hadi kembali terpilih menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung, masa khidmat 2023-2028.

Gus Hadi mengingatkan, kerangka besar MUI adalah mitra kerja pemerintah.

MUI konsisten membantu pemerintah terkait masalah keumatan.

"Terkait masalah-masalah lain, MUI juga memberikan masukan kepada pemerintah," ujar Gus Hadi, usai pelantikan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung.

Gus Hadi secara khusus mengingatkan netralitas MUI di tahun politik.

Bahkan MUI Tulungagung akan menonaktifkan para pengurus yang terlibat aktivitas politik.

Misalnya ada pengurus yang menjadi tim sukses Caleg atau tim sukses pasangan Capres tertentu.

"MUI tidak berpolitik. Kalau sekarang belum ada pengurus yang berpolitik, tapi sebentar lagi rawan karena tahun politik," tambahnya.

Larangan yang sama juga berlaku bagi pengurus yang terlibat dalam pengurusan Partai Politik (Parpol).

Gus Hadi mengaku tidak akan mengekang hak berpolitik para pengurus.

Namun pihaknya juga perlu menegaskan, jika MUI harus bersih dari unsur-unsur politik.

Selain itu pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Mlaten Kauman, Tulungagung ini juga mewanti-wanti penggunaan tempat ibadah untuk kepentingan kampanye.

Menurutnya, tempat ibadah adalah milik semua umat sehingga tidak patut jika dipakai untuk kampanye.

Bahkan Gus Hadi menyarankan jangan datang ke masjid dengan mengenakan kaus bergambar Parpol.

"Misalnya yang punya kau PDIP, Golkar atau PKB jangan dipakai ke masjid," pungkasnya.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan MUI sebuah organisasi penting untuk masyarakat Tulungagung.

Menurutnya, Kabupaten Tulungagung mayoritas memang umat Islam, namun di dalamnya banyak organisasi.

Karena itu diperlukan satu lembaga berisi para ulama yang menyatukan umat.

"Romantika beragama umat ini bermacam-macam. MUI menjadi organisasi sangat penting untuk menyatukan semua," katanya.

Bupati juga mengatakan, setiap rekomedasi dari MUI selalu dipertimbangkan dan dilaksanakan.

Bupati juga berharap Pengurus Dewan Pimpinan MUI Tulungagung bisa melaksanakan amanah masyarakat di bidang keagamaan, demi kemaslahatan umat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved