Berita Surabaya

Mahasiswa Unair Kembangkan Daun Pecut Kuda Jadi Obat Pereda Sakit Tenggorokan Bentuk Spray

Biasanya radang tenggorokan sering diabaikan, karena kebanyakan penderita baru mengobati radang saat parah atau tidak lagi bisa menelan makanan.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Unair
Dari kiri ke kanan Jihan, Filah, Masuliyatin, dan Insyaf. Dibimbing oleh Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D, keempatnya berhasil memperoleh pendanaan PKM-K dari Kemdikbud. dan Foto produk Herbs Co-Spray (kanan) 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tanaman pecut kuda dapat ditemukan di pinggir jalan dan kebun-kebun yang tidak terawat, padahal tanaman ini bisa mengobati sakit tenggorokan.

Sayangnya, konsumsi tanaman herbal saat ini cukup jarang dilakukan masyarakat, untuk itu empat mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berinovasi mengubah daun pecut kuda sebagai obat pereda sakit tenggorokan dalam bentuk spray.

Keempatnya yaitu Insyaf Abdi Agung Muhammad, Mas'uliyatin Nafilah, Filah Ma'mala, dan Jihan Aura.

Mereka dibimbing Myrna Adianti, S.Si., M.Kes., Ph.D, dosen Fakultas Vokasi.

Melalui judul “Herbs Co-Spray: Inovasi Cough Spray Pelega Tenggorokan Berbahan Dasar Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis)”, mereka juga berhasil memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari Kemdikbud.

Ketua kelompok tim, Insyaf menjelaskan perkembangan zaman seperti sekarang menuntut orang-orang untuk serba cepat.

Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang dapat mempermudah kegiatan sehari-hari.

Apalagi sakit tenggorokan seperti radang tenggorokan disebabkan adanya penyakit lain seperti, batuk, flu, dan demam.

Biasanya radang tenggorokan sering diabaikan, karena kebanyakan penderita baru mengobati radang saat parah atau tidak lagi bisa menelan makanan.

“Untuk mempermudah kegiatan sehari-hari, kami memutuskan membuat inovasi obat pereda sakit tenggorokan dalam bentuk spray atau semprot. Penggunaan spray sebagai obat sakit tenggorokan bisa menjadi solusi yang lebih praktis, kekinian, dan efisien untuk membantu meredakan batuk,” terang mahasiswa D4 Pengobat Tradisional angkatan 2021 ini.

Insyaf dan tim memutuskan untuk menggunakan daun pecut kuda sebab tanaman berkhasiat tinggi ini masih belum banyak dimanfaatkan.

Padahal, daun pecut kuda memiliki kandungan alkaloid, tanin, dan saponin yang bermanfaat untuk melegakan sakit tenggorokan.

“Produk Herbs Co-Spray merupakan salah satu produk inovasi obat herbal berbentuk spray. Cara penggunaannya sangat mudah, cukup dengan dua langkah. Pertama kocok terlebih dahulu herbs cough spray, kemudian semprotkan langsung ke dalam tenggorokan melalui mulut tanpa perlu mengambil napas,” jelas Insyaf.

Mas'uliyatin Nafilah menambahkan obat semprot yang dikembangkan oleh timnya memiliki peluang untuk diproduksi massal.

Pasalnya, belum ada obat cough spray berbahan pecut kuda sebelumnya, serta harganya yang relatif terjangkau bagi masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved