PH Film Panas Digerebek Polisi
PENAMPAKAN Ruko PH Film Panas di Jaksel, Tidak Ada Garis Polisi, Tetangga Tak Tahu Ada Penggrebekan
Inilah penampakan terkini dari ruko yang digunakan oleh rumah produksi atau production house (PH) untuk membuat film panas.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
Ruko berwarna kuning gading itu memiliki dua lantai yang pintu depannya ditutup rolling door.
Meski penggerebekan dilakukan pada Juli lalu, tidak ada garis polisi yang terpasang di ruko tersebut.
Di sebelah ruko itu terdapat satu ruko lagi yang difungsikan sebagai warung sembako.

Menurut warga sekitar, ruko yang diduga menjadi tempat syuting film dewasa itu kini tak berpenghuni.
"Sudah lama kosong," ujar salah satu warga berinisial S.
S bahkan tak tahu bahwa ruko ini digunakan untuk syuting film dewasa.
Sebab, tidak pernah terlihat aktivitas syuting yang mencurigakan.
"Saya tinggal beberapa rumah dari sini. Enggak pernah lihat ada kayak gituan (syuting film dewasa).
Enggak pernah tahu juga ada penggerebekan," lanjut S.
Tawarkan Paket Mulai Rp 50 Ribu
Dilansir Surya.co.id dari TribunJakarta.com, rumah produksi film porno ini menawarkan beberapa paket kepada para pelanggannya.
Harga paket termurah dibanderol Rp 50 ribu, sedangkan paket termahal mencapai Rp 500 ribu.
"Ada yang paket berlangganan satu hari, dengan membayar Rp 50 ribu, satu minggu bayar Rp 150 ribu, satu bulan Rp 250 ribu, satu tahun Rp 500 ribu," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.
Sejumlah artis, foto model, hingga selebgram terlibat dalam produksi film porno tersebut.
"Jadi perlu saya sampaikan di sini, latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," kata Ade.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.