Berita Kota Surabaya

Kebut Jambanisasi Agar Orang Surabaya Tidak BAB Sembarangan, Pemkot Tambah Anggaran Rp 33 Miliar

Dengan bebas BABS, maka sanitasi masyarakat Surabaya bisa semakin baik. Kesehatan warga bisa terjamin sekaligus mewujudkan kemakmuran .

surya/bobby constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau proyek perbaikan rumah tidak layak huni bagi masyarakat Kota Pahlawan beberapa waktu lalu. 


SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemkot Surabaya menambah alokasi anggaran untuk pembangunan jamban sebagai bantuan kepada masyarakat. Ini menjadi strategi Pemkot dalam mewujudkan Surabaya mencapai 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Tahun ini, total anggaran untuk pengadaan jamban di Surabaya mencapai Rp 33,764 miliar. Besaran anggaran ini meningkat 15 kali lipat dibandingkan tahun 2022 (Rp 2,035 miliar) dan 2021 (Rp 2,196 miliar).

Dengan bebas dari BABS, maka sanitasi masyarakat Surabaya bisa semakin baik. Kesehatan warga bisa terjamin sehingga sekaligus mewujudkan kemakmuran rakyat.

"Pemkot Surabaya mempunyai komitmen agar rumah tidak layak huni baik dari sisi jamban maupun bagian lainnya, kita perbaiki. Sebab kesehatan menuju sebuah kemakmuran," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Air Minum dan Sanitasi Tahun 2023, Selasa (12/9/2023).

Berlangsung di Jakarta, Wali Kota Eri Cahyadi hadir sebagai narasumber. Pada penjelasannya, pembangunan jamban di Surabaya dikebut tahun ini.

Tidak mengherankan, target 100 persen bebas dari BABS bisa terealisasi. "Kita menghitung betul, maka kebutuhan terkait sanitasi dan yang lainnya harus kita penuhi dalam waktu satu tahun ini," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Pembangunan Jamban menjadi salah satu bentuk strategi pembangunan manusia. "Sehingga Alhamdulillah terkait dengan ODF dan sanitasi, dalam waktu setahun bisa kita penuhi," kata kandidat doktor Pengembangan SDM Unair ini.

Baginya, sanitasi yang baik akan ikut membantu menyelesaikan persoalan kesehatan dan sosial masyarakat lainnya. Termasuk stunting hingga gizi buruk.

Selain pembangunan jamban, pemkot juga menambah anggaran untuk program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Tahun 2023, anggaran untuk perbaikan rutilahu mencapai Rp 137,282 miliar dan meningkat dari tahun 2022 (Rp 34,172 miliar) maupun 2021 (Rp 23,907 miliar).

Penyediaan rumah dan jamban yang layak bagi rakyat menjadi prioritas dengan mengesampingkan pembangunan proyek 'mercusuar'. "Saya tahu betul bahwa ini kurang menjadi primadona," katanya.

"Sebab biasanya primadona itu adalah bangunan yang terlihat mata. Meskipun dikatakan tidak populis, tetapi harus kita ambil sebagai bagian dari tujuan negara kita dan agama kita," tambahnya.

Selain menggunakan APBD, pembiayaan program tersebut juga ikut didukung mitra kerja dan CSR dari para stakeholder di Surabaya. Pembiayaan ini juga meningkat dari tahun 2022 sebesar Rp 4,462 miliar, menjadi Rp 11,515 miliar pada tahun 2023.

Bagi Cak Eri, ini menjadi bentuk kerjasama antara pengusaha dan pemerintah untuk memberikan kemakmuran bersama. "Pemimpin yang berhasil adalah bukan yang menciptakan sesuatu sendiri. Pemimpin yang berhasil itu adalah yang bisa menggerakkan semua stakeholder, termasuk pentahelix itu bergerak bersama," tuturnya.

Sejak awal tahun ini, pemkot menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan 11.000 jamban baru. Dengan kebutuhan anggaran Rp 4,4 juta per unit, pembangunan ini melingkup objek pembangunan kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan. *****

Surabaya Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di 2023
- Anggaran Pembanguan Jamban Baru di 2023 Mencapai Rp33,764 miliar
- Anggaran pembangunan Jamban meningkat dibandingkan tahun 2022 (Rp2,035 miliar) dan 2021 (Rp2,196 miliar)
- Jumlah warga yang belum memiliki jamban mencapai 11.000 Kepala Keluarga (KK)
- Kebutuhan Anggaran: Rp4,4 juta/unit
- Objek pembangunan: kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan
- Rincian Pengadaan Jamban Tiap Tahun: 400 unit di 2021, 300 unit di 2022, dan 8.000 unit di 2023

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved