Petinju Porprov Jatim 2023 Meningggal

4 FAKTA Petinju Porprov Jatim 2023 Meninggal Dunia saat Berlaga: Sempat Sempoyongan Sebelum ke RS

Berikut ini kumpulan fakta petinju Porprov Jatim 2023 yang meninggal dunia saat berlaga di Final Porprov Jatim 2023, Senin (11/9/2023).

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Petinju Porprov Jatim 2023, Farhat Mika, meninggal dunia kala berlaga. 

"Karena mungkin karena dia (Korban) di ronde 1, 2 itu unggul, jadi mungkin terlalu dipaksa lha masalah ini yang kurang tahu persisnya," bebernya.

3. Sebut pertandingan sesuai SOP

Dikatakan Jono, pertandingan cabor tinju Porprov di Jombang sudah sesuai SOP. 

"Saya lihat dari penyelenggaraan baik itu dari pelatih atau wasit sudah sesuai aturan SOP-nya. Karena pada waktu itu sudah dihitung, berarti pertandingan berhenti terus pelatih juga sudah melempar handuk (Ring tinju) tandanya menyerah," paparnya.

Korban sempat mengalami kejang saat pingsan di ring tinju dan perjalanan menuju ke rumah sakit.

Petinju Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto (15) saat laga perempat final Porprov Jatim. Di laga ini dia terjatuh hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD Jombang.
Petinju Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto (15) saat laga perempat final Porprov Jatim. Di laga ini dia terjatuh hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD Jombang. (kolase surya/mo romadhoni/imam nawawi)

"Sempat kejang, di rumah sakit juga begitu kondisinya koma dan meninggal di RSUD Jombang. Saya dapat telepon dari ketua Pertina Bondowoso sekitar pukul 05.00 WIB, sudah meninggal dan jenazah (Atlet) sudah sampai Pasuruan. Ini tadi saya telepon lagi sudah di rumah duka," pungkasnya.

4. Sempat dilarang ayah

Ayah Farhat Mika Rahel Riyanto, Supriyanto, saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Selasa (12/9/2023), mengungkapkan putra pertamanya tersebut sejak kecil lebih banyak buat konten youtube dan olahraga basket saat masih SMP.

"Karena ajakan temannya, tanpa bilang saya tiba-tiba ikut tinju saat SMA. Sebenarnya saya menolak (tidak merestui)," katanya.

Namun, lanjut dia, anaknya ngotot dan mencoba menjelaskan supaya direstui jadi atlet tinju.

Supriyanto mengungkapkan kegigihan Farhat untuk menjadi atlet tinju ditunjukan dengan medali kejuaraan yang telah diraih.

"Anaknya bersikeras dan menunjukan beberapa kali berhasil juara. Lalu merayu orang tua, akhirnya yakin saya setelah menunjukkan prstasi," imbuh Supriyanto.

Setelah berhasil memenangkan dua kali kejuaraan, kata Supriyanto, putra pertamanya ini diminta jadi atlet tinju pada Porprov Jatim VIII mewakili kontingen Bondowoso.

"Setelah itu ikut Porprov, malah kejadian seperti ini (merenggut nyawa)," kata laki-laki yang berprofesi sebagai polisi di Polsek Klabang Bondowoso.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved