Berita Viral
BIODATA Yanuar Anggota DPR Fraksi PKB yang Sebut Tak Pantas Bupati Tanah Laut Tolak Cak Imin
Inilah profil dan biodata Yanuar Prihatin, anggota DPR fraksi PKB yang sebut tak pantas sikap Bupati Tanah Laut tolak Cak Imin.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Yanuar Prihatin, anggota DPR fraksi PKB yang sebut tak pantas sikap Bupati Tanah Laut tolak Cak Imin.
Diketahui, Bupati Tanah Laut Sukamta jadi sorotan karena aksinya menolak kehadiran Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam acara MTQ di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Sikap Sukamta dikritik oleh Wakil Komisi II DPR RI Fraksi PKB Yanuar Prihatin.
Yanuar menyebut tindakan Sukamta itu tergolong tidak pantas untuk dilakukan seorang pejabat publik.
Menurutnya, jika tidak diklarifikasi dengan benar, tindakan tersebut terkesan sebagai penjegalan politis.
"Tindakan Sukamta Bupati Tanah Laut Kalimantan Selatan yang melarang Muhaimin Iskandar membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur"an tergolong tidak pantas untuk dilakukan seorang pejabat publik," kata Yanuar, melansir dari Tribunnews.
Di samping itu, Yanuar menyebut langkah tersebut memberi contoh buruk, dan bisa ditiru oleh kepala daerah lainnya di berbagai kabupaten/kota.
Jika tindakan jegal menjegal ini menyebar sebagai tren politik di berbagai daerah, maka bisa dibayangkan suhu politik akan makin panas.
Baca juga: BIODATA Sukamta Bupati Tanah Laut yang Viral Tolak Cak Imin di Acara MTQ, Segini Harta Kekayaannya
"Ini berpotensi membahayakan iklim demokrasi yang sehat, santun, etis dan transparan," ucapnya
Legislator PKB itu menambahkan, jabatan kepala daerah seharusnya tidak disalahgunakan untuk merusak hubungan kelembagaan diantara pejabat publik.
Beda partai politik atau beda pilihan politik bukanlah alasan yang masuk akal untuk melarang seorang pejabat publik lainnya tampil di wilayahnya.
"Muhaimin Iskandar hadir di Tanah Laut dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPR. Itu pun kehadirannya lebih bersifat seremonial, sekedar membuka acara," ucapnya.
"Bukan hadir sebagai tokoh politik apalagi sebagai kandidat cawapres. Jadi tidak ada urusan dengan dukung mendukung secara politik," imbuhnya.
Yanuar menjelaskan, bagi pejabat publik seperti pimpinan DPR itu hal biasa datang untuk membuka suatu acara.
Bahkan tidak jarang acara tersebut dilakukan oleh pemerintah daerah yang biayanya sudah pasti dari APBD. Kejadian semacam ini tergolong biasa saja.
"Namun Bupati Tanah Laut ini punya paham yang keliru. Bahwa jika acara dibuka oleh pimpinan DPR dan acara tersebut dibiayai oleh anggaran daerah maka akan menjadi masalah besar. Tidak ada satupun aturan yang dilanggar bila pimpinan DPR hadir ke suatu acara di daerah, termasuk membuka acara atau menjadi naras sumber," ujarnya.
"Justru pelarangan itulah yang menjadi masalah besar. Ini tahun politik. Semua hal yang kontroversial akan mudah sekali dipersepsilan sebagai tindakan politik. Dan tidak tertutup kemungkinan langkah serupa bisa ditiru oleh bupati/wali kota lainnya," tandasnya.
Lantas, seperti apa profil dan biodata Yanuar Prihatin?
Melansir dari Wikipedia, Yanuar Prihatin lahir 30 Desember 1970.
Ia adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI selama dua periode (2014–2019 dan 2019–2024).
Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat X, yang meliputi Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar.
Yanuar merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa. Saat ini, ia bertugas di Komisi II.
Riwayat Pendidikan:
SD Negeri Cipeujeuh 2, Cirebon (1977–1983)
SMP Negeri 1 Sindanglaut (1983–1986)
SMA Negeri Sindanglaut (1986–1989)
S-1 Administrasi Niaga, Universitas Jakarta (1989–1996)
S-2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia (1999–2003)
Riwayat Organisasi:
Sekretaris PC PMII DKI Jari (1992–1993)
Wakil Sekretaris PP Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (2004–2009)
Bendahara PP LWP Nahdlatul Ulama (2009–2014)
Wakil Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi (2002–2007)
Anggota Departemen DPP PKB (2002–2005)
Ketua DPP PKB (2008–2014, 2014–2019)[3]
Bendahara PP Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (2015–2020)
Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif DPP PKB (2019–2024)
Karier:
Peneliti LPPM Universitas Jakarta (1993–2001)
Stringer Majalah Vista TV (1996–1997)
Dosen FIA dan FISIP Universitas Indonesia (1997–2001)
Dosen Universitas Jakarta (1997–2001)
Direktur PT Kosrindo (2001–2003)
Direktur PT Nirin Orbit Lintas (2002–2003)
Tenaga Ahli Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2005–2012)
Anggota Komisi II DPR-RI (2014–2019, 2019–sekarang).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.