Jasad Ibu dan Anak Tinggal Tengkorak

5 TABIAT JANGGAL Ibu dan Anak yang Jasadnya Tinggal Tengkorak: Simpan Dupa, Pesan Galon Hari Selasa

Ini tabiat janggal ibu dan anak, David Ariyanto (38) dan Grace Arijani Harahapan (68) sebelum jasadnya ditemukan tinggal tengkorak di kamar mandi.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap tabiat janggal ibu dan anak yang jasadnya tinggal tengkorak di Depok. 

SURYA.CO.ID - Inilah sejumlah kelakuan atau tabiat janggal ibu dan anak, David Ariyanto (38) dan Grace Arijani Harahapan (68) sebelum jasadnya ditemukan tinggal tengkorak di kamar mandi rumahnya di Perumahan Bukit Cinere, Depok, Jawa Barat.

Kelakuan janggal David Ariyanto dan Grace Arijadi Harahapan ini terungkap setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan bukti di lapangan. 

Seperti diketahui, David dan Grace ditemukan dalam keadaan tinggal tulang belulang dan bersandar ke dinding kamar mandi yang tidak terkunci.

Diperkirakan David dan Grace sudah meninggal dunia sejak sebulan lalu. 

Hingga Senin (11/9/2023), polisi belum mengungkap penyebab tewasnya ibu dan anak tersebut. 

Baca juga: PENYEBAB Tewasnya Ibu dan Anak yang Tinggal Tengkorak di Depok Menurut Kriminolog, Bukan Pembunuhan?

Berikut 5 tabiat janggalnya: 

1.  Simpan dupa dan bebatuan

Fakta terbaru, polisi menemukan dua senter dan dua dupa di dekat tempat penemuan jenazah David dan Grace. 

"Kami juga menemukan di tempat penemuan jenazah ini dua senter dan dua dupa yang berisi bebatuan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Senin (11/9/2023).

Hengki mengatakan, temuan ini akan diteliti oleh Tim Laboratorium Forensik Polri.

"Nah ini juga kami teliti ke Tim Forensik apa jenisnya," kata dia.

Polisi juga memeriksa beberapa tetangga dan keluarga inti Grace.

2. Menarik diri dari keluarga

Berdasarkan hasil pemeriksaan, keluarga Grace diketahui cukup tertutup.

Bahkan, adik Grace terakhir bertemu kakaknya pada 2011.

"Kepada tetangga dan ke keluarga inti, ternyata keluarga ini cukup tertutup, kemudian dengan keluarga inti ini terakhir bertemu 2011, adik dan sebagainya," jelas Hengki.

"Dan terakhir berkomunikasi hanya beberapa bulan yang lalu," imbuh dia.

Dari beberapa temuan ini, Hengki mengatakan, kasus ini mirip dengan penemuan jenazah keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

"Jadi ini hampir sama dengan kejadian Kalideres ya, dari keluarga inti jauh, anaknya belum nikah, sama seperti Kalideres, umur 38 tahun belum menikah," jelas Hengki.

2. Pesan galon harus diantar sebelum jam 08.00

Kombes Hengki Haryadi berujar, berdasarkan pemeriksaan deduktif, keluarga itu masih menerima pesanan air galon pada Selasa, 25 Juli 2023.

Dikatakan Hengki, setiap pesan galon, keluarga ini mematok waktu khusus. 

"Keluarga ini masih saklek, jadi kalau galon enggak diantar jam 08.00, jam 8 ke atas enggak diterima," ucap Hengki, Senin (11/9/2023).

Satu pekan kemudian, kata Hengki, petugas pengantar galon mengungkapkan keluarga itu tak lagi menerima pesanan, tepatnya pada Selasa (1/8/2023).

"Selalu hari Selasa. Ini pada saat diketok, tidak dibukakan lagi pintunya. Besoknya diketok tidak dibukakan lagi. Hari Selasa berikutnya diketok tidak dibukakan lagi," ucap Hengki.

Polisi lantas mencocokkan rentang ibu-anak itu tidak lagi menerima galon dengan surat yang tertulis pada 28 Juni 2023.

Polisi juga menemukan sebuah file dalam laptop yang diduga milik jenazah.

"Sedangkan file itu dibuat pada 29 Maret 2023. Di-update (perbaharui) atau dimodifikasi file itu pada 27 Juli. Ini hampir sama," ucap Hengki.

Kendati demikian, Hengki berujar temuan itu masih diteliti kepolisian dengan melibatkan laboratorium forensik untuk menganalisis tempat kejadian perkara (TKP).

"Sudah dilakukan sekali, dua kali (olah TKP). Bahkan, nanti akan kami adakan lagi olah TKP lanjutan. Sampai kami benar-benar yakin apa yang terjadi di TKP ini," ucap Hengki.

4. Keluar rumah hari Kamis

Rumah ditemukannya jasad ibu dan anak tinggal tengkorak di Depok. Terungkap tabiatnya!
Rumah ditemukannya jasad ibu dan anak tinggal tengkorak di Depok. Terungkap tabiatnya! (kolase tribun jakarta)

Selain memesan galon setiap Selasa, ibu dan anak ini juga menentukan hari khusus untuk ke luar rumah. 

Sebelum ditemukan tewas, David dan Grace hanya keluar rumah setiap hari Kamis/ 

Kebiasaan itu dilakukan setelah suami Grace meninggal pada tahun 2011. 

Keduanya biasanya pergi menggunakan taksi Bluebird.

Rutinitas hari Kamis ini lah yang menjadi misteri, apakah mereka hanya berbelanja atau ada kegiatan lain yang berkaitan dengan kematiannya. 

Menurut keterangan tetangga bernama Ratna, David tidak bekerja dan belum menikah.

 "Dia memang tinggal berdua aja, suaminya (Grace) sudah meninggal dari sekitar tahun 2011," kata Ratna.

Bahkan, saat ayah David Ariyanto meninggal pada tahun 2011 silam, tak semua warga komplek mengetahui kabar duka itu.

"Ya dia sekedar say hello aja kalau ketemu. Waktu itu suaminya meninggal juga ga pada tahu semua. Kebetulah saya tahu karena rumah saya sebelah Ketua RT, sisanya enggak ada yang tahu karena nggak dibawa ke sini tapi ke rumah duka," kata Ratna.

5. Buat teka-teki kematiannya

David dan Grace diduga membuat kematiannya menjadi misterius.

Hal itu terlihat dari adanya tulisan berjudul 'to you whomever' dalam sebuah laptop di lokasi kejadian.

Polisi juga menemukan dua nama yang ditulis dalam secarik kertas.

Adapun dua nama itu berinisial S dan K.

Mereka disebut sudah buka suara mengenai hubungannya dengan kedua korban serta mengenai perilaku korban semasa hidupnya. 

Hal itu disampaikan keduanya saat dimintai keterangan oleh polisi yang menyelidiki kasus tersebut. "(Mereka) sudah kami ambil keterangan," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar (HKBP) Samian, dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (9/9/2023).

Selain S dan K, polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi lain di antaranya keluarga hingga tetangga dari kedua korban.

Secarik kertas menjadi salah satu barang bukti yang cukup disorot dari lokasi tewasnya ibu dan anak di Cinere, Depok.

"Itu kalau secarik kertas itu hanya ada nama dan nomor HP (handphone). Tidak ada keterangan lain," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady yang memastikan nomor telepon tersebut memang benar keluarga korban dan bisa dihubungi.

Olah TKP ulang Penyidik Polda Metro Jaya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah ibu-anak yang ditemukan tinggal tulang di Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (9/9/2023) siang. 

"Ada beberapa dokumen yang tentunya kami amankan,” ujar dia saat ditemui wartawan di lokasi, Sabtu.

Polisi turut mengamankan beberapa bukti pembayaran yang diduga berkaitan dengan kematian Grace dan David.

Namun Samian tak menjelaskan lebih lanjut isi dokumen yang ditemukan di lantai dua itu. Ketika ditanya apakah dokumen itu berupa buku harian, Samian tak menjawab detail.

“Belum bisa disimpulkan,” tutur Samian.

Dalam olah TKP kemarin, polisi menyelidiki pola keseharian kedua korban dengan metode penyelidikan induktif.

Penyelidikan ini sekaligus melihat pola kehidupan dan profil kesehatan korban.

Di saat bersamaan, kepolisian juga masih menunggu hasil otopsi yang masih berlangsung sejak Jumat (8/9/2023).

Polda Metro Jaya juga telah memeriksa 10 saksi terkait penemuan jasad Grace dan David. Samian mengungkapkan, dua saksi adalah pihak keluarga yang berinisial S dan K.

"Kurang lebih 10. Dari keluarga, dari lingkungan,” ungkap dia.

SArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surat yang Ditemukan di Rumah Jasad Ibu-Anak di Depok Masih Misteri, Polisi Ungkap Ada 2 Nama yang Disebut Korban"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved