Berita Magetan

Pohon Jeruk Pamelo Sebagian Mati Karena Kemarau, Petani di Magetan Rugi Ratusan Juta Rupiah

Pohon Jeruk Pamelo petani di Magetan terancam mati mengering akibat dilanda musim kemarau.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
febrianto ramadani/surya.co.id
Petani jeruk pamelo di Magetan menunjukkan kondisi tanaman jeruk yang mati akibat musim kemarau berkepanjangan. 

SURYA.co.id | MAGETAN - Pohon Jeruk Pamelo petani di Magetan terancam mati mengering akibat dilanda musim kemarau.

Petani terpaksa merugi hingga ratusan juta rupiah, bahkan harus kembali menanamnya dengan tanaman baru, sambil menanti datangnya musim hujan.

Pemilik tanaman sekaligus Warga Desa Tamanan, Kecamatan Sukomoro, Samini (65) mengungkapkan, dari 300 batang pohon Jeruk Pamelo yang ia punya, ada 50 sampai 70 batang dinyatakan mati.

Menurutnya, sebagian tanaman telah mati dan pohonnya mengeluarkan getah lalu mengering akibat kemarau panjang.

"Sisanya layu akibat kekurangan air. Minimnya sumber air untuk pengairan membuat tanaman ini jadi mati. Sumur pompa jauh dari lokasi lahan. Tidak ada infrastruktur saluran sampai di kebun," ujar Samini, Minggu (10/9/2023).

Dirinya harus berputar otak, agar tanaman miliknya tidak mati sia-sia, sehingga ia membeli air bersih dengan harga yang mahal.

"Kalau terus terusan tidak kuat soalnya yang disiram ratusan batang. Tidak bisa semuanya, paling yang selamat hanya sekitar 50 batang saja," keluhnya.

Sementara pemilik lahan lainnya Lukman menuturkan, ada ratusan pohon mati mengering dari jumlah yang ditanam mencapai 1000 lebih.

"Selebihnya bila tidak segera turun hujan dipastikan menyusul mati. Tinggal menghitung hari daun daun telah layu. Cakupan lahannya terlalu luas sehingga dapat bagian lama. Selain itu dieselnya juga  sering rusak. Semoga ada bantuan infrastruktur pengairan, agar tanaman tidak selalu menjadi langganan mati setiap musim kemarau panjang," imbuh Lukman.

Dirinya juga menyebut, selain Kecamatan Sukomoro, ada beberapa kecamatan juga dilaporkan mengalami kondisi sama, yakni Bendo, Takeran, dan Kawedanan.

"Ada sumur pompa bantuan pemerintah namun tidak mencukupi sampai sini. Sambil menunggu hujan, kami berusaha menyirami tanaman dengan air dari sumber lain," pungkasnya.

Saat berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi instansi terkait dari Pemkab Magetan perihal kebun jeruk petani yang rusak akibat kemarau.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved