Berita Surabaya

Terinspirasi Huruf Kanji Jepang, WK DPRD Surabaya AH Thony Ingin Aksara Jawa Ada di Fasilitas Publik

Salah satu budaya Nusantara yang luar biasa adalah aksara Jawa, Hanacaraka.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Wakil Konjen Jepang di Surabaya Ishii Yutaka seusai berdiskusi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony, para pegiat budaya, dan Balai Bahasa Jatim, di Surabaya, Rabu (6/9/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kekayaan budaya Nusantara akan makin luar biasa jika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu budaya Nusantara yang luar biasa adalah aksara Jawa, Hanacaraka, di mana bentuk huruf dengan karakteristik yang khas dan memiliki kekuatan filosofi.

"Saya dan kita semua yang wong Jowo akan bangga jika aksara Jawa ini lestari. Setidaknya bisa menghiasi setiap ruang publik atau perkantoran-perkantoran. Kami iri dengan Jepang yang keuekeh dengan huruf Kanjinya," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A Hermas Thony, Kamis (7/9/2023).

Dikatakan, mestinya yang paling terpanggil untuk tetap melanggengkan aksara Jawa adalah Pemprov Jatim.

Selain Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga harus memberikan support yang sama.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa diharapkan bisa mengawali penempatan tulisan aksara Jawa di kantor Gubernur, Gedung negara Grahadi dan kantor pemerintahan, juga di kantor-kantor BUMN hingga perbankan.

Kalau kantor gubernur sudah memulai, tentu akan diikuti semua daerah di kabupaten/kota di Jatim.

Politisi senior ini mendorong agar Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya bersama kabupaten lain bergandengan tangan membesarkan budaya dan aksara Jawa.

Harapan Thony, ada SK Gubernur untuk pelestarian aksara Jawa ini.

"Saya bersama para pegiat budaya bareng Balai Bahasa Jatim mendorong aksara Jawa bisa dipasang di kantor Gubernur sebagai patron. Begitu juga di daerah di Jatim. Saya melihat Jepang dengan aksara Kanji bisa begitu kuat," tandas Thony yang sempat mengadakan pertemuan dengan perwakilan Konjen Jepang di Surabaya, Rabu (6/9/2023).

Pimpinan DPRD ini pun bertukar wawasan saat bertemu dengan Wakil Konjen Jepang di Surabaya Ishii Yutaka.

Jepang tetap mempertahankan huruf dan aksara asli Jepang, kanji, Katakana, dan Hiragana.

AH Thony pun mengaku tak malu bertanya ke Yutaka akan kekuatan aksara Jepang itu.

Hari Aksara Internasional
September ini adalah momen Hari Aksara Internasional.

Selain memberantas buta huruf, juga menjadi dasar seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat untuk kesejahteraan berkelanjutan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved