Berita Viral
Kisah Pilu 80 Siswa di Natuna Tak Bisa ke Sekolah Imbas BBM Langka, Tidak Bisa Hidupkan Perahu Kayu
Sebanyak 80 siswa di Natuna, Kepulauan Riau (Riau) terpaksa tidak bisa berangkat ke sekolah imbas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kisah pilu menimpa puluhan siswa di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Puluhan siswa di Natuna tersebut terpaksa tidak pergi ke sekolah.
Para siswa di Natuna itu memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah usai terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Diketahui saat ini, tengah terjadi kelangkaan BBM di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Kelangkaan BBM tersebut pun berdampak pada beberapa sektor.
Tidak terkecuali aktivitas sehari-hari masyarakat di sana.
Baca juga: Target 50 Ribu Motor BBM Pindah ke Listrik, Kementerian ESDM Sosialisasi di Surabaya
Kegiatan bersekolah para siswa pun ikut terhambat.
Pasalnya, sejumlah siswa memerlukan kendaraan agar bisa sampai di sekolah.
Hal tersebut tidak lepas karena lokasi rumah ke sekolah yang jauh, bahkan harus menyebrang dari pulau lain.
Agar bisa sampai ke sekolah, mereka menggunakan perahu kayu.
Imbas kelangkaan BBM, puluhan siswa pun tidak bisa bersekolah karena tudisak bisa menghidupkan mesin pompong atau perahu kayu,
Salah satu kepala sekolah di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, membenarkan informasi tersebut.
“Sebanyak 49 orang siswa mengajukan izin tidak masuk sekolah dikarenakan tidak ada minyak untuk menghidupkan kendaraan mereka,” kata Kepala SMAN 1 Serasan Mattobii, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
Mattobii mengatakan, sejak krisis BBM melanda Pulau Serasan, Natuna makin banyak siswa yang tidak masuk sekolah.
“Yang tidak bisa hadir rata-rata siswa-siswi yang tempat tinggalnya jauh dan berada di pulau lain,” terang Mattobii.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.