Berita Viral
Dibakar Api Cemburu, Remaja di Jaksel Barbar Aniaya Tetangga hingga Muntah, Keluarga Murka: Dicekik!
Seorang remaja di Jakarta Selatan (Jaksel) tega menganiaya tetangganya sendiri karena motif asmara. Aksinya terekam CCTV.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Seorang remaja di Jakarta Selatan (Jaksel) tengah mendapat sorotan tajam.
Pasalnya, remaja tersebut tega menganiaya remaja lain secara barbar di kawasan Jaksel.
Rupanya, korban dari remaja Jaksel tersebut masih tetangganya sendiri.
Diketahui, aksi penganiayaan itu dilakukan karena motif asmara.
Adapun, pelaku berinisial F (14). Sementara korban berinisial D (16).
F Tega menganiaya D di bilangan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Aksi barbar itu dilakukan di tempat yang saat keadaan tengah sepi pada Sabtu (19/8/2023).
Dalam video yang beredar, pada mulanya terlihat sepeda motor berwarna hijau tengah melintas.
Sementara itu, di belakangnya mengikuti sepeda motor berwarna merah muda.
Tidak lama setelahnya, sepeda motor hijau yang ditumpangi dua orang berhenti.
Mereka lalu menghampiri pria yang mengendarai sepeda merah muda.
Setelah itu terekam aksi penganiayaan yang dilakukan secara barbar diiringi dengan kata-kata kasar.
"Ampun enggak lu?" kata pelaku, dilansir Surya.co.id dari TribunJakarta.com.
Korban yang tidak tahu menahu bertanya kepada pelaku.
"Lu siapa dulu bang, gua enggak kenal lu," tanya korban yang memakai kaos hijau.
"Enggak kenal, enggak kenal, anj***, jangan tengil lu kalau di WA," ucap pelaku.
"Sumpah, gua enggak kenal lu," jawab korban.
"Enggak kenal lu, ngen*** lu," balas pelaku.

Tak cuma mencekik, remaja tersebut bahkan menginjak leher korban.
Korban lalu berusaha bangun.
Sesaat setelah dia bangkit, korban terlihat muntah-muntah.
Keluarga Korban Geram
Sementara itu, keluarga korban tadinya memaafkan pelaku.
Namun, mereka lalu berubah pikiran hingga akhirnya melaporkannya ke polisi.
Mereka berubah pikiran setelah melihat brutalnya apa yang dilakukan D kepada F.
Dilansir Surya.co.id dari TribunJakarta.com, D menginjak, mencekik, bahkan membanting F ke tanah dari atas motor, Sabtu (19/8/2023).
Peristiwa penganiayaan itu terekam CCTV hingga akhirnya viral di media sosial.
Ketua RW 03 Kelurahan Lenteng Agung, Haswari Anwar menyebut persoalan ini mulanya sudah selesai lantaran pihak keluarga korban memaafkan.
Mulanya, Haswari menyebut kejadian itu terekam CCTV hingga akhirnya dilaporkan oleh yang punya CCTV tak lama setelah insiden.
"Kejadian itu terekam CCTV sama yang punyanya langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat, RT 04," katanya, Minggu (20/8/2023).
Ketua RT 04, Mumu pun mencari terduga pelaku.
Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Penganiayaan Satpam Ponpes di Gresik, Salah Satunya Seorang Ustadz
Ternyata pelaku belum terlalu jauh dari lokasi penganiayaan.
"Dipeganglah dia, artinya diamankan sama Pak RT," ujar Haswin.
Setelah pelaku diamankan, Mumu berinisiatif memanggil pihak korban dengan tujuan menyelesaikan masalan ini dengan damai melalui mediasi.
Mediasi pun terjadi malam hari setelah peristiwa penganiayaan.
Baik pihak korbanmaupun terduga pelaku sama-sama berbesar hati.
"Alhamdulilah menurut keterangan Pak RT, malam itu juga sudah diadakan kesepakatan perdamaian, tertutama dari pihak yang dirugikan,"
Orangtua D sudah memaafkan ya, sudah saling memaafkan," sambung Haswari.
Namun tiba-tiba pihak keluarga korban berubah pikiran.
Sehari setelah mediasi, pihak keluarga korban minta mediasi ulang.
Ternyata keluarga korban tak terima penganiayaan yang dilakukan F setelah melihat rekaman CCTV.
Pasalnya saat mediasi pertama, keluarga korban belum sempat melihat rekaman CCTV yang kemudian viral di media sosial itu.
"Mereka (keluarga korban) awalnya mengira sang anak hanya dipukul biasa saja. Tapi pas lihat rekaman CCTV, keluarga berubah bikiran,"
"Kata ibu korban anaknya diinjak, dicekik terduga pelaku, makannya mereka gak terima.
Baca juga: Sosok Amanda, eks Pacar Mario Dandy Pakai Kursi Roda saat Jadi Saksi Kasus Penganiayaan David Ozora
Alhasil kini keluarga D memilih melaporkan tindakan penganiayaan F ke pihak berwajib.
"Jadi hasil mediasi atau musyawarah hari ini deadlock. Pihak korban atau pihak yang merasa dirugikan ingin meneruskan masalah ini ke ranah hukum," sambungnya.
Setelah memutuskan untuk membawa kasus ke jalur hukum, pihak korban dan terduga pelaku langsung bergegas menuju Polres Metro Jakarta Selatan.
Kedua belah pihak langsung didampingi oleh Unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan yang kebetulan mengikuti mediasi.
Lantas apa penyebab penganiayaan?
Haswari sempat bertanya apa penyebab F melakukan penganiayaan kepada D yang tak lain tetangganya itu.
Ternyata masalahnya karena asmara.
"Berdasarkan pengakuan mereka ketika saya tanya, perselisihan disebabkan karena asmara," ujar Haswari.
Meski begitu Haswari enggan menjelaskan lebih lanjut terkait wanita yang jadi pemantik emosi F kepada D.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan TribunJakarta.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.