Berita Viral
KISAH LENGKAP Bunga Puspita Sari, Anak Buruh Setrika yang Jadi Pasukan Inti Paskibraka Nasional 2023
Inilah kisah lengkap Bunga Puspita Sari, anak buruh setrika yang jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional 2023.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Anak bungsu dari empat bersaudara ini dari pasangan Mat Syarip (Alm) dan Juwarni ini menyebut, hasil seleksi ini sebagai bukti dirinya tidak seluruh seperti yang dibicarakan banyak orang.
"Alhamdulillah Bunga bersyukur banget, ini semua juga atas doa orangtua Bunga, terimakasih teman-teman, kakak pelatih, seluruhnya yang telah mendukung Bunga hingga saat ini. Doakan Bunga selalu sehat agar terus bisa berlatih hingga nanti di karantina," pungkasnya.
Paskibraka jadi cita-cita sejak kecil
Lebih lanjut, Bunga mengaku, menjadi anggota Paskibraka memang cita-citanya sejak kecil.
Saat masih kecil dulu, Bunga kerap menyaksikan Paskibraka Nasional'> Paskibraka Nasional melalui siaran televisi.
Ia juga kepengin menjadi seperti itu.
Saat kesempatan itu ada, ia memang sudah berusaha memberikan yang terbaik saat proses seleksi berlangsung.
"Saya selalu menerapkan pola hidup sehat, latihan fisik juga, bahkan selama proses seleksi Provinsi kemarin saya yakin saya sudah memberikan yang terbaik yang saya mampu," ujar Bunga dulu sebelum polemik hasil seleksi mencuat.
Sejak awal, Bunga merasa sudah diolok-olok oleh sebagian temannya yang tidak percaya bahwa ia akan lolos hingga Nasional.
"Saya hanya dari keluarga biasa-biasa saja, bahkan banyak yang bilang saya tidak mungkin lolos sampai Nasional. Tapi saya mampu buktikan kepada mereka bahwa saya bisa," tegasnya.
Sosok asli Bunga Puspita Sari
Menurut Umi, Bunga memang anak yang baik dan ramah, serta mudah berinteraksi dengan teman-temannya.
"Bunga anaknya menonjol, tapi yang lebih paham pelatihnya, secara umum baik dan anaknya supel dan ramah," katanya.
Anak buruh setrika
Siswi SMAN 3 Pangkalpinang, Bangka Belitung itu mengaku berasal dari keluarga yang kekurangan.
Bunga hanya tinggal bersama ibunya, yang bekerja sebagai buruh setrika.
"Saya dibesarkan oleh seorang ibu saja, ayah saya sudah meninggal. Ibu hanya seorang buruh harian mengambil upah nyuci, setrika, dan lainnya. Dengan ini saya ingin membanggakan ibu saya bahwa anak bungsunya ini bisa dan mampu mengalahkan banyak orang," ujar Bunga kala itu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.