Berita Viral
Biodata Bupati Hengky Kurniawan yang Beri Klarifikasi Terkait Polemik Patung Soekarno yang Viral
Inilah profil dan biodata Bupati Hengky Kurniawan yang beri klarifikasi terkait polemik Patung Soekarno.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Bupati Hengky Kurniawan yang beri klarifikasi terkait polemik Patung Soekarno.
Diketahui, Polemik pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat jadi sorotan hingga viral di media sosial.
Pro dan kontra pun muncul terkait rencana pembangunan patung Soekarno setinggi 100 meter yang memakan biaya hingga Rp 10 triliun itu.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan ikut angkat bicara untuk memberikan klarifikasi.
Hengky mengatakan bahwa pemberitaan yang beredar terkait pembangunan patung Soekarno tersebut tidak benar.
Pernyataan Hengky diungkapkan di akun Instagram miliknya, @hengkykurniawan.
"Klarifikasi berita. Di beberapa media menyebutkan bahwa akan dibangun Patung Bung Karno senilai 10 triliun di Kabupaten Bandung Barat. Berita tersebut tidak benar," tulis Hengky.
Baca juga: BIODATA I Nyoman Nuarta yang Dipercaya Bikin Patung Soekarno Senilai Rp 10 T, Seniman Berprestasi
Pria berusia 40 tahun yang pernah menjadi aktor dan model itu mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tidak menggunakan dana daerah untuk bangun patung Soekarno.
"Pertama, Pemerintah Daerah tidak menganggarkan pembangunan untuk patung tersebut / tidak menggunakan APBD atau uang rakyat," tulis Hengky.
Kemudian, Hengky menerangkan bahwa biaya Rp 10 triliun tidak hanya untuk bangun patung Soekarno.
"Kedua, nilai investasi yang di prediksi mencapai Rp 10 triliun bukan untuk patung. Tapi untuk pengembangan kawasan wisata dan Kotabaru / Kota Mandiri (Taman Asia Afrika)," tulis Hengky.
"Ketiga, sumber anggaran berasal dari investor atau pihak swasta bukan Pemerintah," tulis Hengky.
Lantas, seperti apa profil dan biodatanya?
Melansir dari Tribunnewswiki, Hengky Kurniawan adalah aktor, produser, sekaligus politisi yang menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung Barat sejak September 2018.
Hengky Kurniawan lahir di Blitar, Jawa Timur pada 21 Oktober 1982.
Hengky Kurniawan tumbuh di keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Ayah Hengky Kurniawan awalnya bekerja sebagai sopir angkot sebelum akhirnya menjadi pemasok makanan ringan ke warung-warung.
Saat masih SD, Hengky Kurniawan juga sering membawa beberapa makanan ringan dan permen untuk dijualnya pada teman-temannya di sekolah.
Saat SMP Hengky Kurniawan juga pernah menjadi pemulung.
Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
Lulus SMA, Hengky Kurniawan pergi ke Jakarta untuk meneruskan pendidikannya.
Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik.
Hengky pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf hingga sopir.
Saat itu, Hengky Kurniawan tengah menemani kekasihnya yang berprofesi sebagai model untuk casting.
Hengky Kurniawan kemudian ikut casting dan mendapatkan tawaran untuk membintangi sebuah sinetron.
Nama Hengky Kurniawan pun mulai terkenal setelah membintangi sejumlah sinetron seperti Pelangi di Matamu, Bintang Di Langit, Senandung Masa Puber. (2)
Setelah 10 tahun di dunia entertainment, Hengky pun mulai membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim, dan Irwansyah.
Mereka memproduksi FTV untuk sejumlah TV.
Setelah malang melintang di industry hiburan, Hengky Kurniawan kemudian memantapkan diri unruk terjun ke dunia politik.
Awalnya, Hengky Kurniawan mencoba peruntungan menjadi caleg DPR RI namun gagal.
Pada September 2018, Hengky mendampingi Bupati Aa Umbara dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Bandung Barat periode 2018-2023.
Tanggapi Polemik Patung Soekarno
Rencana pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terus menuai pro dan kotra publik.
Pasalnya, pembangunan patung Sang Proklamator setinggi 100 meter itu memakan biaya hingga Rp 10 triliun.
Rencananya, patung Soekarno akan dibangun di kawasan perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kawasan itu merupakan bekas proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Namun pembangunan TOD di kawasan Walini ini batal dan pindah ke Stasiun Padalarang.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan bahwa patung Soekarno itu pembangunannya akan dibarengi dengan adanya pembangunan kota mandiri.
Pembangunan kota mandiri itu akan didirikan di atas lahan sekitar 1.270 hektar di kawasan perkebunan Walini dengan pembangunan oleh Konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.
Hengky Kurniawan mengungkapkan, pembangunan ini mempunyai nilai investasi sebesar Rp10 triliun.
Baca juga: Berikut Profil I Nyoman Nuarta yang Dipercaya Bikin Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun
Terdapat juga pembangunan lainnya seperti perumahan, perkantoran, hingga pusat bisnis.
"Rp 10 triliun itu bukan hanya pembuatan patung Soekarno ya, tapi satu kawasan yang mungkin kalau diakumulasikan dengan pembangunan yang lain bisa lebih," kata Hengky kepada awak media.
"Konsepnya nanti ada objek wisata, kemudian ada perkantoran, kemudian ada juga properti residensial, jadi ada perumahan dengan pariwisatanya dengan kantornya," papar Hengky.
Akses di Kota Walini Raya menjadi urat nadi bergeraknya roda ekonomi, jalan raya utama dan akses tol juga akan dibangun.
Gerbang tol baru di Kecamatan Cikalongwetan rencananya akan segera dibangun sebagai pintu gerbang masuk Kota Walini Raya.
"Wacananya akan dibuka gerbang tol baru di kilometer 106 tol Cipularang. Jadi aksesnya juga dibuat," tandasnya.
Dikutip dari Kompas.com, saat ini progres pembangunan patung Soekarno sudah memasuki tahap perizinan.
"Pembangunan akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan selesai," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaeman.
Untuk saat ini proses perizinan pembangunan patung itu sedang berjalan dan proses kajian kontur serta kelaikan lahan juga sedang ditempuh, agar lebih aman dari berbagai macam potensi bencana alam, terutama gempa bumi.
"Untuk kajian-kajian dengan LIPI ITB sudah finalisasi, kemarin itu dimulai analisis dampak lingkungan (amdal) dan sekarang sedang proses perizinan, kalau Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) sudah keluar," ujar Maman.
Maman menyebutkan bahwa patung Presiden pertama RI itu akan dibangun oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.
Berdasarkan desain yang beredar, patung Soekarno akan dibuat dalam posisi duduk dengan kepala yang dilengkapi peci menengok ke arah kanan dan di bagian bawah terdapat bangunan dan tumbuhan hijau.
"Pada awalnya patung itu akan berdiri, tapi jadi duduk karena terlalu tinggi jadi bisa mengganggu lintasan penerbangan dan bisa menelan biaya yang lebih besar," kata Maman.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.