Terduga Teroris di Bekasi

ASAL USUL Uang Miliaran Karyawan PT KAI Tersangka Teroris Bekasi, Jual Beli Online Cuma Kamuflase?

DE, karyawan PT KAI yang menjadi tersangka teroris ternyata menyimpan uang miliaran rupiah di dalam rekening bank. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta
DE, tersangka teroris yang menyimpan uang miliaran rupiah di rekening bank. 

SURYA.CO.ID - DE, karyawan PT KAI yang menjadi tersangka teroris ternyata menyimpan uang miliaran rupiah di dalam rekening bank. 

Hal ini terungkap setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendalami beberapa rekening atas nama DE setelah karyawan PT KAI ini ditangkap di rumahnya daerah Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (14/8/2023).

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Kamis (17/8/2023) memastikan telah memblokir rekening-rekening DE di beberapa bank.

"Kami melaksanakan kewenangan kami (untuk pemblokiran) sesuai UU Nomor 8/2010," ujar Ivan Yustiavandana.

Ivan pun mengatakan PPATK bakal berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror Polri terkait pemblokiran itu.

Baca juga: REKAM JEJAK Karyawan PT KAI Terduga Teroris dari Pendukung MIB, Baiat ISIS hingga Target Mabes Polri

"Kami koordinasikan dengan Densus 88 ya," ucap Ivan.

Lalu, darimana uang miliaran di rekening milik DE tersebut?

Hingga kini, baik PPATK maupun polisi belum mengungkapkan hal itu.

Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar sebelumnya mengatakan akan melibatkan PPATK untuk mendalami aliran dana dan transaksi yang dilakukan tersangka terorisme, inisial DE.

Menurut Aswin, pendalaman soal aliran dana diperlukan lantaran DE memiliki akun marketplace atau platform jual-beli barang.

“Akan bekerja sama dengan pihak berwenang lainnya, masalah keuangannya, online ataupun marketplace atau perdagangan online, akun akun dengan platform media berarti dan lain-lain sebagainya,” kata Aswin saat dikonfirmasi, Rabu (16/8/2023).

Aswin juga mengatakan akun marketplace milik DE menjual mainan yang berkaitan dengan unsur militer, seperti menjual pelengkapan hingga baju taktikal.

Namun, penyidik Densus 88 menduga akun tersebut adalah kamuflase DE untuk menyembunyikan dan melakukan jual-beli senjata api (senpi).

Pasalnya, polisi sebelumnya juga mengamankan sebanyak 16 senjata api baik laras panjang maupun pendek serta sejumlah amunisinya di kediaman DE.

“Untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang ini, sehingga kalau kita bilang wajar dia menyimpan peluru, karena dia jualan,” ujar Aswin.

“Dan ini masih didalami juga sebenarnya, sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace. Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya,” sambungnya.

Terkait aktivitas DE di marketplace juga sempat diungkapkan mertua DE ke para tetangganya.

Septa Sefriani (41) tetangga DE  mengaku sempat berbincang dengan keluarga DE yang  mengaku sama sekali tidak mengetahui aktivitas DE dalam jaringan teroris. 

"Disampaikan sama ibunya tadi ‘kami sih enggak tahu menahu karena memang menantu saya jualan online’, tapi enggak tahu juga jualan apa," kata Septa menceritakan perbincangan dengan keluarga DE. 

Saat berbincang dengan keluarga DE, sang istri tidak banyak bicara. Hanya mertuanya saja yang meladeni warga yang masuk ke dalam rumah untuk memberikan bantuan makanan. 

 Septa tidak tahu secara pasti, apakah sang istri mengetahui suaminya menyimpan belasan senjata api dan ratusan butir peluru. 

Jika dilihat dari jumlahnya, sangat tidak mungkin keluarga serumah tidak mengetahui DE menyimpan senjata api dalam jumlah banyak. 

"Otomatis mungkin tahu ya, cuman kan mereka tidak terlibat kali," ujar Septa. 

Petugas Langsir

DE, karyawan PT KAI terduga teroris di Bekasi yang pernah berbaiat ke ISIS.
DE, karyawan PT KAI terduga teroris di Bekasi yang pernah berbaiat ke ISIS. (kolase kompas.com/tribun jakarta)

Sementara itu, Vice President Public Relation KAI, Joni Martinus mengungkapkan DE (28) bertugas pada bagian operasional yakni petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota.

DE selalu berdinas sesuai prosedur, tidak pernah ada masalah kedinasan.

 Selalu tertib dan tidak pernah meninggalkan kedinasan tanpa keterangan

Dalam kesehariannya, kata Joni, DE merupakan orang yang suka berbaur dan berinteraksi dengan teman seprofesinya.

"Dalam kesehariannya, DE pembawaannya selalu berbaur dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja, dan tidak tertutup," ucapnya.

Di sisi lain, Joni mengatakan DE juga disebut tidak pernah bermasalah dalam kedinasannya.

"Dalam kedinasannya, DE selalu berdinas sesuai prosedur, tidak pernah ada masalah kedinasan. Selalu tertib dan tidak pernah meninggalkan kedinasan tanpa keterangan," jelasnya.

3 Polisi Ditangkap

Terbaru dikabarkan ada tiga anggota Polri dikabarkan ditangkap lantaran diduga terlibat dalam kasus penangkapan DE (28), karyawan KAI pendukung ISIS.

Terkait itu, pihak kepolisian belum membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Namun, polisi akan memberikan penjelasan soal hal tersebut pada Jumat (18/8/2023) sore.

"Nanti sore kita rilis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat.

Dalam kasus ini, DE sendiri ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (14/8/2023) sekitar pukul 13.17 WIB.

DE merupakan pendukung ISIS aktif yang kerap menyebarkan propaganda di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

DE, kata Ramadhan, juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.

 "DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," ungkapnya.

Di sisi lain, Ramadhan mengatakan DE juga mempunyai sejumlah senjata api (senpi) rakitan. Namun, dirinya belum merinci berapa jumlah senpi tersebut.

Lalu, Ramadhan mengatakan peran DE juga merupakan seorang penggalang dana. Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Saldo Rekening Karyawan PT KAI Tersangka Teroris Capai Miliaran, PPATK Koordinasi Densus 88

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved