Bayi Tertukar di Bogor
UPDATE Nasib Perawat Penyebab Bayi Tertukar di Bogor Seusai Dapat SP, Kini Berurusan dengan Polisi
Beginilah nasib perawat Rumah Sakit Sentosa Bogor setelah kasus bayi tertukar di Bogor mencuat.
SURYA.CO.ID - Beginilah nasib perawat Rumah Sakit Sentosa Bogor setelah kasus bayi tertukar di Bogor mencuat.
Setelah mendapat sanksi berupa surat peringatan (SP) dari RS Sentosa Bogor, perawat yang berjaga saat bayi yang dilahirkan Siti Mauliah lahir pada Juli 2022 silam, juga harus berurusan dengan hukum.
Perawat RS Sentosa Bogor ini sudah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor.
Ada tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor yang diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023).
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako menjelaskan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.
Baca juga: SOSOK B Diduga Ibu Bayi yang Tertukar dengan Siti Mauliah: Tolak Tes DNA, Ini Cara Polisi Membujuk
Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.
Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.
"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu. Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.
"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.
Dia mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.
Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.
"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.
Selain itu, polisi juga tengah mendalami perihal adanya kelalaian akibat gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).
Bayi Siti dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.
"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terangnya.
Sebagai informasi, kasus bayi tertukar ini dilaporkan setelah hasil tes DNA tidak identik.
Ibu Siti dan bayi tersebut berbeda. Pihak keluarga Siti kemudian melaporkan pihak rumah sakit karena tidak bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Sudah Dapat SP
Gregorius B Djako menyebut pihaknya baru tahu kasus bayi tertukar setelah 11 bulan berlalu.
Hal itu lantaran Siti menurut pihak RS Sentosa mendatangi pihak manajemen rumah sakit baru-baru ini.
Tak tinggal diam, Gregorius B Djako pun menyebut pihak rumah sakit segera melakukan tindakan.
Termasuk dengan memeriksa beberapa perawat dan dinas yang bertugas di hari kelahiran Bu Siti.
Total ada 12 suster dan dokter yang berdinas di hari tersebut.
"Ada mekanisme internal yang sedang kami dalami. Kalau kesengajaan belum kami temukan karena kami sedang mendalami dan sementara kami mendalami ada dugaan kelalaian," kata Gregorius B Djako dilansir dari Kompas.com, Minggu (12/8/2023).
Tak cuma itu, Gregorius B Djako juga menyebut pihak rumah sakit telah memberikan surat peringatan (SP) kepada tiga perawat yang diduga terlibat dalam kasus bayi tertukar.
Hal tersebut disampaikan Gregorius B Djako saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
"Baru posisi sekarang ini baru disampaikan saja hari ini, rumah sakit sudah kasih SP kok, tiga (perawat) kalau enggak salah. Kita kasih SP untuk apa? bahwa rumah sakit itu tidak tinggal diam. Semuanya akan kita lakukan sesuai mekanisme juga," ungkap Gregorius B Djako.
Sebelumnya, sikap para perawat RS Sentosa Bogor ini sempat membuat Siti Mauliah, ibu bayi tersebut kesal.
Menurut Siti Mauliah, gara-gara perawat tersebut, bayinya tertukar dengan pasien lain.
Terlebih saat mencoba untuk mencari bayi tertukar, Siti mendapat perlakuan tak menyenangkan dari perawat tersebut.
Hal itu bermula saat Siti bertanya soal gelang bayi yang dibawanya ternyata memiliki nama yang berbeda dengan dirinya.
Alih-alih dapat jawaban memuaskan, Siti malah dibentak.
"Pas ngembaliin gelang (penanda bayi) ke rumah sakit nanya lah di sana (Siti tanya) 'ini engga ketukter bayinya?', kata suster 'enggak, itu cuma ketuker gelang kok' dia ngebentaklah," cerita Siti Mauliah ke TribunnewsBogor.com.
Lebih lanjut, Siti pun sebal dengan sikap perawat yang lain saat ditanyai soal baju bayinya.
Usai lahir dan menyusui bayi kandungnya, Siti memakaikan anaknya itu dengan baju warna kuning.
Namun saat dikembalikan di hari ketiga, perawat malah membawa bayi berbaju pink.
"Pas pulang bajunya juga beda saya ngasihin baju kuning kok dikembaliin ke saya itu pink, kata susternya 'emang saya ngurusin bayi cuma satu aja, banyak bu, wajar aja kalau baju doang ketuker'," imbuh Siti, Kamis (11/8/2023)
Lantaran hal itu, Siti pun mengurai kekesalannya ke sang perawat yang belum diketahui identitasnya itu.
"Satu suster yang buka gelang, dua yang dateng ke rumah. Saya gedek sama suster yang tiga itu kenapa engga jujur," kata Siti.
Sebelumnya, Siti mengungkapkan awal mula bayinya tertukar.
Saat itu, bayi yang baru dilahirkan diambil perawat atau suster jam 11 malam.
Saat itu, sang jabang bayi tidak tidur bersamanya.
"Diambil sama suster jam 11 malem, pagi-pagi diambil lagi dikasih ke saya," katanya.
Saat diserahkan di hari kedua itu lah, dia merasakan ada yang berbeda dengan penampakan bayinya.
Kata dia, bayi yang ia berikan ASI pada hari pertama mirip dengan suaminya. Akan tetapi berbeda dengan bayi pada keesokan harinya.
"Hari pertama itu bayinya putih, imut kayak cewe, tapi pas saya mau pulang itu jadi wajah bayi itu engga imut kayak awal. Yang awal itu mirip sama bapaknya," katanya.
Tak hanya itu, perbedaan lain yang ia rasakan adalah pada rambut bayi. Ia mengaku bayi yang ia susui pada haru pertama berbeda dengan keesokan harinya.
"Rambut beda, kalau yang ini gembal banget, kalau yang awal itu agak tipis," katanya.
Dengan adanya kejanggalan tersebut ia pun merasa sangat heran dan menimbulkan banyak pertanyaan di dalam benaknya.
"Cuma beberapa jam sih, kalaupun berubah kan engga sedrastis itu," katanya.
Ibu B Mau Tes DNA

Kasus bayi tertukar ini semakin pelik karena ibu B yang diduga bayinya tertukar dengan bayi Siti Mauliah awalnya tidak mau menjalani tes DNA.
Belakangan, ibu B menyanggupi tes DNA, asalkan semua bayi yang lahir di RS Sentosa saat itu diikutkan tes DNA semuanya.
Terkait hal ini, pihak RS Sentosa Bogor melalui kuasa hukumnya, Greg Djako mengungkapkan sudah dua kali mengundang ibu B.
Undangan pertama tidak direspons, lalu pihak RS Sentosa mengundang kembali.
Baca juga: ALASAN Siti Mauliah Yakin Bayi yang Dibawa Ibu B Anak Kandungnya, Plt Bupati Bogor Turun Tangan
"Bahkan kami meminta ke ibu B, silakan mencari kembali lembaga atau laboratorium yang bisa menyelenggarakan tes DNA, Rumah Sakit akan memfasilitasi. Tapi sampai sekarang belum ada respons," sebut Greg Djako dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Siang, TVOne, Senin (14/9/2023).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana di acara yang sama mengungkapkan, pada Senin (14/8/2023) pihaknya mendatangi RS Sentosa untuk mengklarifikasi hal ini.
Selain itu pihaknya juga akan mendatangi ibu B untuk meminta klarifikasi.
Terkait hal ini, pihaknya sudah membentuk tim yang terdiri dari satuan intelijen, patroli siber dan trauma healing Polres Bogor.
Bagaimana kalau ibu B tetap menolak tes DNA?
Iptu Desi memastikan, pihaknya akan melakukan pendekatan ke ibu B secara persuasif.
"Kita akan mencoba menghubungi dan mendatangi ibu B untuk komunikasi dengan baik.
Dan pihak RS bisa mendampingi. Kita obrol baik-baik saja, untuk mencari titik terang perkara ini," tandasnya.
Sebelumnya, Siti Mauliah (37) ibu yang bayinya diduga tertukar resmi menyampaikan laporan aduan ke Polres Bogor didampingi kuasa hukumnya sejak Jumat (11/8/2023).
Kedatangan sang ibu diterima langsung oleh Waka Polres Bogor Kompol Fitra Zuanda dan Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
"Kami sudah menerima pelapor dan saat ini telah selesai melaksanakan audiensi bersama Kasat Reskrim tentang permasalahan dugaan tertukarnya bayi," kata Waka Polres Bogor Kompol Fitra Zuanda.
Dia mengatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti dugaan bayi tertukar ini.
"Pada prinsipnya perintah Bapak Kapolres Bogor untuk permasalahan ini kami tindaklanjuti, dilayani sesuai prosedur yang berlaku," ungkap Kompol Fitra Zuanda.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Bayi Tertukar di Bogor, Polisi Periksa Perawat dan Bidan RS"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.