Ledakan di Kafe Surabaya

UPDATE Ledakan Kafe di Surabaya, Polsek Tegalsari Ungkap Hasil Olah TKP dan Penyebab Ledakan

Polsek Tegalsari mengungkap hasil sementara penyelidikan atas ledakan yang menghancurkan separuh bangunan kafe di Jalan Imam Bonjol, Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
Kondisi bangunan kafe di Jalan Imam Bonjol No 21, Surabaya, yang separuhnya ambruk akibat ledakan dan kondisi area depan kafe terpasang garis batas polisi, Kamis (17/8/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya mengungkap hasil sementara penyelidikan atas ledakan yang menghancurkan separuh bangunan kafe di Jalan Imam Bonjol No 21, Surabaya, Kamis (17/8/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, diketahui seorang karyawan kafe mengalami luka bakar.

Kapolsek Tegalsari, Kompol Imam Mustholih mengatakan, korban yang mengalami luka bakar merupakan karyawan yang sedang mempersiapkan operasional kafe pada pagi itu.

Di tengah proses persiapan, korban sempat mendengar suara aneh yang identik seperti suara kebocoran gas, karena suaranya yang terdengar berdesis dari dapur.

Korban kemudian menelusuri sumber suara aneh tersebut. Ternyata suara tersebut bermuara di dalam ruangan dapur pada bagian ujung sisi belakang bangunan kafe.

Entah apa pemicunya, saat korban sedang menelusuri sumber suara berdesis tersebut. Ledakan hebat terjadi hingga merusak hampir keseluruhan bagian dalam sisi belakang bangunan kafe.

Termasuk, melukai korban hingga mengalami luka bakar yang membuatnya dirujuk ke IGD RSUD dr Soetomo Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

"Dugaan awal dari tabung gas elpiji yang ada di dalam kafe. Indikasi dari adanya suara desisan itu, kayaknya kebocoran tabung gas elpiji," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi, setelah olah TKP di depan bangunan kafe.

Insiden ledakan terjadi di tengah prosesi pelaksanaan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia. Termasuk, pihak 3 Pilar Kecamatan Tegalsari, Surabaya pada pagi hari itu.

Imam mengatakan, pihaknya, Unit Reskrim Polsek Tegalsari bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya tetap melakukan olah TKP untuk menyelidiki secara pasti penyebab ledakan tersebut.

"Kejadian ini, kondisi itu adalah dampak dari ledakan gas tersebut. Dapat kami laporkan hasil TPTKP dan olah TKP, bersama dari Satreskrim Polrestabes Surabaya, Inafis, sudah kami lokalisir untuk dilakukan pendalaman, apa yang menjadi sumber ledakan tersebut," pungkasnya.

Di lain sisi, kebocoran tabung elpiji berukuran 25 kg di dapur, diduga kuat menjadi penyebab ledakan yang menghancurkan separuh bangunan kafe tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh saksi mata atau tetangga, Aris Sugeng Riyadi (50). Ia mengetahui kejadian tersebut pertama kali saat mendengar suara ledakan keras berdurasi panjang, sekitar pukul 08.00 WIB.

Dirinya kala itu, sedang berjaga di dalam pos rumah besar di depan kafe tersebut.

Setelah mendengar suara aneh laiknya petasan dalam skala besar dan berdurasi lama, ia bergegas mencari sumber suara.

"Ledakannya sekali tapi agak lama. Panjang, kejadian kurang lebih jam 8. Dorrr gitu, kayak dirudal," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi, Kamis (17/8/2023).

Saat berjalan ke jalanan depan rumah. Ia mendapati beberapa orang karyawan kafe berlarian keluar meminta pertolongan.

Tapi perhatiannya tersita kepada sosok seorang karyawan laki-laki yang mengalami kondisi luka paling parah.

Arif mengaku melihat sosok karyawan yang biasa disebut Marpur, berlarian kecil meminta bantuan warga yang berada di warung soto samping kafe tempatnya bekerja.

Saat mendekati sosok karyawan tersebut, ternyata korban mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.

"Saya di dalam rumah, dalam pos depan rumah, saat ada ledakan. Saya keluar rumah. Ada karyawan pada keluar. Kondisinya luka parah, posisi dia dari dapur. Maspur katanya. Dia paling parah," katanya.

Selain korban luka bakar. Arif menerangkan, terdapat seorang kustomer kafe yang sempat mengalami luka ringan pada bagian kaki. Namun, sudah mendapatkan penanganan medis oleh Tim PMI Kota Surabaya di lokasi.

"Ada kustomer. Sudah ada kustomer 1 tadi. Saya lihat ada 2 mobil. Serpihan terlempar sampai 10-15 meter," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya selama memberikan pertolongan kepada para korban, disebutkan ledakan tersebut diduga bersumber dari kebocoran tabungan gas elpiji berukuran 25 kg di dalam dapur.

"Dugaannya dia ada di dapur. Ada yang bilang elpiji. Ukurannya 25 kg. Ya mungkin bocor atau tempat pengap. Iya diujung," pungkasnya.

Pantauan SURYA.CO.ID di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, tampak garis polisi sudah terpasang melingkari halaman depan kafe seluas 10 x 4 meter tersebut.

Sejumlah pengurus atau pemilik kafe tampak berkeliling hilir mudik ke luar masuk bangunan kafe yang porak-poranda pada bagian dalamnya.

Anggota kepolisian tampak berkeliling di sekitar area bangunan kafe untuk melakukan identifikasi dan olah TKP.

Sementara itu, Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan, terdapat tiga orang korban akibat insiden ledakan tersebut.

Seorang korban mengalami luka bakar derajat dua dengan keparahan 70 persen, laki-laki berinisial TQ (25).

Kemudian, dua orang wanita, berinisial ZVK (23) mengalami Luka Lecet jari manis tangan kanan, dan CAD (23) mengalami syok.

"Korban 3 orang mendapatkan penanganan awal oleh PMI dibantu BPBD kemudian 1 korban rujuk Rsud Dr Soetomo menggunakan ambulan PMI didampingi rekan kerjanya," ujarnya saat dihubungi SURYA.CO.ID.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved