Berita Viral
SOSOK B Diduga Ibu Bayi yang Tertukar dengan Siti Mauliah: Tolak Tes DNA, Ini Cara Polisi Membujuk
Sosok ibu B, diduga orang tua bayi yang tertukar dengan Ny Siti Mauliah mulai terungkap.
SURYA.CO.ID - Sosok ibu B, diduga orang tua bayi yang tertukar dengan Ny Siti Mauliah mulai terungkap.
Ibu B sempat dikabarkan tidak mau melakukan tes DNA untuk memastikan bayi yang sudah dirawat anak kandungnya atau bukan.
Belakangan, ibu B menyanggupi tes DNA, asalkan semua bayi yang lahir di RS Sentosa saat itu diikutkan tes DNA semuanya.
Terkait hal ini, pihak RS Sentosa Bogor melalui kuasa hukumnya, Greg Djako mengungkapkan sudah dua kali mengundang ibu B.
Undangan pertama tidak direspons, lalu pihak RS Sentosa mengundang kembali.
Baca juga: ALASAN Siti Mauliah Yakin Bayi yang Dibawa Ibu B Anak Kandungnya, Plt Bupati Bogor Turun Tangan
"Bahkan kami meminta ke ibu B, silakan mencari kembali lembaga atau laboratorium yang bisa menyelenggarakan tes DNA, Rumah Sakit akan memfasilitasi. Tapi sampai sekarang belum ada respons," sebut Greg Djako dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Siang, TVOne, Senin (14/9/2023).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana di acara yang sama mengungkapkan, pada Senin (14/8/2023) pihaknya mendatangi RS Sentosa untuk mengklarifikasi hal ini.
Selain itu pihaknya juga akan mendatangi ibu B untuk meminta klarifikasi.
Terkait hal ini, pihaknya sudah membentuk tim yang terdiri dari satuan intelijen, patroli siber dan trauma healing Polres Bogor.
Bagaimana kalau ibu B tetap menolak tes DNA?
Iptu Desi memastikan, pihaknya akan melakukan pendekatan ke ibu B secara persuasif.
"Kita akan mencoba menghubungi dan mendatangi ibu B untuk komunikasi dengan baik.
Dan pihak RS bisa mendampingi. Kita obrol baik-baik saja, untuk mencari titik terang perkara ini," tandasnya.
Sebelumnya, Siti Mauliah (37) ibu yang bayinya diduga tertukar resmi menyampaikan laporan aduan ke Polres Bogor didampingi kuasa hukumnya sejak Jumat (11/8/2023).
Kedatangan sang ibu diterima langsung oleh Waka Polres Bogor Kompol Fitra Zuanda dan Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
"Kami sudah menerima pelapor dan saat ini telah selesai melaksanakan audiensi bersama Kasat Reskrim tentang permasalahan dugaan tertukarnya bayi," kata Waka Polres Bogor Kompol Fitra Zuanda.
Dia mengatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti dugaan bayi tertukar ini.
"Pada prinsipnya perintah Bapak Kapolres Bogor untuk permasalahan ini kami tindaklanjuti, dilayani sesuai prosedur yang berlaku," ungkap Kompol Fitra Zuanda.
Sosok Ibu B
Sosok ibu B yang sebelumnya disebut ibu D hingga kini masih misterius dalam kasus bayi tertukar di Bogor.
Ia disebut-sebut bukan orang sembarangan.
Bahkan Rumah Sakit Sentosa Bogor sampai tak bisa menyanggupi syarat yang diberi pemilik Gelang untuk tes DNA bayi tertukar di Bogor.
Padahal pemilik Gelang menjadi kunci utama menemukan bayi tertukar di Bogor.
Dalam kasus bayi tertukar di Bogor ada dua ibu yang memiliki peran penting.
Pertama adalah Siti Mauliah (37) warga Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Siti berjuang menemukan anak yang ia lahirkan secara caesar di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.
Ia juga sudah melakukan tes DNA.
Hasilnya, anak laki-laki yang ia bawa dari RS Sentosa lalu dirawat selama satu tahun terakhir ini bukanlah anak biologisnya.
Dalam pencarian bayi tertukar di Bogor, Siti Mauliah hanya memiliki satu petunjuk, yakni Gelang penanda bayi baru lahir dari rumah sakit.
Saat itu Gelang yang dipakaikan pada anaknya tertukar.
Nama pada Gelang tersebut ialah Nyonya Dian atau ibu B.
Informasi beredar merupakan warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor.
Katanya, ibu B merupakan pegawai di instansi pemerintahan di Kota Bogor.
Dikonfirmasi soal identitas D atau Nyonya Dian, pihak RS Sentosa Bogor tak mau mengungkapnya.
"Kami tidak menyebut ya," kata Greg Djako.
Sementara itu Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan pasien B atau Nyonya D adalah seorang pegawai.
"Pasien sama orang biasa aja pegawai," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (14/8/2023).
Walau begitu Rusdy tak menyebut instasi dan jabatan Nyonya D.
"Saya gak tau profesi atau pekerjaannya ya," kata Rusdy Ridho.
Siti Menangis Lihat Anak Ibu B

Di bagian lain, Siti Mauliah berkeyakinan bayi yang kini dirawat ibu B adalah bayinya.
Ternyata jauh sebelum dipastikan dengan tes DNA bahwa bayi yang dirawat bukan anak kandungnya, Siti sudah memiliki firasat saat melihat anak yang dirawat ibu B.
Saat itu usia sang bayi masih 4 bulan.
Ceritanya, saat itu Siti yang merasa anak yang dirawat bukan anak kandungnya berusaha mencari keberadaan darah dagingnya.
Saat itu Siti nekat mendatangi rumah Ibu B berdasarkan alamat yang diberikan oleh pihak rumah sakit.
Baca juga: BABAK BARU Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ibu Kandung Ogah Tes DNA dan Malah Ajukan Syarat Mustahil
Diam-diam, ia melihat secara langsung dari dekat terduga anak kandungnya yang dirawat oleh Ibu B.
"Sampai di sana saya nangis, sampai ditanya oleh keluarga Pasien B," kata Siti Mauliah.
Saat itu Siti pun terpaksa berbohong dan mengaku menangis karena hujan.
Padahal ia menangis karena melihat sosok bayi yang mirip dengan anak kandungnya.
"Padahal itu bayi saya," kata Siti lagi.
Siti juga sudah berusaha untuk membujuk Ibu B soal anaknya yang tertukar di Bogor.
Namun dari pihak Ibu B rupanya seperti tak ingin membantu mencari keberadaan anaknya.
Bahkan, terbaru, pihak RS Sentosa sudah berusaha membujuk Ibu B agar mau melakukan tes DNA.
"Sampai saat ini beliau menyatakan belum bersedia dan belum siap," kata Greg, jubir RS Sentosa.
Seperti diketahui, Siti Mauliah terus berjuang agar bayi kandungnya yang didiga dirawat ibu B untuk kembali padanya
Namun, perjuangan Siti tidak mudah karena ibu B tidak mau melakukan tes DNA.
Padahal wanita yang informasinya tinggal di wilayah Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor ini merupakan satu-satunya terduga ibu bayi tertukar di Bogor.
"Pasien terduganya cuma satu, yaitu Nyonya B," kata Jubir RS Sentosa, Gregorius B Djako.
Hal itu kata Greg, dikarenakan pada tanggal 18 Juli 2022 hanya ada dua kelahiran bayi laki-laki di RS Sentosa.
"Yang lain bayi perempuan," ucap Greg lagi.
Sehingga baik Siti Mauliah dan pihak RS Sentosa sama-sama meyakini kalau bayi tertukar di Bogor itu merupakan anak dari Nyonya B.
Selain itu, Siti juga terus diminta oleh keluarganya untuk mengikhlaskan bayinya ya ng tertukar.
"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.
Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.
Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.
Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.
Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.
"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya," pungkasnya.
Bupati Minta Segera Ditukar
Kasus bayi tertukar di Bogor rupanya turut menyita perhatian Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Menurut Iwan Setiawan, kasus bayi tertukar di Bogor ini harus diselesaikan dengan cara yang tepat.
Sebab kata dia, hal ini menyangkut masa depan sang anak.
Iwan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk segera mencari solusi.
Ia meminta dinas terkait agar segera mempertemukan Siti Mauliah yang sudah setahun terpisah dengan anaknya.
Menurut Iwan, solusi atas kasus bayi tertukar di Bogor ini adalah penukaran bayi kepada orangtuanya masing-masing.
"Ini urusan biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan," kata Iwan, Sabtu (12/8/2023).
Jika ada orangtua yang tak yakin, maka harus didasarkan pada tes medis.
"Harus ada tes DNA. Kalau memang jelas terduga ya artinya harus ditukar, dengan kami sebagai penengah," lanjutnya.
Terkait sanksi pada RS Sentosa Bogor, tempat para ibu itu melahirkan, Iwan belum tahu.
"Mungkin ada sanksi, kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pemilik Gelang Kasus Bayi Tertukar di Bogor Sudah Siap Tes DNA? Ini Penjelasan Polisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.