KEKHAWATIRAN Angelina Sondakh Atas Dugaan Pelecehan di Miss Universe 2023, Minta Tak Asal Interview

SURYA.CO.ID - Kasus dugaan pelecehan yang dialami finalis Miss Universe Indonesia 2023, menimbulkan kekhawatiran dalam benak Angelina Sondakh.

Selama ini, gelaran kontes kecantikan selalu dianggap mampu menambah value para peserta yang mengikuti. Namun dengan adanya kasus pelecehan seksual tersebut, Angelina Sondakh menganggap ini sebagai sebuah kemunduran.

Peserta yang mengalami pelecehan seksual dalam gelaran kontes kecantikan, menurut Angelina Sondakh seperti korban eksploitasi baik secara fisik atau mental.

"Mereka merasa sangat terdegradasi," terang Angelina Sondakh saat menjadi narasumber dalam program Perempuan Bicara TV One, Sabtu (12/8/2023) lalu.

Tak hanya itu, Angelina Sondakh juga merasa khawatir dengan kondisi korban yang hingga kini belum menerima kejelasan mengenai kasus pelecehan tersebut. Khususnya data-data yang sempat terekam oleh oknum panitia.

Baca juga: 8 PERNYATAAN Poppy Capella Pemegang Lisensi Miss Universe Indonesia 2023 Soal Kasus Body Checking

Untuk diketahui, dalam kasus dugaan pelecehan finalis Miss Universe Indonesia 2023, beberapa peserta mengaku saat menjalani body checking sempat direkam oleh oknum panitia menggunakan kamera handphone.

Selain itu, dalam ballroom yang digunakan untuk body checking itu juga terdapat CCTV di tiap sudutnya.

Atas keterangan itu, Angelina Sondakh merasa khawatir. Dia pun meminta kepada para finalis agar tak sembarangan menerima tawaran interview.

"Banyaknya interview di mana-mana yang kadang tidak memberikan support tapi justru itu sebagai lelucuan yang membuat saya sebagai perempuan agak sedikit nggak enak," ungkap Angelina Sondakh.

Sebelumnya, Angelina Sondakh, sebagai mantan Puteri Indonesia 2001 mengungkapkan bahwa pada saat dirinya mengikuti acara tersebut, tidak ada istilah body checking.

Angelina Sondakh mengatakan bahwa saat melakukan pendafataran pertama kali, peserta hanya ditanya mengenai bekas luka, tato, dan lain sebagainya.

Melansir Banjarmasin Post, jika saat itu peserta mengaku memiliki luka-luka tersebut, secara otomatis mereka akan langsung gugur.

"Saat saya mengikuti Putri Indonesia tidak ada istilah body checking yang ada ialah pada saat pendaftaran ditanyakan Apakah ada luka bakar, tato, strechmark. Apabila jawabannya ada maka otomatis gugur," tutur Angie dikutip dari laman instagram pribadinya, Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: 8 PERNYATAAN Poppy Capella Pemegang Lisensi Miss Universe Indonesia 2023 Soal Kasus Body Checking

Setelah itu kata Angie, para peserta mendapatkan kesempatan perawatan diri yang paripurna.

Untuk memastikan jawaban di awal pendaftaran.

Para finalis mendapat perawatan spa di Heritage Spa Mustika Ratu dimana peserta melakukan perawatan Paripurna luluran, facial dan lain - lain.

"Sekalipun bisa dilihat apakah jawaban di formulir pendaftaran mengenai luka bakar dan lain-lain bisa terkonfirmasi," tutur istri mendiang Adjie Massaid ini.

Ia lantas memastikan bahwa dalam pemilihan Puteri Indonesia yang utama dinilai adalah 3B.

Brain, beauty, behavior.

"Dimana brain memiliki porsi yang lebih besar," terang Angie.

Menurutnya apa yang terjadi dalam kontes kecantikan dengan adanya peristiwa body checking adalah sebuah kemunduran.

"Yang kita harapkan bisa meng-upgrade value dari perempuan, tapi ini justru menjadi tempat untuk mengeksploitasi perempuan dalam kata lain tidak hanya eksploitasi fisik tapi ini mental," jelas dia.

Ia berharap kasus ini bisa diusut tuntas dan para pelaku dapat dihukum semestinya.

"Ini harus sampai titik akhir jangan sampai nanti dia masuk angin ya kan tiba-tiba beritanya udah nggak ada tiba-tiba," harap Angelina.