Berita Viral

SOSOK Dani Pemuda yang Viral 9 Kali Gagal Tes Masuk TNI, Berjuang hingga Batas Usia Maksimal

Inilah sosok Dani, pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah, yang 9 kali gagal mendaftar tes masuk TNI. Berjuang hingga batas usia maksimal.

kolase TikTok
Kolase foto Dani, Pemuda yang Viral 9 Kali Gagal Tes Masuk TNI. 

Ayahnya, Juminto, berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, bertransmigrasi ke Kalimantan pada era Orde Baru, tepatnya pada 1987 silam.

Di perantauan, Juminto berjualan bakso demi menghidupi keluarga.

Awalnya, Juminto berjualan keliling hingga akhirnya menyewa tempat untuk membuka warung bakso.

"Orangtua ekonomi rata-rata. Di situ saya niatin mau masuk Aangkatan Darat agar bisa meningkatkan taraf hidup keluarga," ujar Dodi.

Dirinya hanya bermodalkan kerja keras dan doa dari orangtua ketika mengikuti tes TNI AD.

"Saya kan modal nekat aja dengan niat. Saya bilang ke orangtua biar saya jalan sendiri."

"Cukup dengan doa dan usaha. Alhamdulilah terkabul berkat doa orangtua," kata dia.

Sejak lulus pendidikan bintara TNI AD pada tahun 2016 silam, Dodi langsung berdinas di Mabesad.

Dia pun mengaku senang bisa mengabdi pada institusi dan NKRI.

"Paling berkesan selain bisa belajar foto, kamera, yakni pengalaman, bisa keluar daerah."

"Enggak semua prajurit bisa bisa keliling wilayah," cerita dia.

Keberhasilan Serda Dodi Wardiono menjadi tentara membuat sang ayah, Juminto begitu bangga.

Selain sang bisa mewujudkan cita-cita masa kecilnya, Dodi mematahkan anggapan orang selama ini.

Seperti diketahui, banyak yang bilang menjadi tentara harus mengeluarkan biaya besar.

"Katanya masuk tentara perlu biaya besar, saya gamampu bayar. Ternyata itu bohong, ternyata jadi tentara enggak pakai biaya," kata Juminto mengenai kesuksesan sang anak.

Juminto menuturkan, sang anak hanya bisa pulang mudik dua kali dalam setahun.

Kendati harus berpisah jauh dengan sang anak yang berdinas di Jakarta, Juminto tak pernah lupa mendoakan untuk kehidupan buah hatinya.

"Saya tukang bakso, anak saya jadi (TNI AD). Saya bangga sekali," tuturnya.

Jika pulang ke kampung halaman, Dodi masih menyempatkan diri membantu orangtuanya berjualan bakso.

"Sampai sekarang masih bantu (dagang bakso), ngapain malu kan emang dari dasarnya dagang bakso."

"Dari dagang bakso ini bisa jadi tentara kan alhamdulilah," kata Dodi.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved