Berita Malang Raya

Kesehatan Mental Anak Dukung Tumbuh Kembang Karakter, Ini Pesan Wali Kota Malang Sutiaji

Peran orangtua sangat penting karena lingkungan terdekat berada di keluarga, tidak hanya sekolah.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana (kiri) dan Ambassador Region V Pertamina Retail, Hariz Musmar (belakang) bertemu para murid SDN 2 Tanjungrejo. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Kemajuan teknologi telah berdampak pada perkembangan psikologis anak.

Orangtua diharapkan turut aktif mendukung anak agar mereka memiliki kualitas mental yang bagus.

Peran orangtua sangat penting karena lingkungan terdekat berada di keluarga, tidak hanya sekolah.

PT Pertamina Retail melalui program tanggungjawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) melatih para orangtua dan guru agar bisa mengetahui dan menyesuaikan diri dengan kondisi psikologis anak.

Ambassador Region V Pertamina Retail, Hariz Musmar menjelaskan, program CSR sudah beberapa kali dilakukan di Kota Malang, kali ini menyasar di SDN 2 Tanjungrejo.

Daerah Tanjungrejo dipilih karena berdasarkan informasi yang didapat pihak PT Pertamina Retail, termasuk daerah rawan perundungan anak.

Berdasarkan informasi tersebut, PT Pertamina Retail perlu bergerak untuk membantu masyarakat.

"Berdasarkan survei tim kami, banyak anak menjadi korban perundungan di kawasan ini," ujar Hariz.

Pelatihan yang diselenggarakan dikemas dalam tema pengemangan karakter.

Hariz mengatakan, pengembangan karakter anak sangat penting karena akan berpengaruh kuat pada perilaku anak sebagai generasi pemimpin yang hebat dan kuat di masa mendatang. Agar orangtua dan guru diharapkan tidak salah asuh.

"Selain guru, kami ke orangtua juga. Untuk itu kami latih supaya tidak salah dalam mengasuh. Apalagi daerah Tanjungrejo ini termasuk daerah rawan," kata Hariz.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, belakangan banyak terdengar isu kesehatan mental di kalangan anak muda.

Menurutnya, dampak kesehatan mental yang terjadi itu juga berasal dari keberadaan gawai yang memunculkan banyak informasi.

Ia mendorong perlunya kerjasama yang kuat antar orangtua dengan sekolah agar bisa membawa anak menjadi unggul.

"Kalau anak tidak disiapkam kekuatan mentalnya, akan terjadi kejutan psikologis sehingga ada pelarian dari kenyataan. Saat ini tren penyakit yang meningkat adalah penyakit psikologis karena kesiapan karakter anak yang belum dikuatkan. Maka dengan pendidikan karakter, anak makin siap mental, adaptatif menyesuaikan tuntutan zaman," kata Sutiaji.

Sutiaji mengatakan, jika mental anak-anak sekolah dasar dikuatkan, harapanya ada kemampuan tertentu yang dimiliki.

Sebab, anak yang berkarakter adalah mereka yang bangga dengan diri sendiri.

"Pendidikan karakter sangat penting, kalau dulu dituntut mata pelajaran yang bagus. Inilah nanti ke depan dengan pendidikan karakter anak sudah muncul dengan bakatnya sendiri. Makanya saya konsern dengan masalah pendidikan katakter anak," ujar Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menuturkan, bahwa di Sekolah Dasar tidak ada guru bimbingan konseling (BK) khusus. Guru BK dirangkap oleh guru agama.

Tetapi semua pembelajaran karakter bisa dimasukkan ke semua mata pelajaran. Dia meminta tenaga pendidik tidak moleh marah berlebihan kepada siswa. Semua metode pembelajaran harus dilakukan dengan cara yang adaptif.

"Kalau guru masih suka marah Itu berarti psikilogisnya belum bagus, anak sekolah tidak untuk dimarahi. Salah juga jangan dihukum yang terlalu, tapi dengan cara yang edukatif dan digali. Makanya pembelajaran kali ini saya setuju pelatihan tidak hanya gurunya tapi juga sekolahnya," ujar Suwarjana.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved