Berita Viral

BAK SINETRON, Bayi di Bogor Tertukar saat di RS, Feeling Ibu Terbukti Setelah 1 Tahun dan Tes DNA

Kisah tertukarnya bayi di Bogor ini bak sinetron yang menjadi kenyataan. Feeling sang ibu terbukti setelah satu tahun dan jalani tes DNA.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Shutterstock
Bayi di Bogor tertukar saat di rumah sakit dan baru terbukti setelah satu tahun dirawat. 

SURYA.CO.ID - Kisah tertukarnya bayi di Bogor ini bak sinetron yang menjadi kenyataan. Feeling sang ibu terbukti setelah satu tahun dan jalani tes DNA.

Bayi tertukar bukan lagi kisah yang bisa ditonton di televisi saja.

Ternyata, kisah tersebut dialami oleh seorang ibu di Bogor, yang bayinya tertukar setahun lalu di RS Sentosa.

Sebenarnya, Siti Mauliah (37) merasa anaknya tertukar sejak dua hari setelah melahirkan.

Kala itu, Siti Mauliah sedang menyusui anaknya dan merasa bahwa anak yang dia susui bukan yang dilahirkan.

Baca juga: Jerit Bayi Kejutkan Penghuni Kos di Bangkalan, Dikira Ditelantarkan Ternyata Alami Dehidrasi

Melansri Tribun Bogor, kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menerangkan, hal itu dirasakan oleh kliennya ketika kliennya merasa ada yang berbeda ketika menyusui pada hari kedua bayinya lahir.

"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," ujarnya.

Dugaan bayinya tertukar itupun semakin diperkuat dengan kedatangan perawat dari RS Sentosa yang datang ke rumah kliennya.

Perawat tersebut, kata Rusdy Ridho, menanyakan gelang yang menempel pada bayi tersebut. Dari situlah awal kecurigaan kliennya muncul.

"Biasanya gelang itu disimpen, ini dikasih, pas diiat gelangnya itu atas nama pasien yang lain. Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Kemudian, pihak Mauliah (37) pun meminta kepada RS Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.

Rusdy Ridho mengungkapkan, dari hasil tes DNA tersebut, mendapatkan hasil positif bahwa anak yang selama setahun dirawat oleh Siti Mauliah bukanlah anak kandungnya.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana," pungkasnya.

Baca juga: Seorang Bayi Laki-laki Lahir dengan Kondisi Wajah Biru Lebam, Ibu Syok Dokter Ungkap Penyebabnya

Staf Kereta Api Bantu Wanita Melahirkan

Sebelumnya, sempat viral di media sosial seorang ibu melahirkan di KA Kahuripan.

Melansir Kompas.com, momen tersebut viral usai terekam oleh kamera salah satu penumpang KA Kahuripan dan diunggah melalui akun TikTok ini, Kamis (9/2/2023).

"Bangun tidur tau tau ada yang melahirkan di kereta," tulis pengunggah dalam videonya. 

Tampak dalam video, bagian depan gerbong kereta api dikerubungi orang, mulai dari penumpang hingga petugas.

Beberapa penumpang yang berkumpul tampak menyaksikan, sementara salah satu petugas mengambil gambar.

Keterangan pengunggah, dirinya yang tengah tidur tiba-tiba dikejutkan dengan pengumuman yang menanyakan apakah ada penumpang yang bisa membantu proses melahirkan.

"Tiba-tiba kedengar suara anak bayi nangis, ternyata ibunya dah melahirkan, sehat-sehat ibu dan dede bayi," kata pengunggah.

Video melahirkan di kereta ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 624.000 tayangan pada Jumat (10/2/2023).

Unggahan juga telah disukai oleh nyaris 70.000 pengguna dan dikomentari oleh lebih dari 1.600 warganet TikTok. B

Saat dikonfirmasi, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono membenarkan adanya peristiwa penumpang yang melahirkan di atas kereta api seperti dalam video tersebut.

Menurut dia, proses melahirkan terjadi di atas kereta ekonomi 5 rangkaian KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar, pada Kamis (9/2/2023) dini hari.

"Kejadian bermula saat salah satu pelanggan yang sedang hamil menaiki KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Saat perjalanan masuk ke Stasiun Bojong, penumpang bernama Salsabilla dengan tiket tujuan Stasiun Lempuyangan tiba-tiba merasakan sakit dan kontraksi seperti hendak melahirkan.

Mahendro melanjutkan, petugas pun dengan sigap membantu proses melahirkan dengan bantuan salah seorang penumpang yang berprofesi sebagai bidan.

Hingga pada pukul 02.50 WIB, penumpang berhasil melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki secara normal.

Setelah bayi berhasil dilahirkan, Mahendro mengungkapkan, petugas KA Kahuripan segera berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan pengamanan Stasiun Banjar yang sedang berdinas.

"Bahwa terdapat pelanggan yang melahirkan di kereta ekonomi 5," imbuh Mahendro.

Sesampainya di Stasiun Banjar, petugas yang didampingi suami penumpang kemudian langsung membawa bayi dan penumpang tersebut ke Rumah Sakit Mitra Idaman.

Tujuannya, menurut Mahendro, agar keduanya mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Berkenaan dengan peristiwa ini, Mahendro pun mengimbau seluruh penumpang kereta api agar tak segan meminta bantuan atau pertolongan kepada petugas.

"Baik dalam KA maupun di area stasiun jika membutuhkan bantuan. KAI Daop 2 Bandung juga mengimbau untuk tetap jaga kondisi dan selalu utamakan keselamatan," tandasnya.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved