Berita Tulungagung

Cegah Pencurian, Seluruh Sonokeling di Tulungagung Akan Dimasukkan Aset Pemkab dan Dikasih Barcode

Seluruh pohon sonokeling yang ada di tepi jalan kabupaten, dimasukkan dalam aset Pemkab Tulungagung dan diawasi secara khusus.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Bekas batang pohon sonokeling yang dipotong dan dicuri di jalan nasional Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung tengah mendata seluruh pohon sonokeling yang ada di tepi jalan kabupaten.

Pohon dengan nilai ekonomis tinggi ini, dimasukkan dalam aset Pemkab Tulungagung dan diawasi secara khusus.

Menurut Kabid Tata Lingkungan DLH Tulungagung, Reni Fatmawati, inventarisasi pohon sonokeling dilakukan menyeluruh di 19 kecamatan.

“Yang sudah kami lakukan pendataan di wilayah Gragalan (Sumbergempol) ke selatan,” terang Reni, Sabtu (5/8/2023).

Jalan kabupaten penghubung Sumbergempol dan Kalidawir ini, ditemukan sekitar 88 pohon sonokeling. Seluruhnya sudah dicatat sebagai aset Pemkab Tulungagung.

Reni menegaskan, dengan pencatatan ini, maka Pemkab Tulungagung bisa melapor jika terjadi pencurian.

“Sudah masuk aset Pemkab Tulungagung, jadi sudah aman. Kalau ada yang mencuri kami yang akan melapor,” katanya.

Sonokeling adalah salah satu pohon dengan nilai ekonomis tinggi.

Dari 88 pohon yang didata diperkirakan nilainya lebih dari Rp 1 miliar.

Kini, fokus inventarisasi beralih ke wilayah Kecamatan Kauman yang juga banyak berdiri pohon sonokeling.

“Di Kauman ada sejumlah titik. Kami temukan pohon dengan lingkar pohon 2,2 meter dan 3,2 meter. Bagi pemain kayu tentu sangat menggiurkan,” ucap Reni.

Untuk memudahkan pengawasan, setiap pohon yang sudah terdata diberi tanda khusus.

Selain itu, setiap pohon yang terdata juga dilengkapi dengan barcode.

Bukan hanya pohon-pohon yang punya nilai ekonomis tinggi, barcode juga diberikan pada pohon yang langka.

“Pohon-pohon yang langka ini kami inventarisasi juga, terus ke depan kelanjutannya seperti apa. Karena itu kami mengajak BKSDA,” papar Reni.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved