Berita Viral
UPDATE Nasib Doni Amansya yang Lolos Paskibraka Nasional Tapi Diganti: Kini Menjalankan Tugas Baru
Inilah update terbaru nasib Doni Amansya, siswa SMA yang lolos calon Paskibraka nasional tapi diganti peserta lain. Kini menjalankan tugas baru.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Siswa yang viral lolos calon Paskibraka Nasional tapi diganti, Doni Amansya, tampaknya tak mau terus-terusan terbelenggu kekecewaan.
Doni berusaha melangkah maju dan melupakan keputusan pahit yang diterimanya.
Ia kini sudah mulai menjalankan tugas barunya.
Ia memiliih untuk mengibarkan bendera di kampung halamannya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Doni mengaku ikhlas dengan keputusan Kesbangpol Sultra yang ia duga telah berlaku curang atas proses seleksi calon Paskibraka 2023.
Kini dirinya menyatakan mundur untuk menjadi Paskibra tingkat Pronvinsi dan memilih mengibarkan bendera di kampung halamannya, Konawe.
"Saya lebih baik mengibarkan bendera merah putih di daerah saya sendiri (Konawe) daripada di Provinsi. Saya juga bangga," kata Doni Amansyah, melansir dari Bangkapos.
Setelah mundur dari tingkat provinsi, kini Doni Amansya bergabung dengan Paskibra Konawe.
Ia juga sudah mulai latihan untuk tugas barunya tersebut.

Kepala Kesbangpol Konawe, Tery Indria menerangkan jadwal latihan Paskibraka Konawe sudah dimulai sejak 28 Juli 2023.
"Jadwal latihan paskibra sudah mulai sejak hari Jumat (28/7/2023)," terang Tery via pesan WhatsApp.
Baca juga: NASIB Doni Amansa usai Batal Jadi Paskibraka Nasional dan Tolak Tawaran Pemprov, Bangga Lakukan Ini
Saat dikonfirmasi terkait anggota Paskibraka yang mengundurkan diri dari Provinsi Sulawesi Tenggara Doni Amansya ke Kabupaten Konawe, Tery membenarkan.
Ia menyebut Doni Amansya sudah masuk dalam Paskibraka Kabupaten Konawe.
"Terkait Doni, sudah mengundurkan diri di provinsi dan minta kembali ke Konawe."
"Kami sudah akomodir dan sekarang sudah gabung latihan dengan teman-temannya di Konawe," terang Kepala Kesbangpol Konawe.
Dengan bergabungnya Doni Amansa, total jumlah anggota Paskibraka Konawe saat ini berjumlah 75 orang.
Diketahui, kisah Doni Amansya sebelumnya viral.
Apa yang terjadi pada Doni Amansya ini sempat jadi berita viral di media sosial setelah diunggah akun Twitter @txtdrberseragam pada Minggu (16/7/2023).
Disebutkan bahwa siswa yang batal jadi Paskibraka Nasional ini bernama Doni Amansyah, sorang siswa SMA asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra).
Doni disebutkan dinyatakan batal lolos Paskibraka Nasional menjelang keberangkatannya ke Jakarta.
Ia digantikan oleh siswa lain asal Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara berinisial WSP.
WSP belakangan diketahui anak perwira polisi atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Kasus Doni Amansya ini pun jadi polemik sepanjang bulan Juli.
Lapor melapor dan somasi terjadi.
Pihak Doni bahkan sempat melaporkan Kepala Kesbangpol Sultra karena diduga telah curang.
Sementara kubu WSP yang disebut-sebut sebagai anak polisi mensomasi pihak orangtua Doni Amansya.
Kisruh kian menjadi kala belasan ormas di Sultra menggelar demo memberikan dukungan untuk Doni Amansya.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diketahui sampai dua kali mengklarifikasi soal polemik Paskibraka Sultra 2023 ini.
Dikutip dari BBC Indonesia, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, membantah terjadinya kecurangan maupun nepotisme dalam proses seleksi Paskibraka.
Dikatakan proses seleksi sudah berjalan transparan dan sudah sesuai peraturan yang ada.
"Capaska Putra yang terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara adalah atas nama Wiradinata Setya Persada. Hasil seleksi tersebut sesuai dengan hasil penilaian yang terekam pada Aplikasi Transparansi Paskibraka, yang menunjukkan Wiradinata Setya Persada memperoleh nilai tertinggi pada urutan pertama dan Doni Amansa pada urutan kedua dengan nilai di bawah Wiradinata Setya Persada," kata Benny dalam rilisnya seperti dikutip BBC News Indonesia, Rabu (19/07).
Saat polemik terus berlanjut dan sampai ada demo, BPIP kembali memberikan klarifikasi yang dikirim ke media.
Dalam klarifikasi keduanya, BPIP menyebut pelaksanaan seleksi di Provinsi Sulawesi Tenggara telah sesuai dengan peraturan.
"Kesalahpahaman terjadi karena pada saat pengumuman hasil seleksi calon Paskibraka oleh Panpel tidak menyebutkan Calon Paskibraka Utama dan Calon Paskibraka Cadangan," bunyi klarifikasi BPIP dikutip dari Tribunnews.
"Dengan demikian, calon Paskibraka yang bersangkutan perlu untuk ditinjau kembali," tulis BPIP.
Dikutip dari BBC Indonesia, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, membantah terjadinya kecurangan maupun nepotisme dalam proses seleksi Paskibraka.
Dikatakan proses seleksi sudah berjalan transparan dan sudah sesuai peraturan yang ada.
"Capaska Putra yang terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara adalah atas nama Wiradinata Setya Persada. Hasil seleksi tersebut sesuai dengan hasil penilaian yang terekam pada Aplikasi Transparansi Paskibraka, yang menunjukkan Wiradinata Setya Persada memperoleh nilai tertinggi pada urutan pertama dan Doni Amansa pada urutan kedua dengan nilai di bawah Wiradinata Setya Persada," kata Benny dalam rilisnya seperti dikutip BBC News Indonesia, Rabu (19/07).
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.