Berita Kota Surabaya

Gaya Hidup dan Pola Makan Tidak Sehat, 153 Ribu Warga Surabaya Beresiko Alami Obesitas

Menurutnya, warga lebih rentan terkena pada kelompok usia di atas 18 tahun. Penyebabnya, mulai pola makan hingga gaya hidup.

surya/bobby constantine Koloway
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina saat memberikan penjelasan di Surabaya beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemkot Surabaya mengantisipasi potensi obesitas para warganya. Karenanya, sejumlah langkah preventif dilakukan, terutama dengan memberikan pelayanan kesehatan.

Data Dinas Kesehatan Surabaya hingga Juni 2023, sebanyak 153.476 orang beresiko mengalami obesitas (Indeks Massa Tubuh >25). "Ada berbagai penyebab tingginya resiko obesitas di Surabaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, warga lebih rentan terkena pada kelompok usia di atas 18 tahun. Penyebabnya, mulai pola makan hingga gaya hidup.

Karenanya, pihaknya melakukan sejumlah langkah preventif untuk menekan kasus obesitas. Pertama, pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah obesitas.

Upaya ini salah satunya dilakukan dengan memberikan penguatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan. Kemudian juga memberikan edukasi tentang makanan seimbang.

"Kami sosialisasi tentang faktor resiko obesitas dan bahaya obesitas bagi kesehatan melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat, media sosial, elektronik dan lainnya," kata Nanik.

Pihaknya juga mengarahkan masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara rutin di Puskesmas dan layanan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Pos Bindu) di masing-masing wilayah.

"Sosialisasi juga dilakukan melalui imbauan agar menghindari masyarakat mengonsumi Makanan Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)," ujarnya.

Puskesmas di setiap wilayah juga sosialisasi melalui kegiatan pemeriksaan terpadu (Bindu) serta pemeriksaan Terpadu Jiwa, Rokok dan Narkoba (Bindu Jirona). "Sosialisasi juga dilakukan pada kegiatan pertemuan rutin lainnya di masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan RT/RW, kelurahan dan lainnya," katanya.

Langkah lainnya, juga melakukan perawatan kepada pasien obesitas. Terutama, yang mengalami obesitas. Misalnya pria berinisial S (51), warga asal Kelurahan Kapasmadya Baru, Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Tim Gerak Cepat (TGC) Pemkot Surabaya ikut membantu pasien agar mendapatkan perawatan ke rumah sakit pada Selasa, (1/8/2023) lalu. "Intervensi yang dilakukan terhadap pasien tersebut oleh Tim TGC yaitu telah dilakukan evakuasi dan merujuk pasien ke RSUD dr Soetomo," kata Nanik.

Pihaknya kemudian monitoring perkembangan kesehatan pria itu secara intensif. Monitoring akan dilakukan selama perawatan serta koordinasi dengan layanan rujukan.

"Pasien mempunyai riwayat hipertensi yang kontrol rutin ke Puskesmas. Akan tetapi obat yang diresepkan tidak diminum secara teratur oleh pasien," katanya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved