Berita Viral
ALASAN di Balik Kejamnya 4 Sekuriti Ancol Aniaya Hasanuddin Sampai Tewas Meski Tak Ada Bukti Mencuri
Akhirnya terungkap penyebab 4 sekuriti Ancol Taman Impian tega menganiaya Hasanuddin (42) secara keji hingga meninggal dunia.
Karena kesal selama ini sering ditekan pimpinan, tersangka P pun memulai interogasi disertai pemukulan.
P menghajar Hasanuddin dengan bambu, diikuti tiga tersangka lain yang memukuli, menendang, dan menyabet korban dengan kabel.
Ada juga yang menyiram air cabai dan meneteskan lelehan api dari kursi yang dibakar ke tubuh korban yang sudah penuh luka.
Melihat Hasanuddin sudah terkapar, para tersangka ini lalu berupaya melepaskan korban di luar Ancol.
Menggunakan mobil operasional, keempat tersangka membawa Hasanuddin keluar masuk Ancol sampai akhirnya korban meregang nyawa.
Karena panik, para tersangka akhirnya melapor kepada kepala sekuriti Ancol yang kala itu sedang patroli.
"Kepala sekuriti menelepon Polsek Pademangan dan akhirnya para pelaku kita amankan," sambung Gustiyana.
Atas kasus ini, keempat tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan jeratan pasal 170 KUHP dan 351 KUHP.
Mereka dihantui hukuman 12 tahun penjara.
Berdasarkan hasil penyidikan yang telah dilakukan sejak penangkapan para pelaku Sabtu (29/7/2023) lalu, ada penambahan tersangka baru.
Selain empat sekuriti yang sudah ditangkap, seorang lainnya berinisial A masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Tersangka A yang buron ini juga ikut melakukan pemukulan dan penendangan terhadap korban.
Sosok Hasanuddin ternyata Politisi

Sosok Hasanuddin (42) pria yang dianiaya 4 sekuriti Ancol Taman Impian hingga tewas pada Sabtu (29/7/2023) ternyata seorang politisi.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas itu ternyata aktif sebagai Ketua DPC Partai Perindo Pademangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.