Ujian Praktek SIM di Gresik

SENASIB Anak Marita Sari, Pernah Viral Perjuangan Pemuda Gresik 16 Kali Gagal Ujian SIM hingga Lulus

Senasib dengan anak Marita Sari yang 13 kali gagal ujian SIM. Pernah viral perjuangan pemuda Gresik 16 Kali Gagal Ujian SIM hingga Lulus.

Dok Polres Gresik
Andrian, Pemuda Gresik yang viral 16 Kali Gagal Ujian SIM hingga Lulus. Senasib dengan Anak Marita Sari. 

Laporan wartawan Surya.co.id Willy Abraham

SURYA.co.id - Pengakuan emak-emak di Gresik, Jawa Timur, bernama Marita Sari tengah jadi sorotan jagad media sosial.

Marita curhat nasib anaknya yang 13 kali gagal ujian SIM.

Dalam videonya yang viral di media sosial Marita juga mengaku kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Nasib serupa ternyata juga pernah dialami seorang pemuda Gresik bernama Andrian pada tahun 2022 lalu.

Andrian mengalami 16 kali gagal ujian SIM.

Tapi itu tak membuatnya menyerah hingga akhirnya bisa lulus pada ujian ke-17 kali.

Andrian (19) harus menjalani 17 kali tes ujian praktik zig-zag sebelum akhirnya bisa mendapatkan SIM C.

Sebelumnya, dia gagal sebanyak 16 kali lantaran kesulitan menaklukan tes zig-zag. 

"Dari 16 kali tes yang sudah saya lakukan enggak pernah lulus di bagian zig-zag. Paling sulit," ujar pemuda warga Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: SOSOK Marita Sari, Emak-emak di Gresik yang Geram Anaknya Gagal Praktek SIM 13 Kali, Videonya Viral

Kegagalan yang dialami oleh Andrian tidak membuatnya patah semangat. 

Siswa SMA 1 Gresik itu justru merasa tertantang untuk menaklukan tes praktik zig-zag.

Didera rasa penasaran, Andrian akhirnya memutuskan untuk berlatih tes zig-zag sendirian di Satlantas Polres Gresik.

Tak jarang, latihannya itu dilakukan hingga larut malam, yakni pukul 23.00 WIB.

Andrian akan mengakhiri sesi latihannya ketika ia sudah merasa capai.

“Biasanya sebisanya, atau lebih tepatnya sampai capek. Paling lama sampai pukul 23.00 WIB,” kata Andrian.

Kegigihannya dalam berlatih hingga larut itu didasari oleh keinginan Andrian untuk memiliki SIM C secepat mungkin, yakni sebelum lulus SMA.

Setelah berlatih seorang diri hingga 2 kali dalam sepekan, Kapolres Gresik AKBP Mochammad Nur Aziz akhirnya memergoki sesi latihan Andrian pada Jumat (18/3/2022) malam.

Saat itu, Kapolres baru selesai menyelesaikan salat Isya dan melihat Andrian berlatih di lokasi.

Kapolres kemudian mengajak Andrian untuk mengobrol.

Kepada Kapolres, Andrian mengatakan bahwa ia sedang berlatihan untuk mempersiapkan agenda tes zig-zag ke-17 yang akan dilakukannya.

"Perasaan saya sangat senang, enggak menyangka juga ketemu Bapak Kapolres pada malam itu.

Karena beliau memakai baju muslim, sehingga saya tidak tahu kalau itu Bapak Kapolres.

Lebih tepatnya bukan gratis (SIM), tapi diluluskan," tutur Andrian.

Melihat kegigihan Andrian, Kapolres memberikan reward dan meminta Andrian untuk melakukan tes praktik zig-zag pada malam itu juga.

Sebelum memutuskan memberikan rekomendasi, Nur Azis sempat melihat siswa SMA itu berlatih.

Saat itu Kapolres Gresik tengah bersama Kasatlantas Polres Gresik AKP Engkos Sarkosi, menyaksikan Andrian serius berlatih menggunakan motor.

"Kapolres lihat sendiri, kemudian ditemui mendapatkan reward berupa SIM setelah 16 kali praktik, semangatnya pantang menyerah," kata Baur SIM Satpas Polres Gresik, Aiptu Jailani.

Jailani mengimbau agar pemohon SIM lain dapat meniru semangat Andrian seperti berlatih mandiri di lokasi tempat ujian praktik.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak Polres Gresik kepada Kompas.com (23/3/2022), Kapolres meminta Andrian untuk mengulangi tes praktik zig-zag di malam yang sama.

Ketika mengulang tes tersebut, Andrian berhasil melintasi lintasan tanpa terjatuh.

Oleh sebab itu, Andrian dinyatakan lulus karena telah melewati tahap ujian praktik zig-zag sesuai SOP.

Andrian mengaku merasa sangat senang karena bisa lulus tes pratik zig-zag dan mendapatkan SIM C yang diinginkannya.

Sebelumnya, Andrian sempat berkata kepada Kapolres bahwa selama ini ia merasa grogi ketika harus melakukan tes praktik zig-zag yang diawasi oleh petugas.

Akibatnya, ia tidak bisa melintasi lintasan dengan baik sehingga harus mengulanginya selama 16 kali.

Meskipun Andrian harus mengulang tes praktik zig-zag selama 16 kali, pihak Polres Gresik memastikan bahwa Andrian hanya membayar biaya pembuatan SIM C sekali.  

Sebab biaya pembuatan SIM C ini dibayarkan setelah pembuat SIM C dinyatakan lolos mengikuti seluruh tahapan pembuatan SIM C.

Kegigihan dan semangat Andrian patut dicontoh oleh masyarakat yang mengalami kesulitan saat menjalani tes praktik SIM C.

Emak-emak Curhat Anaknya 13 Tahun Gagal Ujian SIM

Marita Sari mendapat sorotan lantaran video curhatannya ramai di jagad maya.

Dalam video yang dibagikan, Marita Sari mengadu ke Kapolri.

Aduan itu dipicu anaknya gagal ujian praktek SIM.

Bukan hanya satu atau dua kali, sang anak disebut gagal praktek sim sebanyak 13 kali.

Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengeluhkan ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.

Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk dan sudah ditonton 30 ribu.

"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik. Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata imbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam

Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktek SIM.

"Anak saya 13 kali gagal, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus. Ternyata imbauan pak kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya ngamuk-ngamuk di sana," ucapnya lagi.

Sosok Marita Sani

Diketahui, sosok emak-emak yang videonya viral itu bernama Marita Sari.

Ia merupakan wanita berusia 42 tahun.

Marita Sari merupakan warga Perum Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Namanya viral usai curhat mengenai anaknya yang gagal praktek SIM di Satpas Satlantas Polres Gresik.

Saat ditemui, Marita Sari mengaku sempat emosi di Satpas Satlantas Polres Gresik.

"Selama ini anak saya 12 kali berangkat sendiri, kemarin ke 13 kali sama saya," kata Marita Sani.

Marita datang ke Satpas Satlantas Gresik bersama dua anaknya.

Saat mengetahui putranya gagal, Marita langsung meminta putranya menjaga si adik yang paling kecil.

Marita langsung masuk ke ruang Satpas Satlantas Polres Gresik seorang diri.

"Saya mau ke Kasatlantas pengen diskusi, SOP berapa kali uji SIM ini, ternyata tidak ada Kasatlantasnya. Saya marah lah tidak ditemui," ujarnya.

Bagian Baur SIM akhirnya mendatanginya. Marita mengaku tetap ingin bertemu Kasatlantas.

Dia ingin menanyakan terkait imbauan Kapolri terkait ujian praktek SIM mengapa tidak ditindaklanjuti.

Marita sendiri mengaku anaknya gagal praktek SIM karena trauma.

Pasalnya, Marita pernah berurusan dengan polisi terkait UU ITE pada tahun 2019 lalu.

"Mungkin anak saya trauma, karena saya pernah berurusan dengan polisi jadi gagal terus," kata Marita.

Usai perdebatan di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik. Putranya akhirnya mendapatkan SIM C beserta SIM suaminya yang telah habis.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved