Ujian Praktek SIM di Gresik

SOSOK Marita Sari, Emak-emak di Gresik yang Geram Anaknya Gagal Praktek SIM 13 Kali, Videonya Viral

Marita Sari mendapat sorotan lantaran video curhatannya ramai di jagad maya. Ia curhat sang anak gagal praktek sim sebanyak 13 kali.

|
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Ist, Surya/Willy Abraham
Nama Marita Sari viral usai curhat mengenai anaknya yang gagal praktek SIM sebanyak 13 kali 

Laporan wartawan Surya.co.id Willy Abraham

SURYA.CO.ID - Sosok Marita Sari, emak-emak di Gresik, tengah viral di media sosial.

Marita Sari mendapat sorotan lantaran video curhatannya ramai di jagad maya.

Dalam video yang dibagikan, Marita Sari mengadu ke Kapolri.

Aduan itu dipicu anaknya gagal ujian praktek SIM.

Bukan hanya satu atau dua kali, sang anak disebut gagal praktek sim sebanyak 13 kali.

Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengeluhkan ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.

Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk dan sudah ditonton 30 ribu.

"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik. Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata imbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam

Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktek SIM.

"Anak saya 13 kali gagal, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus. Ternyata imbauan pak kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya ngamuk-ngamuk di sana," ucapnya lagi.

Sosok Marita Sani

Diketahui, sosok emak-emak yang videonya viral itu bernama Marita Sari.

Ia merupakan wanita berusia 42 tahun.

Marita Sari merupakan warga Perum Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Namanya viral usai curhat mengenai anaknya yang gagal praktek SIM di Satpas Satlantas Polres Gresik.

Saat ditemui, Marita Sari mengaku sempat emosi di Satpas Satlantas Polres Gresik.

"Selama ini anak saya 12 kali berangkat sendiri, kemarin ke 13 kali sama saya," kata Marita Sani.

Marita Sani saat ditemui di rumahnya di Kabupaten Gresik
Marita Sani saat ditemui di rumahnya di Kabupaten Gresik (tribun jatim/willy abraham)

Marita datang ke Satpas Satlantas Gresik bersama dua anaknya.

Saat mengetahui putranya gagal, Marita langsung meminta putranya menjaga si adik yang paling kecil.

Marita langsung masuk ke ruang Satpas Satlantas Polres Gresik seorang diri.

"Saya mau ke Kasatlantas pengen diskusi, SOP berapa kali uji SIM ini, ternyata tidak ada Kasatlantasnya. Saya marah lah tidak ditemui," ujarnya.

Bagian Baur SIM akhirnya mendatanginya. Marita mengaku tetap ingin bertemu Kasatlantas.

Dia ingin menanyakan terkait imbauan Kapolri terkait ujian praktek SIM mengapa tidak ditindaklanjuti.

Marita sendiri mengaku anaknya gagal praktek SIM karena trauma.

Pasalnya, Marita pernah berurusan dengan polisi terkait UU ITE pada tahun 2019 lalu.

"Mungkin anak saya trauma, karena saya pernah berurusan dengan polisi jadi gagal terus," kata Marita.

Usai perdebatan di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik. Putranya akhirnya mendapatkan SIM C beserta SIM suaminya yang telah habis.

Tanggapan Kapolres Gresik

Terkait dengan video viral atas nama Marita Sani, Kapolres membenarkan pada saat 1 Agustus 2023, dilaksanakan pengajuan sebagai pemohon SIM atas nama Sudirman usia 49 tahun (suami dari ibu Marita Sani) dan Nur Muhammad Rivaldi usia 22 tahun (anak dari ibu Marita Sani).

"Sudah kami periksa untuk berkas yang bersangkutan dan memang kami temukan adanya tes uji praktik berulang, yaitu atas nama Nur Muhammad Rivaldi.

Kami sudah melaksanakan pengecekan langsung ke Satpas Gresik dan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan dan mekanisme penerbitan SIM.

Baca juga: KRONOLOGI Mobil Travel Tabrak Warung di Ponorogo, Bermula Emak-Emak Belok Mendadak

Kami lakukan pendataan, khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal dua kali atau lebih. Tentunya kami juga tidak melepas perhatian begitu saja," beber Kapolres, Rabu (2/8/2023).

Pihaknya memerintahkan kepada petugas satpas agar proaktif untuk dapat memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal, agar diberi pelatihan.

Yaitu dengan program Coaching Clinik. Tujuannya, untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian praktik.

"Masyarakat bebas menggunakan fasilitas ujian praktik ini saat sore hari, kami juga beri pendampingan di sana.

Masyarakat yang mau latihan di sini akan kami bantu, kami beri arahan dan program ini tidak dipungut biaya atau gratis.

Mohon kiranya pemohon SIM juga proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus, sehingga kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan," pungkasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved