Berita Nganjuk

Angkat Kearifan Lokal di Lomba Cipta Menu Sehat, Nganjuk Ingin Ulangi Predikat Terbaik di Jatim

LCM tersebut juga sebagai ikhtiar dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting di Nganjuk

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Kegiatan LCM kembali digelar DKPP Nganjuk bersama TP PKK dan DWP yang mulai disosialisasikan kepada ibu-ibu calon peserta. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk akan kembali menggelar Lomba Cipta Menu (LCM) tahun 2023. Rencana LCM tahun 2023 tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk, Yuni Marhaen Djumadi.

Yuni menjelaskan, pihaknya senang dan antusias dengan kembali digelarnya kegiatan LCM tahun 2023. Apalagi kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke-78.

Pihaknya berharap, dari kegiatan tersebut Kabupaten Nganjuk dapat kembali mengulang kemenangannya dalam ajang LCM tingkat Provinsi dengan menyandang Juara I pada 2015 silam.

"Kegiatan LCM sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Alhamdulillah tahun ini bisa kembali diadakan dan mudah-mudahan Kabupaten Nganjuk bisa menjadi Juara I lagi tingkat Provinsi Jawa Timur," kata Yuni, Senin (31/7/2023).

Dikatakan Yuni, kegiatan LCM tersebut juga sebagai ikhtiar dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting di Nganjuk. Seperti diketahui, saat ini persentase stunting di Nganjuk berada di angka 20 persen.

Tahun ini ditargetkan bisa turun menjadi 14 persen. Artinya perlu digelorakan kepada seluruh masyarakat agar lebih aktif dan sadar tentang kesehatan keluarga terutama anak-anak di bawah usia 2 tahun (baduta).

"Karena di Nganjuk posisi stunting di angka 20 persen, maka tahun ini ditargetkan turun di bawah angka 14 persen. Semoga ikhtiar ini bisa terwujud," ujar Yuni.

Dan pihaknya mengharapkan menu yang dilombakan adalah menu keluarga dengan berbahan dasar kearifan lokal non beras beserta turunannya. Dan tentunya yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

"Jadi yang dilombakan menu keluarga, yang bisa dimakan satu keluarga ayah, ibu hamil dan anak usia 5 tahun yang tentu menerapkan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Seperti misal dari singkong, ubi, pisang, porang dan sebagainya. Sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Nganjuk. Kita harapkan kearifan lokal bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar nanti saat mewakili provinsi bisa maksimal," tandas Yuni.

Sementara Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Nganjuk, Iit Herlyana menambahkan, untuk kegiatan LCM 2023 akan digelar pada 10 Agustus. LCM direncanakan akan diikuti oleh anggota DWP dari 31 OPD se-Kabupaten Nganjuk dengan berpakaian adat seluruh provinsi di Indonesia.

"Tahun ini mungkin tahun istimewa, karena akhirnya bisa melaksanakan LCM karena lomba ini yang dirindukan DWP dan nanti akan ditampilkan menu-menu karya ibu-ibu. Silakan mencoba berbagai menu dan kreasikan dengan menggunakan kearifan lokal. Karena makanan itu akan kita sajikan juga untuk balita usia 5 tahun dan masyarakat produktif," kata Iit.

Dan masing-masing peserta dari OPD, tambah Iit, akan mendapatkan bantuan untuk pembelian bahan baku oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk senilai Rp 360.900. Sedangkan untuk proses memasak dilakukan di rumah untuk kemudian disusun di lokasi lomba dengan durasi 90 menit.

"Untuk itu, kami harap bantuan tersebut digunakan sebaik mungkin. Dan semoga nanti yang menjadi pemenang bisa membawa nama harum Nganjuk di LCM tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2023," tutur Iit. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved