Keracunan Massal di Lamongan

10 Orang dari 34 Korban Keracunan Makanan di Babat Lamongan Diperbolehkan Pulang dari RS

Sepuluh korban yang sudah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit dan menjalani rawat jalan di rumah

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Kapolsek Babat, Kompol Ali Kantha 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Sebanyak 10 orang dari 34 korban dugaan keracunan usai menyantap makanan diacara hajatan pemberian nama di Desa Truni Kecamatan Babat Lamongan sudah diperbolehkan pulang, Senin (31/7/2023).

Sepuluh korban yang sudah diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit dan menjalani rawat jalan di rumah untuk pemulihan itu terdata, 8 korban dari RS Nahdlatul Ulama, 2 korban dari RS Muhammadiyah Babat.

"Dari 34 orang yang dirawat di Rumah Sakit sudah ada yang keluar untuk melakukan rawat jalan," kata Kapolsek Babat, Kompol Ali Kantha saat dikonfirmasi SURYA, Senin (31/7/2023).

Di antaranya, di RS Muhammadiyah, sebanyak 2 korban sudah keluar dari semula 12 orang, sedang di RS Nahdlatul Ulama ada 8 dari 17 korban yang boleh pulang.

Baca juga: 34 Warga Truni Lamongan Dirawat di Rumah Sakit Diduga Keracunan Makanan di Acara Hajatan

Sementara lima lainnya masih ada di Puskesmas dan masih dalam perawatan.

Ia berharap para korban yang dirawat Rumah Sakit dan Puskesmas akan berangsur membaik dan hanya perlu menjalani rawat jalan.

Ditanya terkait penanganan perkara musibah dugaan keracunan makanan di acara walimatul tasmiyah atau pemberian nama pada anak yang baru lahir tersebut, menurut Kompol Ali Kantha, pihaknya telah melakukan beberapa penanganan.

Ads penanganan awal yaitu, semua korban sudah dirujuk ke Rumah Sakit dan Puskesmas, dan memasang garis polisi di rumah lokasi kejadian.

"Kita juga sudah memeriksa beberapa warga sebagai saksi," katanya.

Baca juga: Alami Dehidrasi Berat, Korban Keracunan di Lamongan Ada yang Dirawat di ICU

Selain itu, Polisi sudah mengambil sampel makanan dan minuman tersisa di lokasi untuk diuji laboratorium di Surabaya. Namun untuk hasil uji lab, pihaknya masih menunggu.

Ia belum tahu pasti, kapan Lab itu bisa diketahui hasilnya.

"Kita menunggu hasilnya, Insya Allah hari ini atau lusa, sehingga akan kita ketahui apa penyebab dari keracunan ini," kata Ali Kantha.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 34 orang warga Desa Truni Kecamatan Babat Lamongan harus dilarikan ke rumah sakit diduga karena keracunan memakan sajian diacara hajatan (krayahan) pemberian nama anak yang baru lahir Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

Hajatan dilangsungkan di rumah orang tua Faizah, Wahyudi di RT 002 RW 002 Desa Truni Kecamatan Babat dengan mengundang warga RT.

Sehari kemudian yakni pada Sabtu (29/7/2023) pukul 10.13 WIB warga yang mendapat undangan mulai merasakan keluhan sakit kepala, suhu badan panas, muntah dan diare.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved