Polisi Tembak Polisi
NASIB Bripda IMS Usai Bikin Bripda Ignatius Tewas Tertembak, Bakal Dilaporkan Pembunuhan Berencana
Inilah nasib Bripda IMS setelah membuat Bripda Ignatius tewas tertembak. Bakal terancam pasal pembunuhan berencana.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Nah terkait penyebab tewas baru sampai disitu, belum ada perkembangan selanjutnya. Kami juga tidak tahu kebenaran meletusnya senjata api itu atau tidak," jelasnya.
Oleh sebabnya pihaknya pun meminta agar Polri bersikap transparan dalam melakukan proses hukum peristiwa tersebut.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi karena ini menyangkut nyawa orang," pungkasnya.
Sebelumnya, ayah Bripda Ignatius, Y. Pandi menyebutkan, informasi soal dugaan adanya bisnis senpi tersebut diperolehnya dari keterangan tim penyidik.
“Tapi anak saya mungkin ditawari, anak saya mungkin menolak karena sudah tahu barang itu ilegal, sehingga apa yang terjadi di situ, mungkin terjadi cekcok, akibatnya anak saya jadi korban,” sebut Pandi.
Sementara itu, kepastian senpi yang menewaskan Bripda Ignatius ilegal terungkap setelah penyidik Polres Bogor menyita sejumlah barang bukti, di antaranya rekaman kamera CCTV di Rusun Polri Cikeas dan satu pucuk senjata api (senpi) jenis pistol rakitan non-organik berserta sejumlah peluru.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan menegaskan, Bripda IDF tewas terkena tembakan senpi rakitan milk Bripka IG.
Meski begitu, Bripka IG tidak ada di lokasi kejadian. Namun, Bripka IG tetap menjadi tersangka atas kepemilikan senpi rakitan ilegal.
"Terkait peristiwa terjadi, IG sedang berada di rumah, jadi tidak ada di TKP. Di TKP hanya ada tersangka," ujar Surawan.
Polisi masih mendalami alasan senjata api rakitan milik Bripka IG ada di tangan Bripda IMS.
Hal tersebut akan didalami lebih lanjut dalam pemeriksaan kedua tersangka.
“Apakah memang dipinjamkan atau ada hubungan lain, ini sedang kami konfrontir supaya lebih jelas,” ujar Surawan.
Surawan juga mengungkapkan, pihaknya akan mengonfirmasi hal itu melalui rekaman CCTV.
“Nanti kami akan membuktikan dengan rekaman CCTV kapan tersangka IMS datang ke IG, bagaimana prosesnya, sedang kami lakukan langkah-langkah,” ungkap dia.
Disinggung tentang indikasi dugaan bisnis jual-beli senpi ilegal di balik kasus tewasnya Bripda Ignatius, polisi akan mendalami hal itu.
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap para saksi dan tersangka, sehingga kalau nanti sudah ada jawaban dari mereka, nanti akan kami beri tahu lebih lanjut," ujar Kombes Surawan.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.