Berita Viral

Pantas Mas Sigit Viral Imbas Logo Baru Twitter, Ternyata Punya Desain Mirip, Lihat Perbedaannya!

Pantas Mas Sigit Viral Imbas Logo Baru Twitter, Ternyata Punya Desain Mirip, Lihat Perbedaannya!

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE TWITTER/IST via Kompas.com
Logo lama dan baru Twitter 

SURYA.CO.ID - Jagat media sosial tengah ramai pembahasan soal desain logo baru Twitter, yang semula berbentuk burung biru menjadi huruf 'X'.

Akun Twitter @_TommyMason menyebut, logo baru Twitter tercantum dalam iStock, situs jual beli foto online.

Salah satunya logo 'X' bergaris hitam merupakan karya dari Sigit Mulyo Utomo, pria asal Malang, Jawa Timur.

Tak heran, warganet Tanah Air mengkelaim bahwa bahwa logo baru Twitter dibuat oleh seorang kreator asal Indonesia.

"Random fact pagi ini ternyata yang bikin orang Indonesia alias mas Sigit," tulis akun ini, Selasa (25/7/2023).

Sekejap nama Mas Sigit pun trending topic hingga viral di Twitter

Kini, Kamis (27/7/2023) pagi, cuitan tersebut sudah ditonton lebih 826.000 tayangan, 11.100 suka, dan 2.300 diunggah ulang

Kendati demikian, beberapa warganet tak lantas langsung percaya pada informasi yang menyatakan bahwa logo "X" buatan Mas Sigit.

Ternyata bukan buatan "Mas Sigit"

Dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com, Sigit Mulyo Utomo memang membuat desain logo "X" dengan garis berwarna hitam.

Desain tersebut tercatat diunggah di situs penjualan foto daring pada 11 Agustus 2019.

Namun, desain buatan Sigit memiliki sejumlah perbedaan dengan milik Twitter, termasuk bagian garis samping atas dan bawah yang berukuran lebih panjang dari pada "X" asli.

Selain itu, dalam tangkapan layar yang dibagikan, posisi gambar berada di atas, yakni menimpa tanda air atau watermark iStock.

desain X milik Mas Sigit
desain X milik Mas Sigit

Padahal dalam situs asli, seharusnya berlaku sebaliknya, yaitu gambar atau desain yang belum dibeli dipenuhi dengan watermark.

Lantas, bagaimana sejarah asli logo "X" yang diumumkan Elon Musk sebagai pengganti burung biru Twitter?

Kisah di balik logo "X" Twitter

Logo baru Twitter mengingatkan kembali pada masa saat Elon Musk masih berusia 28 tahun, di Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS).

Musk masih dengan ambisi untuk memulai perusahaan perbankan online pada 1999.

Musk pun meluncurkan dan menjual "Zip2", sebuah perusahaan yang menyediakan perangkat lunak panduan perjalanan kota dengan harga sekitar 341 juta dollar AS.

Namun dari kesepakatan, Musk memperoleh 22 juta dollar AS, seperti dilaporkan laman Marketwatch.

Berbekal uang tunai tersebut, usaha berikutnya adalah fokus pada layanan perbankan. Ide Musk saat itu membuat sebuah platform online untuk mengelola reksa dana.

Menurut mantan eksekutif PayPal, Julie Anderson Ankenbrandt, Musk dan pendiri perusahaan lain menyepakati platform tersebut di sebuah cafe di Silicon Valley.

"Pada saat itu, awal 1999, tujuannya masih untuk membangun platform keuangan layanan lengkap yang revolusioner dan pertanyaan yang dihadapi adalah apakah (namanya) menjadi q, x, atau z dot com," kata Ankenbrandt.

Ankenbrandt melanjutkan, Elon Musk mengutarakan rasa sukanya terhadap nama "X.com".

"Elon menanyakan pendapatnya, dan dia bilang dia suka X.com. Elon menggebrak meja dan berkata, 'Itu dia!'," terangnya.

X.com punya nilai sentimental

Sayangnya, mantan eksekutif PayPal itu mencatat, para pendiri merasa akan ada masalah branding karena asosiasi pornografi dari huruf X.

Kendati demikian, diberitakan The Washington Post, Selasa, platform "X.com" tetap meluncur pada akhir 1999.

Hingga pada 2000, perusahaan itu bergabung dengan pesaing, Confinity, yang didirikan bersama oleh Peter Thiel dan Max Levchin.

Nama "X.com" pun menuai polemik, termasuk hampir semua orang di perusahaan yang lebih menyukai sebutan "PayPal".

Merujuk biografi Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future karya Ashlee Vance, "X.com" akhirnya resmi berganti nama pada 2001.

Setelah hengkang dari PayPal, Musk beralih ke usaha lain, termasuk mendirikan SpaceX dan berinvestasi di Tesla.

Namun, bahkan setelah lebih dari satu dekade, Elon Musk tidak pernah melepaskan nama itu.

Pada 2017, Musk akhirnya membeli domain "X.com" dari PayPal dengan harga yang dirahasiakan.

"Tidak ada rencana saat ini, tetapi itu memiliki nilai sentimental yang besar bagi saya," cuit Musk, 11 Juli 2017.

Setelah dia membeli Twitter seharga 44 miliar dollar AS, Musk pun secara resmi menggabungkan perusahaan media sosial ini dalam sebuah entitas berbadan hukum Nevada bernama X Corp.

"Membeli Twitter adalah percepatan untuk membuat X, aplikasi segalanya," kata Musk, Oktober 2022.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved