Berita Nganjuk

Saat KA Gajayana Tabrak Truk Gandeng di Nganjuk, Perlintasan Tanpa Penjagaan Dari Sukarelawan

sopir truk beralasan karena KA masih jauh sehingga ada yang nekat melintas dan tidak mengindahkan peringatan

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Perlintasan rel KA tanpa palang pintu di Desa/Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk di mana KA Gajayana menabrak truk. 


SURYA.CO.ID, NGANJUK - Kecelakaan yang melibatkan KA Gajayana dengan sebuah truk gandeng pengangkut ampas tebu di Desa/Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Senin (25/7/2023), masih dalam penyelidikan. Salah satunya, diketahui dalam kecelakaan itu tidak ada sukarelawan yang bisa berjaga di sana.

Para sukarelawan biasanya mulai berjaga di perlintasan itu sekitar pukul 5.00 WIB ketika mulai ramai lalu lintas yang melintas di rel KA tersebut. Salah satu relawan penjaga perlintasan rel KA di Desa Baron, Karsono mengatakan, saat kejadian tersebut tidak ada yang berjaga.

Dengan demikian tidak ada yang mengatur dan memberitahukan kalau akan ada KA yang lewat. Sedangkan lampu dan sirine peringatan KA melintas dalam kondisi rusak. "Kalau kejadiannya seperti apa kami tidak tahu, tetapi saat itu belum ada sukarelawan yang berjaga di perlintasan tersebut," kata Sukarsono, Senin (24/7/2023).

Sukarsono menegaskan pula, biasanya kendaraan besar yang melintas di perlintasan itu memang kerang membandel. Bahkan, seringkali para sopir dan sukarelawan berdebat ketika diperingatkan kalau ada KA melintas.

Umumnya, sopir truk beralasan karena KA masih jauh sehingga ada yang nekat melintas dan tidak mengindahkan peringatan sukarelawan. "Jadi kami sudah susah payah mengingatkan kalau akan ada KA melintas, tetapi biasanya mereka bandel sehingga nekat menyeberang perlintasan meski itu berbahaya," ucap Sukarsono.

Ia mengakui, perlintasan rel KA tanpa palang pintu di Desa Baron tersebut cukup ramai kendaraan. Bukan hanya sepeda motor tetapi truk-truk bertonnase besar juga melintas.

Apalagi jalan di perlintasan tersebut adalah penghubung ke berbagai desa dan kecamatan di wilayah Timur Kabupaten Nganjuk. Terlebih di pagi hari, warga yang melintas ke Pasar Baron cukup banyak. Termasuk anak sekolah yang melintasi rel KA tanpa palang pintu juga ramai.

"Makanya, sukarelawan yang menjaga perlintasan rel KA selalu estafet dari pagi sampai malam. Namun kalau dini hari sepi, biasanya sukarelawannya juga tidak ada," tutur Sukarsono. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved