Berita Trenggalek

Bersaing dengan Sekolah Swasta, Hanya 6 SMPN di Trenggalek yang Bisa Penuhi Pagu PPDB 2023-2024

Sebanyak 44 dari 50 SMP negeri di Trenggalek kekurangan murid pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun ajaran 2023-2024.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
Sofyan Arif Candra Sakti/TribunJatim.com
Masa Perpanjangan PPDB Tahun Ajaran 2023-2024 di SMPN 3 Karangan Trenggalek. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Sebanyak 44 dari 50 SMP negeri di Trenggalek kekurangan murid pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun ajaran 2023-2024.

Kendati Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek sudah memperpanjang masa PPDB hingga H-1 tahun ajaran baru dimulai pada 17 Juli 2023, tetap saja hanya 6 SMP yang terpenuhi pagunya, yakni SMPN satu atap Pule, SMPN 1 Trenggalek, SMPN 1 Durenan, SMPN 1 Pule, SMPN 1 Panggul, dan SMPN 1 Pogalan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Trenggalek, Tanto Riyadi, mengatakan dalam PPDB tahun ajaran 2023-2024 terdapat empat jalur pendaftaran, mulai dari zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua atau wali dan prestasi.

"Untuk zonasi 55 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan orang tua atau wali 5 persen dan prestasi 25 persen dari daya tampung sekolah," ucap Tanto, Minggu (23/7/2023).

Dari 50 SMP negeri di Trenggalek, lanjutnya, ada 220 rombongan belajar dengan daya tampung mencapai 7.040 murid dengan rincian 3.869 murid jalur zonasi, 1.056 murid jalur aspirasi, 355 murid jalur perpindahan orang tua dan 1.760 murid jalur prestasi. 

Namun faktanya, hasil PPDB di Trenggalek dari jalur online hanya 5.488 murid, sedangkan yang offline atau pada masa perpanjangan hanya 177 murid, atau dengan kata lain, SMP negeri di Trenggalek masih kekurangan 1.375 murid. 

"Jumlah rombongan belajar satu kelas paling sedikit 20 siswa dan paling banyak 32 siswa, meskipun ada beberapa juga yang tidak dibatasi. Namun biasanya saat kelas dua, bisa juga kelas satu ada pergerakan tambahan siswa. Seperti misalnya karena perpindahan ikut orang tua dan lainnya. Jadi potensi masih bisa bertambah," jelasnya.

Menurut Tanto, sepinya pendaftar SMP negeri di Trenggalek karena banyak wali murid yang mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta.

Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah lulusan kelas enam sekolah dasar di Trenggalek mencapai 7.446 siswa.

Jumlah tersebut lanjut Tanto juga lebih sedikit dibandingkan daya tampung PPDB SMP negeri dan swasta yang mencapai 7.468 siswa.

Lebih lanjut, keberadaan sekolah swasta ataupun yang berbasis keagamaan menurut Tanto memberikan banyak pilihan bagi peserta didik. 

Namun di sisi lain sekolah sekolah negeri juga harus berani bersaing untuk menggaet siswa.

Untuk itu pihaknya telah meminta kepada seluruh lembaga sekolah untuk terus berinovasi agar tidak kalah dengan fasilitas yang dihadirkan lembaga lainnya. 

"Sekolah diberi wewenang menciptakan inovasi, meningkatkan daya saing. Seperti misalnya ketika ada TPA atau TPQ bisa kerja sama, mendatangkan ustaz seminggu sekali ke sekolah untuk belajar membaca Alquran dan ekstra yang lainnya," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved