Persebaya Surabaya

Respons Ketua Umum PSSI Erick Thohir Soal Kekecewaan Persebaya Surabaya Usai Dijatuhi Sanksi Komdis

Tanggapan Ketua Umum PSSI Erick Thohir usai Persebaya Surabaya layangkan protes akibat dijatuhi sanksi Komdis (Komisi Disiplin)

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Persebaya
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Kiri) bersama Direktur Utama Persebaya Azrul Ananda (Kanan). 

Mereka juga menilai kebijakan ini tidak ada rujukan hukum di atasnya. Kosong juga terkesan dipaksakan.

" Tribun yang selama ini menjadi medan silaturrahmi sekaligus pertukaran budaya antar suporter, dipaksa hilang. Karena saudara tak sedarahnya dilarang datang. Mirip lebaran tanpa unjung-unjung. Hambar," tulis Bonek dalam postingan IG mereka, Sabtu (22/7/2023).

Tidak hanya soal kebijakan. Bonek menilai federasi dalam pemberlakukan sanksi dari aturan yang dianggap "bodong" itu langsung ketok palu tanpa diskusi dan konfirmasi.

"Vonis dijatuhkan tanpa pembelaan, mencerminkan gaya feodal masih lestari," tambah mereka.

Setidaknya sudah ada beberapa klub Liga 1 yang mendapat sanksi akibat penerapan aturan larangan suporter away.

Yaitu Panpel PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persik Kediri dan Arema FC. Masing-masing mereka mendapat sanksi 25 juta dari Komdis PSSI.

Bonek menyebut aksi "Donasi untuk PSSI" ini merupakan gerakan moral yang sengaja digalakkan selama 19 jam 27 menit dengan harapan bisa membeli "segelas air" untuk membasahi tenggorokan integritas federasi yang sedang kering.

Donasi bisa disalurkan melalui rekening BCA 4680406516 atas nama Heri Irwanto.

"Berapapun dana yang terkumpul akan kami serahkan ke Persebaya, untuk membayar sanksi denda 25 juta yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI gaya feodal itu," tulis mereka di akhir postingan.

(Khairul Amin/Abdullah Faqih/SURYA.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved