PELUANG Andika Perkasa Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Diungkap Sekjen PDIP, Hasto: Lebih dari Kader

Peluang Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo terbuka lebar. 

Editor: Musahadah
kolase tribunnews
Peluang Jenderal (Purn) Andika Perkasa menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo diungkap[ Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

SURYA.co.id - Peluang Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo terbuka lebar. 

Apalagi peluang Andika Perkasa itu diungkap langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. 

Secara blak-blakan Hasto menyebut Andika Perkasa tak hanya berpeluang menjadi tim sukses, tapi juga bacawapres Ganjar Pranowo

Menurut Hasto, Andika merupakan sosok yang tegas dan memiliki rekam jejak yang baik.

Selain itu, Andika juga memiliki visi membangun organisasi dan menegakkan disiplin bagi pelanggar hukum.

Baca juga: SOSOK Anak-anak Mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Ambil Jalan Hidup Berbeda Dari Sang Ayah

Hasto mengakui, nama Andika masuk dalam bursa cawapres yang dipertimbangkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

"Ibu Mega kan belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar," ujar Hasto dalam kesempatan yang sama, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (20/7/2023).

"Jadi antara sebagai timses (tim sukses), kemudian opsi-opsi sebagai bakal calon wakil presiden itu juga masih terbuka buat Pak Andika," ungkap Hasto.

Hasto menilai Andika tak hanya sebagai kader partai PDIP saja, tapi lebih dari itu.

"Itu sudah lebih dari anggota PDI Perjuangan," kata Hasto di lokasi yang sama.

Alasannya, karena Andika dianggap telah berjuang bagi bangsa dan negara, terutama dalam bidang pertahanan.

Terlebih lagi, saat Andika menjadi Panglima TNI, ia dinilai telah terbukti menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"(Andika) berjuang bagi kemajuan Indonesia raya kita sebagaimana Presiden Jokowi, itu merupakan patriot-patriot sejati yang memang senapas dengan jati diri PDIP, " ucap Hasto.

Andika, dikatakan Hasto juga memiliki hubungan baik dengan PDIP, terutama dengan keluarga dari Megawati.

Sebelumnya, Andika mengaku siap menerima tugas apa pun yang didelegasikan partai untuk dirinya.

Termasuk bila ditugaskan sebagai bakal cawapres Ganjar.

"Saya siap, apapun yang ditugaskan saya siap," kata Andika Perkasa pada sela-sela pelatihan juru kampanye (Jurkam) pemenangan Ganjar di I News Tower, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Adapun Megawati disebut-sebut telah mengantongi sepuluh nama bakal cawapres Ganjar.

Beberapa nama yang disebut adalah Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Kemudian, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Menko PMK Muhadjir Effendy juga sempat disebut sebagai bakal cawapres Ganjar.

Pengalaman Tempur Jenderal Andika Perkasa

Jenderal Andika Perkasa saat menjabat Panglima TNI. Andika Perkasa 'Siap Tempur' Saat Putuskan Terjun ke Politik.
Jenderal Andika Perkasa saat menjabat Panglima TNI. Andika Perkasa 'Siap Tempur' Saat Putuskan Terjun ke Politik. (Tribunnews)

Sebelumnya, viral di TikTok cuplikan video pengakuan mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dalam video tersebut, Andika Perkasa menceritakan pengalaman tempurnya yang paling diingat.

Andika menuturkan, bahwa kejadian paling memorable yakni saat dirinya ikut dalam operasi militer di wilayah Aceh beberapa tahun lalu.

Pengalaman paling memorable itu dibagikan Andika Perkasa dalam sebuah percakapan yang videonya diunggah di Akun TikTok @tni.tv.

Baca juga: REAKSI Eks Panglima TNI Andika Perkasa Soal KKB Papua Minta Tebusan Rp 5 M: Saya Tidak Lagi Menjabat

"Menurut saya, yang paling memorable di Aceh. Saya juga 1 tahun 3 bulan disitu," kata Andika seperti dilansir dari video unggahan akun TikTok @tni.tv.

Dalam video berdurasi 04.19 menit itu, Andika Perkasa juga mengungkapkan momen pertemuannya dengan Tengku Bantaqiah yang juga paling membekas dalam ingatannya.

"Jadi, waktu itu daerah operasi yang dinyatakan sebagai daerah operasi hanya Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Pidie. Jadi, Aceh Besar saja nggak. Apalagi Aceh Barat, Aceh Tengah itu nggak mas,” ungkap sosok yang pernah menjadi KSAD tersebut.

Lulusan akademi militer (Akmil) 1987 ini bercerita, ketika itu dia mendapat informasi intelijen, bahwa kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) juga berada di luar wilayah operasi, termasuk Aceh Barat.

Sebagai seorang junior, saat itu Andika mengaku heran dengan informasi yang dia dapatkan.

“Kita hanya beroperasi di tiga kabupaten. Tapi intelijen informasi yang saya dapat, kok menunjukkan. mengantar saya ke daerah kabupaten yang bukan daerah operasi," cerita Andika.

"Itu yang pertama saya, masa iya. Masa disana. Karena kita masih junior. Ternyata memang bener, jadi keluar daerah operasi," lanjutnya.

Pada akhirnya, Andika bersama satu tim yang terdiri dari sembilan prajurit TNI lainnya pun kemudian mendatangi wilayah yang diarahkan, yakni Aceh Barat.

Jenderal Andika Perkasa saat menerima penghargaan dari Singapura.
Jenderal Andika Perkasa saat menerima penghargaan dari Singapura. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Dua hari menempuh perjalanan, Andika bersama anggota TNI lainnya tiba di sebuah desa yang berada di tengah hutan.

Disitulah dia bertemu dengan Tgk Bantaqiyah.

“Informasi saya mengatakan bahwa orang itu, ada tengku, Tengku Bantaqiah namanya," kata Andika.

"Rupanya, orang ini orang difabel terlahir dengan kondisi yang tak sempurna. Tapi, dia adalah salah satu tokoh, ini berdasarkan informasi (intelijen),” lanjut Andika.

Sosok yang telah menghabiskan karir selama 12 tahun di Kopassus itu mengaku, sebenarnya ia ragu dengan informasi yang dia peroleh itu.

Menurutnya, Tengku Bantaqiah tidak seperti yang dia dengar selama ini.

"Begitu saya ketemu, saya jadi ragu. Apa iya. Karena tidak seperti yang saya dengar. Orang ini begitu lemah, sudah berusia dan difabel. Apa mungkin?" tuturnya.

Andika pun memutuskan untuk tinggal di desa itu agar bisa menyelidiki lebih lanjut.

“Akhirnya saya berusaha untuk meluluhkan aja hatinya. Karena dia terbuka kan dan dianggap melindungi, memberikan tempat bersembunyi ke kelompok yang bersenjata. Saya dekati segala macem jadi sama sekali tidak saya perlakukan seperti yang dibriefingkan,” jelas Andika.

Andika mengaku bahwa dirinya mendekati Tengku Bantaqiah selama kurang lebih satu bulan lamanya.

Empat pekan Andika dan teman-temannya menginap di desa itu, menurutnya, Tengku Bantaqiah tak menunjukkan gerak-gerik seperti informasi intelijen.

Hubungan dia dengan tokoh tersebut bahkan semakin baik.

"Hubungan kita semakin baik dan akhirnya malah terbuka,"

"Tapi saya lebih percaya pada hati kecil saya, orang ini ga mungkin. Berbeda dengan informasi yang saya terima," sebutnya.

Bahkan, Tgk Bantaqiyah juga diklaim telah memberikan informasi rahasia kepada Andika Perkasa.

“Akhirnya malah saya terbantu. Sehingga hubungan baik yang sudah bagus itu kita bisa menemukan ladang ganja yang tidak ada orang tahu, tempat persembunyian kelompok bersenjata, dan seterusnya,” imbuhnya.

Namun, selang beberapa tahun berlalu, Andika mendapat kabar bahwa Tengku Bantaqiah dibunuh.

Mendengar kabar itu, Andika merasa sangat sedih.

Ia bahkan sampai berkaca-kaca saat menceritakan sosok Tgk Bantaqiah.

"Jadi saya begitu mendengar beberapa tahun kemudian, rasanya sedih saya. Bener-bener sedih, saya sampai masih inget ya sekarang,"

"Aduh, difabel seperti itu apa iya sih. Saya sendiri membuktikan saya tinggal disitu. Sekampung, saya (tim) hanya 10 orang. Bisa, ia justru membantu," pungkas Andika.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Disebut Tegas dan Punya Rekam Jejak Baik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved