Jasad Wanita Dalam Karung

FAKTA LENGKAP Ayah di Kediri Setubuhi Anak Gadisnya Lalu Membunuh dan Kabur, Ini Isi Surat Wasiatnya

Inilah fakta lengkap aksi bejat Suprapto (53), pria di Kediri yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya, DL (20).

Editor: Musahadah
kolase surya/luthfi husnika
Suprapto (53) alias Totok, tersangka pembunuh anak kandung DL (20) yang buang jasad dalam karung di dekat taman Totok Kerot, Kediri. 

"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.

Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang.

Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman. "Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.

Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.

"Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya memang sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.

4. Mau bunuh diri hingga tulis surat wasiat

Surat wasiat yang ditulis oleh pelaku pembunuhan anak gadis di Kediri yang sempat ingin bunuh diri ketika dalam kejaran pihak kepolisian
Surat wasiat yang ditulis oleh pelaku pembunuhan anak gadis di Kediri yang sempat ingin bunuh diri ketika dalam kejaran pihak kepolisian (SURYA.CO.ID/Luthfi Husnika)

Totok sempat menulis surat wasiat saat dalam pelarian.

Surat itu ditulis karena dia merasa ketakutan.

"Saat dalam buruan polisi, pelaku sempat ingin bunuh diri. Pelaku sudah menulis surat wasiat yang ditujukan untuk keluarganya," kata Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra, Senin (17/7/2023).

Surat wasiat tersebut berisi permintaan maaf pelaku pada keluarga dan saudaranya, terutama orang tua pelaku. Ia menulis bahwa dia belum bisa pulang.

Dalam wasiat itu pelaku juga menuliskan motifnya menghabisi korban, yaitu karena sakit hati. Korban disebut kerap berkata kasar pada pelaku.

Pelaku yang merasa disudutkan oleh pihak keluarga sang istri, mertua dan anaknya sendiri akhirnya sakit hati.

"Motifnya sementara ini karena sakit hati. Pelaku mengaku sering dihina oleh korban dan keluarganya. Akhirnya muncul niat menganiaya korban," jelas AKP Rizkika.

Menurut AKP Rizkika, sebelum ditangkap, pelaku sempat berkeliling untuk kabur. Pelaku pergi membawa sepeda motor Honda Beat milik korban.

Setelah bersembunyi selama seminggu, pelaku akhirnya berhasil diamankan saat berada di Kabupaten Tulungagung.

"Kami sudah mengintai dan mengikuti gerak gerik pelaku. Sampai akhirnya kami menyergap pelaku di dekat SPBU," ujarnya.

Saat dirilis resmi oleh pihak kepolisian, pelaku tampak jalan terpincang-pincang. Betis bagian kanan pelaku terlihat ada bekas tembakan yang diperban.

"Saat penangkapan, karena pelaku sempat kabur-kaburan, kami akhirnya melakukan tindakan tegas terarah," paparnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved