Berita Tuban

Intel Gadungan Rayu Ibu Muda di Tuban untuk Cerai dari Suaminya Lalu Kabur, Dijerat 4 Tahun Penjara

Ainul Yakin (45) asal Gresik harus berurusan dengan polisi atas yang mengaku intel dan mengelabui mamah muda di Tuban.

|
Penulis: M. Sudarsono | Editor: irwan sy
SURYA.CO.ID/M Sudarsono
Sosok AY (45), pria asal Gresik yang mengaku sebagai anggota intel dan perdaya ibu muda di Tuban. 

Namun, ia bersiasat melakukan pemerasan terhadap korban dengan mengajak dua temannya bermodus mengaku sebagai Polisi.

"Ketemu korban lewat aplikasi Walla. Kenalan langsung ketemu. Sama korban kenal 5-6 bulan. Belum pernah kencan. Baru pertama kali itu," katanya.

Ditanyai mengenai alasan dan metode tersangka menerapkan modusnya. Tersangka NDPH kerap berdalih, melakukan kejahatan tersebut secara spontanitas saja.

Bahkan, ia juga berdalih, aksi kejahatan tersebut, baru pertama kali dilakukannya. Sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

"Enggak ada. Spontan aja (mau meras). Cara ancamannya gak gimana-gimana. Saya cuma minta uang Rp 15 juta, kita ngaku Polisi, agar dia mengeluarkan uang," ujarnya.

Seandainya kejahatannya berhasil. Ia mengaku akan memanfaatkan uang hasil rampasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mulai dari makan, membayar sewa kos, dan membeli skincare kecantikan untuk wajah termasuk tubuhnya.

Tersangka KVGF mengaku, penghasilannya sebagai pekerja salon kecantikan di Kota Kediri, yang pas-pasan, tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Ya buat perawatan, makan, kos. Saya (kerja) salon kecantikan di daerah Kediri. Baru datang (di Surabaya) 1 bulan sebelum kejadian. Ya dia korban mau ketemu, ya saya ajak ketemu," pungkasnya.

Di lain sisi, tersangka NDPH mengatakan, dirinya bertugas sebagai sopir mobil dalam komplotan tersebut.

Sejak awal ia tak mengetahui apa-apa. Hanya saja pada malam itu, dirinya diajak oleh tersangka KVGF untuk menjemput di sebuah hotel dan diminta berlagak sebagai anggota Polisi.

"Spontan aja. Ya spontan aja, cuma dibuat menakut-nakuti. Saya ketemu di apartemen sama KV. Lalu saya disuruh mengaku sebagai Polisi. Saya dan KV baru sekali. Uang buat modal memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kenal KV, berusan kenal, ya 1 bulanan," ujar tersangka NDPH.

Baca juga: Kunjungi Ngawi, Ganjar Pranowo Ingin Budaya Reog Jadi Karakter Game dan Launching Sambel Welut

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved