SOSOK Tgk Bantaqiah Tokoh Aceh yang Bikin Eks Panglima TNI Andika Perkasa Sedih Kenang Kisahnya

Inilah Sosok salah satu tokoh Aceh, Tgk Bantaqiah, yang mendadak jadi sorotan lagi. Kisahnya bikin mantan Panglima TNI Andika Perkasa sedih.

Kolase SURYA.co.id
Kolase foto Jenderal Andika Perkasa dan Tengku Bantaqiah. simak sosok Tgk Bantaqiah Tokoh Aceh yang Bikin Eks Panglima TNI Andika Perkasa Sedih Kenang Kisahnya. 

Sosok Tgk Bantaqiah

Melansir dari Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Sejarah, Universitas Syiah Kuala, Teungku Bantaqiah lahir pada
tanggal 20 Agustus 1948 di Desa Ulee Jalan, Keude Seumot, Kecamatan Beutong, Nagan Raya.

Teungku Bantaqiah berasal dari keluarga ulama di Beutong, Ayahnya dikenal sebagai Teungku Ukom, sebutan Teungku Ukom kiranya berkenaan dengan jabatannyasebagai pakar hukum islam atau sebagai kadi pada masa kerajaan Seunagan.

Kakeknya adalah Teungku Syaikhuna Muhammad Asyiek adalah seorang wali atau Teungku yang memiliki karamah.

Masyarakat Beutong menganggap Teungku Syaikhuna Muhammad memiliki karamah kewalian.

Teungku Asyiek menurut masyarakat setempat sering mengikuti ritual rapa’i dengan sejumlah orang berjubah putih pada tengah malam jum’at hingga subuh di belantara hutan Beutong.

Gelar Syaikhuna itu sendiri menjelaskan bahwa Teungku Asyiek bertarekat Rifai’iyyah.

Teungku Bantaqiah dibesarkan dikeluarga yang sangat religius, hingga ia sendiri mampu mendirikan Dayah atau Pesantren yang diberi nama Babul Mukarramah, sebagimana tradisi leluhurnya dalam menyebarkan agama Islam.

Teungku Bantaqiah dikenalsebagai figur yang kontroversial dan memiliki perjalanan hidup yang unik.

Masa mudanya yang dijalani di Beutong Bawah pernah diwarnai kegiatan yang bersifat negatif, namun akhirnya ia menemukan kesadaran untuk kembali kepada ajaran agama.

Sejak itu, Teungku Bantaqiah belajar ke sejumlah pesantren. Teungku Bantaqiah melakukan pengembaraan untuk mendalami ilmu agama ke berbagai tempat di Aceh, seperti Aceh Tengah, Pidie, Aceh Timur.

Setelah itu, Teungku Bantaqiah juga pergi berkhalwat (kaluet), di belantara Beutong. Teungku Bantaqiah memiliki keterampilan dalam hal pengajaran agama dan karamah.

Pendidikan formal Teungku Bantaqiah hanya sampai kelas 3 Madrasah Ibtidaiyyah.

Meskipun demikian Masyarakat percaya dari tarekat Rifa’iyyah Teungku Bantaqiah mendapat warisan kesaktian, terutama perihal kekebalan sebagaimana yang biasa dimiliki oleh para pemain rapa’i dabus.

Salah satu ulama yang pernah dikunjunginya dalam menimba ilmu agama adalah Teungku Keude dari Menasah Dayah, Nagan Raya.

Teungku Keude adalah ulama yang sudah mencapai taraf kasyaf. Pengajaran keagamaannya sangat sederhana, yakni menekankan cara membaca Al-Qur’an, Bismillah, dan surat Al-Fatihah.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved