Jasad Wanita Dalam Karung
AKHIRNYA Sosok Pembunuh Perempuan dalam Karung di Kediri Terungkap, Ada Hubungan Darah dengan Korban
Sosok pembunuh perempuan dalam karung di Kediri, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Ternyata ada hubungan darah dengan korban.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok pembunuh perempuan dalam karung di Kediri, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Si pelaku ternyata memiliki hubungan darah dengan korban.
Diketahui, kasus pembunuhan DL (20) perempuan yang jasadnya dibuang dalam karung di areal persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, telah menemukan titik terang.
Pelaku pembunuhan tersebut adalah Suprapto alias Totok.
Yang lebih mengejutkan, Totok ternyata merupakan ayah kandung korban.
Ia sempat menghilang bak ditelan bumi ketika kabar penemuan jasad anaknya mencuat.
Terduga pelaku sebenarnya sudah dicurigai oleh pihak kepolisian maupun keluarga korban sebelumnya.
Namun karena keberadaannya masih menjadi tanda tanya, pihak kepolisian belum berani mengungkapkap.
Pencarian Totok sempat berlangsung berhari-hari.
Setelah seminggu pencarian, Totok berhasil dibekuk pihak kepolisian.
"Sudah kami amankan (pelaku). Kami berhasil menemukan terduga pelaku ini di Kabupaten Tulungagung," kata Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra, Sabtu (15/7/2023).
Menurut AKP Rizkika, pelaku diringkus oleh tim gabungan dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Kendati pelaku sudah ditangkap, AKP Rizkika masih enggan membeberkan motif pelaku membunuh anaknya sendiri.
Kronologi dan modus pembunuhan yang dilakukan pun masih belum diungkap lebih lanjut.
"Untuk sementara terkait motif dan modus pelaku untuk melakukan tindakannya terhadap korban DL, akan disampaikan nanti. Sekarang kami masih mendalami dan memeriksa pelaku lebih lanjut," paparnya.
Kekejaman Pelaku
Sebelumnya, terungkap kekejaman pembunuh gadis di Kediri yang membuang jasad korbannya di areal persawahan kawasan Pagu, Kabupaten Kediri.
Gadis bernama Desy Lailatul Khairiyah (20), warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, itu dibuang dalam kondisi terbungkus karung dengan tangan terikat.
Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi utuh, namun sudah mulai ada pembusukan.
Hingga Senin (10/7/2023) sore polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, meski pihak keluarga mencurigai sang ayah sebagai sosok di balik tewasnya Desy Lailatul Khairiyah.
Berikut fakta-fakta kekejaman sang pembunuh:
1. Dibuang dalam kondisi hidup dalam karung
Dari hasil autopsi diketahui DL sudah dibuang sejak Rabu (5/7/2023) malam dan baru ditemukan oleh saksi pada Sabtu (8/7/2023) atau tiga hari setelah dibuang.
"Perkiraan korban dibuang ke saluran irigasi air sawah pada Rabu malam. Saat itu diperkirakan korban masih dalam keadaan setengah sadar," kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan, Senin (10/7/2023).
Ipda Dandy melanjutkan, dugaan dari hasil autopsi, korban meninggal saat berada di pembuangan akibat paru-parunya terisi air.
"Saat dibuang ini kemungkinan korban terendam air jadi seperti orang tenggelam. Meninggal karena itu," ujarnya.
2. Lukai korban
Hasil autopsi juga menunjukkan adanya luka bekas pukulan benda tumpul di bagian ubun-ubun korban.
Pihak kepolisian masih belum dapat memastikan apakah luka ini akibat benturan saat korban dibuang ke saluran irigasi, atau pelaku memukul korban terlebih dahulu sebelum membuangnya.
Luka pukulan benda tumpul ini menurut Ipda Dandy bisa mengarah pada dua hal.
Bisa saja saat korban dibuang, jatuh bagian kepala terlebih dahulu sehingga membentur dan menyebabkan luka.
Atau bisa saja korban dipukul di bagian ubun-ubun sebelum dibuang atau saat hendak dibunuh. Hal ini masih menjadi misteri.
Temuan lainnya adalah adanya luka jeratan di tangan akibat tali yang melilit korban. Ada juga luka memar di bagian tangan.
Ditanyai soal kemungkinan korban menjadi korban rudapaksa, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan keterangan. Sebab, pihak RS Bhayangkara Kediri masih melakukan proses autopsi lanjutan.
"Kalau itu kami belum mendapatkan informasi sebab proses pemeriksaan laboratorium masih menunggu. Sekitar tujuh hari hasilnya baru keluar," pungkasnya.
3. Lucuti barang berharga korban
Saat pemeriksaan saksi, pihak keluarga menyampaikan korban pergi membawa sepeda motor Honda Beat.
Namun sampai saat ini keberadaan motor korban ada di mana, belum diketahui.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengatakan, selain pakaian yang dikenakan, pihak kepolisian tak menemukan sejumlah barang yang disebutkan oleh pihak keluarga, termasuk sepeda motor.
Saat akan dilakukan proses autopsi dan dikeluarkan dari karung, korban tak mengenakan cincin emas yang dimaksud oleh keluarga korban.
"Ponsel milik korban juga tidak ada. Nah ini masih menjadi tanda tanya. Kendaraan, perhiasan dan ponsel korban apakah dibawa oleh pelaku atau bagaimana, masih dalam tahap penyelidikan," ungkap Ipda Dandy.
Saat ini, proses autopsi lebih lanjut masih terus berjalan. Pemeriksaan laboratorium masih dilakukan untuk menemukan apakah korban juga menjadi korban rudapaksa atau tidak.
Selain itu, pemeriksaan laboratorium juga dimaksudkan supaya pihak kepolisian bisa menemukan bukti-bukti baru terkait meninggalnya korban.
"Hasil laboratorium belum keluar. Info dari RS Bhayangkara kemungkinan tujuh hari. Kita tunggu saja hasilnya. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.