Mahasiswa Terseret Ombak di Malang

KONDISI Terkini Mahasiswi Spanyol yang Sempat Hilang Usai Terseret Ombak Pantai Panjang Malang

Anasempat hilang selama sehari di kawasan Pantai Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa SAR Surabaya
Tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya dikerahkan guna untuk mencari lima orang yang terseret ombak di wilayah Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupatan Malang, Sabtu (8/7/2023). 

SURYA.CO.ID, MALANG - Kondisi mahasiswa pertukaran di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya asal Spanyol, Ana Briva Ramirez berangsur membaik.

Ana berhasil diselamatkan setelah ia sempat hilang selama sehari di kawasan Pantai Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Direktur RS Universitas Brawijaya, Viera Wardani menjelaskan, Anna dirawat di ruang perawatan biasa, bukan ruang intensif.

Ada satu permasalahan, yakni dehidrasi karena yang Ana lama tidak mendapat asupan air yang cukup.

Selain itu, dokter di RS Universitas Brawijaya juga menemukan kondisi Ana yang terekspos sinar matahari (sun burn).

"Ketiga, ada pengalaman traumatis dari apa yang dialami. Tidak hanya satu dokter spesialis yang menangani Ana," ujar Viera dalam jumpa pers di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Selasa (11/7/2023).

Berdasarkan pertimbangan dokter, Ana perlu ditemani. Sejauh ini, ada mahasiswa yang menemani Ana secara bergantian.

Pihak RS Universitas Brawijaya mempertimbangkan tidak perlu terlalu banyak yang menjenguk sehingga ada pembatasan.

"Pejabat pun tidak ke sana, hanya dokter dan perawat. Hingga hari ini, 11 Juli 2023, kami sudah merangkum, ada perkembangan positif, dehidrasi sudah dikelola. Kami perlu waktu agar Ana bisa melakukan fungsinya secara mandiri. Besok akan kami lakukan evaluasi menyeluruh atas kondisinya. Setelah itu kami rencanakan pemulangan untuk saudari Ana," terang Viera.

Ketua International Relation Office, Happy Kurnia Permatasari mengatakan pihak univeristas telah memberitahu kedutaan Spanyol atas kondisi Ana.

Selain kedutaan, pihak kampus juga telah memberitahu keluarga Ana di Spanyol.

"Mereka sangat bersyukur karena Ana ditemukan selamat. Sedangkan korban yang lain, masih dilakukan pencarian hingga saat ini. Masih dicarikan pencarian secara intensif oleh Tim SAR, yang juga kerjasama dengan banyak pihak. Hingga saat ini belum ada keterangan dari saudari J yang merupakan warga negara Swiss," paparnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Wisnu Barlianyo mengungkapkan, dirinya sangat sangat prihatin dengan kejadian tersebut.

Dirinya berharap sisa korban yang belum ditemukan dalam kondisi selamat. Segala upaya telah dilakukan untuk menemukan tiga orang korban lainnya.

"Kami sudah berupaya kerjasama. Ada dosen yang siaga di sana. Kami buat jadwal bergantian pagi dan malam. Mulai kemarin kami koordinasi dengan AU untuk penyisiran dengan pesawat Cassa 212. Masih nihil hasilnya," paparnya.

Ana ditemukan pada Minggu, 9 Juli 2023 oleh tim SAR. Ketika ditemukan, dalam keadaan sadar.

Ia langsung dievakuasi di Puskesmas Bantur. Setelah itu, Ana dirujuk ke RS Universitas Brawijaya.

Kecelakaan Laut

Sebelumnya, peristiwa kecelakaan laut dilaporkan terjadi di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023).

Dalam laporan sementara dari Polsek Bantur, ada dua orang mahasiswa asing asal Spanyol dan Swiss yang dilaporkan hilang.

Kapolsek Bantur, Ajun Komisaris Subagyo menjelaskan kronologis peristiwa itu bermula saat rombongan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengadakan tur bersama 29 mahasiswa.

Mahasiswa tersebut terdiri atas 17 warga negara asing dan 12 Warga Negara Indonesia.

“Berangkat dari Hotel Trio 2 Malang pada 7 Juli 2023,” ujarnya, Sabtu (8/7/2023).

Pada Sabtu, 8 Juli 2023 pagi, sejumlah mahasiswa berenang di pantai sekitar pukul 8.

Ada delapan orang yang berenang, lalu dua di antaranya bernama Anna dari Spanyol dan Janna dari Swiss tidak bisa menepi.

“Anna dan Janna tersangkut di tengah pulau, kemudian temannya bernama Made bersama dengan Bayu dan Pendik berniat membantu akan tetapi saat tiba-tiba ombak besar datang dan mereka semua terseret ombak,” ungkapnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved